Belajar mengenai sejarah kebudayaan Islam dan belajar mengenai para Nabi serta Rasul Allah dalam Islam memanglah sangat menarik. Ada banyak manusia-manusia pilihan yang berhati sangat mulia, rajin ibadah, taat dan betaqwa hanya pada Allah SWT semata. Ada banyak pula manusia-manusia pilihan yang kisahnya bisa menjadi inspirasi dan pelajaran berharga buat kita semua.
Jika sebelumnya ada kisah Nabi Yusuf, Nabi Ayub atau wanita-wanita mulia yang dijamin masuk surga seperti halnya Khadijah, Asiyah, Maryam dan Fatimah, kali ini satu lagi kisah menarik dan menggugah hati datang dari seorang Nabi yang kaya raya. Ia adalah raja dari segala raja dan begitu dihormati serta disegani oleh semua makhluk. Ia adalah Nabi Sulaiman.
Meski sangat kaya raya, dihormati oleh semua makhluk baik yang nyata maupun yang gaib, Nabi Sulaiman tetaplah menjadi pribadi yang takwa kepada Allah, pribadi yang ramah, sopan, santun dan peduli dengan semua kaumnya. Ia juga menjadi pribadi yang rajin ibadah dan tidak sombong sama sekali. Dan inilah perjalanan hidup Nabi Sulaiman yang diharapkan bisa membuka hati kita semua untuk tetap rendah hati, selalu bertakwa dan rajin ibadah serta tidak sombong meski kita adalah seseorang yang memiliki banyak kelebihan.
Advertisement
Sulaiman Kecil Sangat Cerdas, Dewasanya Jadi Raja di Atas Segala Raja
Sejak kecil, Nabi Sulaiman sudah dikenal sebagai seorang anak yang sangat cerdas. Bahkan, sejak usianya masih sebelas tahun beliau sudah menampakkan bahwa ia memiliki otak yang tajam, kemampuan berpikir yang mengesankan, beliau juga sangat teliti dan berhati-hati saat mempertimbangkan sesuatu hingga mengambil sebuah keputusan. Nabi Sulaiman sendiri merupakan putra dari Nabi Daud bin Aisya bin Awid dan masih keturunan Yahuza bi Ya'qub.
Setelah sang ayah meninggal dunia, Nabi Sulaiman pun diangkat menjadi raja untuk menggantikan kedudukan sang ayah. Tak hanya diangkat sebagai raja, saat itu Nabi Sulaiman juga diangkat sebagai Nabi dan Rasul oleh Allah SWT. Meskipun sejak kecil Nabi Sulaiman hidup dalam segala kecukupan, beliau tidaklah menjadi seorang yang sombong apalagi semena-mena. Nabi Sulaiman adalah pribadi yang selalu rendah hati, peduli dengan siapapun yang ada di sekitarnya dan beliau juga taat beribadah hanya pada Allah SWT.
Saat menjadi raja, Nabi Sulaiman tak hanya menjadi raja bagi rakyatnya yang manusia saja. Nabi Sulaiman adalah raja di atas segala raja. Di masa kepemimpinannya, beliau juga merupakan raja bagi jin dan hewan. Nabi Sulaiman memiliki banyak keistimewaan dimana beliau bisa berbincang dengan para jin dengan sopan dan santun serta mampu memerintah jin maupun manusia dengan sangat baik. Beliau juga mampu berbincang dengan segala jenis hewan yang ada di darat maupun di laut atau di air.
[startpuisi]"Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya." (QS. Al Anbya, 79. "Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata "Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar karunia yang nyata." (QS. An Naml, 16).[endpuisi]
Pernah, suatu ketika rombongan tentara Nabi Sulaiman melewati sebuah jalan. Di jalan ini, ada rombongan semut. Takut akan terinjak bala tentara Nabi Sulaiman, raja semut lantas memerintah anak buahnya untuk bersembunyi di sarangnya masing-masing. Mendengar percakapan raja semut dan anak buahnya, Nabi Sulaiman pun tersenyum lantas memerintahkan bala tentaranya untuk berhati-hati dan tidak menginjakkan kaki mereka di sarang semut. Alhasil, semua semut selamat dan sarang mereka untuk bersembunyi pun tidak ada kerusakan sama sekali. Kisah ini pun seperti yang dijelaskan dalam Al Quran tepatnya pada QS. An Naml ayat 17-19).
Tak hanya berbincang dengan manusia, jin dan hewan, Nabi Sulaiman juga bisa memahami dengan baik semua keluh kesah serta keinginan rakyatnya dari berbagai golongan. Sementara itu, untuk kerajaan Nabi Sulaiman sendiri, kerajaan tersebut sangat mewah dan megah. Dindingnya dikatakan terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya terbuat dari emas serta tembaga, atapnya terbuat dari perak, hiasan dan ukirannya terbuat dari mutiara serta intan, pasir di taman pun ditaburi oleh mutiara dan benda-benda berharga lainnya. Untuk kerajaan yang megah dan mewah ini, ini dibuat dan dibangun oleh gotong royong antara manusia serta jin.
Kepemimpinan Nabi Sulaiman begitu mengesankan dan bahagia. Tapi, suatu hari beliau dibuat gelisah saat burung hud-hud menyampaikan ada sebuah kerajaan dimana ratu dan rakyatnya menyembah matahari. Kerajaan tersebut adalah kerajaan yang dipimpin oleh Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman Gelisah Karena Ada Ratu Menyembah Matahari
Suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan jamuan untuk seluruh rakyatnya. Beliau mengundang semua rakyat dari golongan manusia, jin maupun hewan. Semua rakyat telah datang memenuhi undangan jamuan. Sayang, burung hud-hud yang merupakan hewan kepercayaan dan penyampai berita terpercaya Nabi Sulaiman tak kunjung datang. Nabi Sulaiman pun sempat merasa sedih dan gelisah karena ketidakhadiran burung hud-hud. Menjelang selesainya acara jamuan, burung hud-hud datang dengan nafas terengah-engah lantas menyampaikan kabar kepada Nabi Sulaiman bahwa ada sebuah kerajaan dimana Ratu dan rakyatnya menyembah matahari. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Saba.
[startpuisi]"Aku telah menemukan sesuatu yang belum diketahui baik olehmu maupun oleh bala tentaramu. Aku datang dari Saba membawa berita yang mengagumkan namun meyakinkan. Aku dapati di sana seorang ratu yang memerintah mereka. Dia dikaruniai segalanya dan mempunyai singgasana yang megah. Aku dapati dia dan rakyatnya menyembah matahari, bukan menyembah Allah. Setan telah menumbuhkan rasa cinta dalam harinya terhadap tingkat lakunya yang buruk dan menghalanginya dari jalan yang lurus sehingga mereka tidak mendapatkan petunjuk." (QS. An Naml, 22-24).[endpuisi]
Mendengar kabar dari burung hud-hud, Nabi Sulaiman pun merasa gelisah dan ia bertekad untuk mengajak Ratu beserta rakyatnya agar kembali ke jalan yang benar yakni dengan menyembah Allah SWT. Nabi Sulaiman pun mengirimkan surat ke kerajaan Saba dan mengajak sang ratu beserta rakyatnya untuk kembali ke jalan yang benar yakni dengan menyembah Allah. Sesampainya surat Nabi Sulaiman di kerajaan Saba, sang ratu yakni Ratu Bilqis merasa kecewa namun ia tetap ingin melakukan perdamaian dengan memberikan hadiah paling mewah ke Nabi Sulaiman dan berharap Nabi Sulaiman tergoda olehnya dan mau menerima apa yang dilakukannya.
Advertisement
Nabi Sulaiman yang Taqwa Meluluhkan Hati Ratu Balqis
Saat Ratu Balqis mengutarakan rencananya mengirim hadiah untuk menggoda dan meluluhkan hati Nabi Sulaiman, burung hud-hud yang tak lain adalah mata-mata terpercaya Nabi Sulaiman mendengar rencana ini dan langsung memberi tahukannya kepada Nabi Sulaiman. Mendapat kabar dari burung hud-hud, Nabi Sulaiman bersama bala tentaranya baik dari golongan manusia, jin dan hewan merencanakan suatu hal yang lebih hebat lagi bijak.
Sebelum para utusan Ratu Balqis tiba, Nabi Sulaiman telah menyiapkan suatu yang lebih mewah dan megah di mana hal tersebut akan menyilaukan mata utusan Ratu Balqis sehingga membuat mereka percaya bahwa tak ada yang lebih tinggi dan lebih patut disembah selain Allah SWT. Jin dan seorang yang mempunyai ilmu pun bersedia memindahkan kerajaan Ratu Balqis yang ada di Saba menjadi di dekat kerajaan Nabi Sulaiman untuk menunjukkan bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa serta hanya Dia yang Maha Segala-galanya atas apa yang ada di alam semesta ini.
Melihat kerajaannya sudah berpindah di dekat kerajaan Nabi Sulaiman yang jauh dari negeri Saba dalam hitungan detik. Ratu Balqis pun terkagum-kagum seraya tetap tidak percaya akan hal tersebut. Ratu Balqis juga sempat terkagum-kagum dengan keindahan kerajaannya yang telah dirombak oleh tentara jin Nabi Sulaiman. Saat masuk ke dalam istana, Ratu Balqis menyingkapkan bajunya karena ia mengira lantainya adalah sebuah kolam.
[startpuisi]"Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman, "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca", Berkatalah Balqis, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku sendiri dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam."[endpuisi]
Ratu Balqis pun menyatakan diri untuk hanya menyembah Allah SWT dan bertakwa hanya kepadaNya saja. Ratu Balqis juga telah merasa sangat sedih karena selama ini ia telah berbuat salah dan akan memperbaikinya dari saat itu juga. Setelah kejadian ini, para ahli tafsir dan ulama menyebutkan bahwa akhirnya Nabi Sulaiman menikah dengan Rau Balqis. Keduanya lantas dikaruniai seorang putera. Mereka hidup bahagia dengan tetap bertakwa kepada Allah hingga Nabi Sulaiman meninggal dunia.
Nabi Sulaiman sendiri meninggal dunia saat beliau sedang mengamati para jin pekerjanya membangun sebuah bangunan. Namun, saat meninggalnya Nabi Sulaiman ini tak ada yang tahu. Para jin dan keluarga tahu bahwa Nabi Sulaiman sudah meninggal setelah tubuhnya tersungkur akibat tongkat yang dipegangnya telah habis dimakan oleh rayap dan ia sudah tidak bernyawa.
[startpuisi]"Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada jin yang mampu menunjukkan tanda kematiannya, kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Tatkala ia rubuh di atas tanah tanpa nyawa, jelaslah bagi jin-jin bahwa mereka tidak mengetahui hal-hal yang gaib. Andaikata mereka mengetahui hal-hal yang gaib, tiadalah mereka akan bertahan lebih lama menganiaya diri dalam siksaan kerja paksa yang menghinakan." (QS. Saba, 14).[endpuisi]
Ladies, itulah kisah tentang Nabi Sulaiman AS. Semoga, kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah ini. Semoga, kita bisa menjadi orang-orang yang selalu taat dan takwa kepada sang pencipta dan percaya bahwa Ia lah yang Maha Segala-galanya atas seluruh alam semesta yang ada. Bagi kamu yang sedang menjalankan ibadah puasa, selamat menjalankan ibadah puasa ya.
[pos_1]