Ketika menikah, setiap orang tentunya berharap bahwa pernikahan yang ia jalani akan berakhir bahagia dan berjalan dengan apa yang telah menjadi impiannya. Baik pria atau wanita, dipastikan bahwa mereka ingin mendapatkan pasangan yang menyayanginya dengan tulus, jujur, selalu ada dalam duka maupun suka. Satu lagi, keduanya selalu ingin agar pasangan saling menerima dengan tulus apa adanya keduanya.
Berbicara mengenai tentang pernikahan, kita semua harus tahu bahwa pernikahan adalah menyatukan dua hati, dua keluarga dan dua hal yang bisa saja sangat berbeda ke dalam kesatuan yang diharapkan agar bisa sama atau saling mendukung satu sama lain. Pernikahan, juga bukan suatu hal yang bisa dipaksakan dan dilakukan dengan tergesa-gesa. Kalau pun ada pepatah yang mengatakan bahwa menikah bukan lomba siapa cepat ia dapat, maka saya akan setuju akan hal ini.
Karena apa? Menikah harus dilakukan dari hati dengan kesiapan yang benar-benar telah siap baik secara lahir maupun batin. Kalau memang belum siap untuk menikah, menunda pernikahan setidaknya bukan suatu masalah dan tak akan mengurangi perasaan bahagia di dalam dada. Tapi, kalau pun orang tua telah risau dan memaksa menikah karena kita telah memasuki usia pernikahan dan merencanakan suatu perjodohan, akankah hal ini membuat kita bahagia?
Advertisement
Dari pengalaman beberapa sahabat dan orang terdekat, menikah dengan dijodohkan oleh orang tua bukanlah suatu masalah. Toh, cinta bisa dibangun bersama-sama dalam sebuah pernikahan dan kedekatan keduanya bisa dijalin setelah akad nikah dilangsungkan. Bagi sebagian pasangan, menikah dengan cara ini memang bisa mendatangkan kebahagiaan, kenyamanan serta kesenangan tersendiri. Menikah dengan cara ini bisa saja juga menjadi salah satu ibadah terindah yang mendatangkan banyak pahala asalkan selalu dilakukan dengan ikhlas dan penuh penerimaan.
Tapi, bagi beberapa pasangan yang lain, pernikahan karena perjodohan bisa saja menjadi suatu hal yang menyakitkan. Beberapa pasangan bahkan harus berpura-pura bahagia karena pernikahan ini demi menyenangkan orang tua serta mertua mereka. Menikah karena dijodohkan tak jarang juga harus meninggalkan luka ketika seorang istri atau suami harus berpura-pura menyayangi pasangan karena ia ingat akan kewajibannya sebagai suami atau istri dan tak melakukannya dari hati.
Memaksa menikah karena telah memasuki usia menikah dengan seseorang yang dijodohkan dengannya dan belum dikenal baik sebelumnya, ini bisa saja menjadi suatu hal yang menyakitkan. Apalagi, jika dari awal seseorang yang dijodohkan tak mampu membuat perasaan nyaman, tenang dan senang. Juga, ketika sebelum memutuskan untuk menikah dengan orang yang dijodohkan ini telah ada satu nama lain yang pernah mengisi hari-harinya dan telah menjadi bagian berharga di dalam hati.
Menikah karena memang telah memasuki usia menikah dan dijodohkan, satu sisi hal ini sangat baik demi menjaga kehormatan keduanya maupun keluarga. Tapi, satu sisi lain hal ini juga sering kali menyebabkan luka ketika orang yang dijodohkan tak sesuai dengan harapan. Walau begitu, bukan berarti pernikahan karena perjodohan tak akan berakhir bahagia lho ya?
Selama kedua pasangan bisa saling membangun cinta dan memupuk cinta dengan baik serta saling ikhlas melakukannya karena Tuhan semata, pernikahan ini dipastikan akan mendatangkan kebahagiaan luar biasa. Namun, jika dari awal memang tidak terdapat kecocokan dan perjodohan dianggap tak yakin akan mendatangkan bahagia, memilih tetap single terlebih dahulu justru akan membuat bahagia. Menikah adalah suatu hal yang harus dilakukan dari hati dan membutuhkan kesiapan yang benar-benar siap secara lahir maupun batin.
Semoga, informasi ini bisa membuat kita semua semakin bijak dalam menentukan pilihan untuk menikah secepatnya karena terpaksa, atau menikah saat telah siap segalanya dan melakukannya dari hati. Meski begitu, bagi kita yang ingin menunda pernikahan karena belum siap untuk membina rumah tangga, kita pun juga harus berpikir lagi bahwa semakin tua usia kita untuk menikah, semakin banyak pula risiko yang akan kita hadapi nantinya.
(vem/mim)