Selancar atau surfing merupakan olahraga yang berlangsung di atas ombak tinggi dan memacu adrenalin. Hanya dengan menggunakan sebuah papan surfing sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak, kamu bisa menikmati lautan yang indah serta segarnya pantai.
Olahraga ini termasuk olahraga ekstrem dan kebanyakan dilakukan oleh para pria, jarang sekali wanita yang berani bermain dengan ombak tinggi, karena dibutuhkan penguasaan waktu, kelincahan serta teknik yang tepat ketika sudah terjun ke laut.
Berbeda dengan perempuan satu ini yang sangat pemberani, ia adalah Gemala Hanafiah. Wanita ini menyukai olahraga surfing dan diakuinya selancar membuat hatinya senang.
Advertisement
"Saya sangat suka surfing dan diving. Dua-duanya menyenangkan. Biasanya kalau lagi traveling, khusus untuk surfing, saya sangat menikmatinya," cerita Gemala Hanafiah kepada Vemale di Jakarta Rabu 27 Juli 2016.
Saat ditanya lokasi surfing yang paling seru berada di mana? Gemala tidak bisa menjawab, karena semuanya mempunyai keseruan yang berbeda-beda. Keseruan lainnya saat berselancar salah satunya adalah karena ia bersama para Surfer yang sama-sama menyukai olahraga tersebut untuk menaklukkan ombak.
"Kalau soal tempat yang seru, banyak. Tapi kalau surfing sendiri, saya suka ke Cimaja, karena paling dekat dengan Jakarta, jadi yang paling terjangkau ke situ. Saya juga suka Nemberala di Rote, turisnya nggak ada yang lokal, karena nggak ada yang tahu apa itu Nemberala, tapi di antara Surfer-Surfer luar, itu terkenal banget," jelasnya.
Biasanya kalau surfing, perempuan berambut pendek ini hanya menghabiskan waktu kurang dari semenit. Tapi ia pun pernah berdiri selama satu jam lamanya karena mengikuti satu ombak yang tinggi.
"Pernah satu ombak berdiri satu jam, biasanya kalau surfing paling 30 sampai 40 detik aja beda-beda juga ya. Terakhir malah setengah jam berdiri," kata Gemala.
Tak hanya itu saja, kisah menyedihkan juga pernah dialami sendiri oleh Gemala. Saat surfing ia pernah hingga area kepalanya harus dijahit sebanyak tujuh kali, fins (kaki selancar yang berguna untuk mengatur laju dan arah papan selancar) menancap di jidat kanannya. Menurut Gemala, kejadian ini jarang sekali terjadi pada Surfer dan menjadi pengalamannya yang pertama.
"Kemarin itu pas terakhir di Rote, itu di luar dugaan, angin lagi kencang banget. Pas saya beres ambil ombak, saya buang kan papannya, udah sesuai aturan buangnya ke belakang, papannya balik kena angin, dan finsnya nancep di sini (jidat kanan). Itu 1001 kejadian sih, yang ditakuti saat itu saya pingsan dan mata saya kena," ujarnya.
"Malah waktu itu surfing cuma berdua doang, langsung saya di bawa ke puskesmas. Karena dokternya berpengalaman langsung cepat ditangani. Ya harus dijahit tujuh kali dan ini ada bekasnya," tambah Gemala.
Biasanya hanya cidera-cidera kecil yang dialaminya saat surfing. Seperti kaki kena karang sampai berdarah atau kejadian kecil yang tidak perlu penanganan medis. Namun, setelah kejadian jidatnya tertancap fins, seminggu kemudian Gemala sudah jalan surfing lagi ke Raja Ampat. Wow!
"Ini memang pengalaman pertama ya. Kejadiannya bulan kemarin, dan seminggu kemudian saya ke Raja Ampat, buka jahitannya pun di sana. Nggak akan kapok, saya tetap surfing dong," tutup Gemala dengan tertawa.
Wah, bikin jantung deg-degan ya pengalaman Gemala saat surfing. Jika kamu juga tertarik dengan olahraga yang sama, pastikan untuk selalu mengutamakan keselamatan ya ladies.
- Dilarang Berhijab, Wasit Indonesia Perjuangkan Hak Atlet Berhijab
- Jamie Chua, Janda Konglomerat Dengan Koleksi Hermes Segudang
- Viral Fest Asia 2016 Hentakkan Bali Bersama 8.000 Pengunjung
- Duh, Pokemon Go Membuat Wanita Hamil Ini Operasi Caesar Darurat
- Merasa Seksi Banget, Gadis 19 Tahun Jual Keperawanan Via Online