Berbicara mengenai manusia pertama di dunia, dalam ajaran agama Islam disebutkan bahwa manusia pertama yang diturunkan ke bumi adalah Adam dan Hawa. Dikutip dari berbagai sumber, sebelum diturunkan ke bumi, Adam dan Hawa tinggal di surga. Hanya saja, karena hasutan setan mereka pun diturunkan ke bumi oleh Allah SWT.
Di dalam Al Quran Allah berfirman, "Hai Adam, bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilan kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al A'raf 19).Mendengar perintah Allah ini kepada Adam, setan yang tidak mau bersujud dan mengakui bahwa Adam adalah makhluk yang mulia lantas menghasut Adam untuk melanggar perintah Allah.
Butuh waktu yang lama bagi setan untuk menghasut Adam dan Hawa agar keduanya memakan buah dari pohon terlarang. Setelah melakukan berbagai cara, akhirnya setan bisa menghasut Adam dan Hawa dan membuat keduanya makan buah dari pohon terlarang (buah khuldi). Dalam surat Al A'raf Allah berfirman,
Advertisement
"Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu. "Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" "Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS Al A'raf 22-23).
Atas kelalaian Adam dan Hawa inilah, keduanya lantas diturunkan ke bumi oleh Allah. Dalam surat Al Baqarah dijelaskan, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah 30).
Saat diturunkan ke bumi, Adam maupun Hawa tidak diturunkan di satu tempat yang sama. Menurut kisah yang ada dan dikutip dari laman wikipedia.org, Nabi Adam diturunkan di Sri Lanka tepatnya di puncak bukit Sri Pada. Sementara Hawa istrinya, ia diturunkan di daerah di Arabia. Butuh waktu berhari-hari bagi keduanya untuk bertahan hidup masing-masing seorang diri di bumi yang jauh berbeda dengan kehidupan di surga. Setiap hari, keduanya juga saling mencari satu sama lain dan berdoa dengan tulus serta ikhlas kepada Allah agar keduanya dipertemukan dan disatukan kembali.
Setelah terpisah selama 40 hari, keduanya dipertemukan kembali oleh Allah SWT di Jabal Rahmah. Jabal Rahmah adalah salah satu gunung yang ada di tanah suci dan saat ini disebut-sebut sebagai tempat bersejarah karena tempat ini adalah tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa. Sejak dipertemukan kembali oleh Allah SWT, Adam dan Hawa memulai hidup yang baru di bumi. Mereka berdua hidup dengan selalu tawakal dan patuh pada perintah serta larangan Allah. Mereka juga telah dikaruniai banyak keturunan.
Beberapa ahli ulama menyebutkan bahwa anak-anak dari Adam dan Hawa semua lahir kembar berpasang-pasangan. Saat anak-anak ini sudah dewasa, mereka dinikahkan dengan kembaran yang berbeda dan melahirkan keturunan yang baru satu sama lainnya.
Itulah sekilas kisah mengenai Nabi Adam dan Hawa dari mereka masih di surga hingga akhirnya diturunkan ke bumi. Semoga, kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini agar kita tidak mudah tergoda rayuan setan. Semoga, kita semua semakin tawakal dan menjalankan segala perintah serta larangan Allah dengan tulus serta ikhlas. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan dan selamat menyambut hari raya Idul Fitri.
(vem/mim)