Dari hari ke hari, kasus kekerasan nampaknya semakin marak dan bikin hati miris. Yang lebih miris dan tragis lagi, tidak jarang kasus kekerasan ini justru dilakukan oleh oknum polisi seperti kisah berikut ini. Dikutip dari laman shanghaiist.com, seorang pelajar yang disebut sebagai Xiao Peng dan beberapa temanya mengalami memar parah di bagian bokong karena dipukul oknum polisi.
Xiao Peng dan teman-temannya merupakan pelajar di Lanzhou University of Finance. Mereka adalah pelajar untuk jurusan Ekonomi. Xioa Peng dan beberapa temannya mengaku bahwa hari selasa 17 Mei 2016 telah dipukul oleh polisi menggunakan tongkat. Polisi tersebut memukul Xiao Peng dan beberapa teman menggunakan tongkat. Akibat pukulan dari polisi, bokong beberapa pelajar tersebut mengalami memar, luka dan mereka jadi tidak bisa duduk.
Dari pengakuan Xiao Peng, insiden pemukulan ini berawal ketika ia bersama teman-temannya antre kamar mandi restoran asrama kampus. Saat itu, banyak pelajar lain yang juga sedang antre. Tapi, karena saking terburu-buru dan sudah tak tahan ingin buang air, Xiao bersama teman-teman menyerobot antrean. Atas apa yang dilakukan Xiao Peng dan teman-temannya ini, polisi selanjutnya menangkap mereka.
Polisi tersebut menuduh Xiao Peng dan teman-temannya sebagai pembuat keributan. Polisi selanjutnya membawa pelajar ke dalam mobil dan memukul juga menendang organ vital seorang pelajar. Melihat temannya mendapatkan perlakuan kasar dari oknum polisi, Xiao Peng merekam aksi polisi. Menyadari aksi pemukulan tersebut direkam, polisi lalu marah dan berusaha merebut hasil rekaman. Namun, Xiao Peng tidak mau menyerahkan rekaman tersebut.
Polisi semakin marah dan ia lanjut memukuli Xiao Peng dengan tongkat. Tak hanya Xiao Peng, kelima temannya yang lain juga tak luput dari kemarahan polisi. Pemukulan tersebut telah menyebabkan bokong para pelajar memar parah, berdarah juga tak bisa digunakan untuk duduk sementara waktu. Xiao mengatakan,
Advertisement
"Atas pemukulan tersebut, bokongku kini memar. Bokongku terluka parah dan tak bisa digunakan untuk duduk. Tak hanya aku yang menjadi korban, lima temanku yang lain juga menjadi korban."
Mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari polisi, kini Xiao Peng mengadukan masalah ini ke biro keamanan setempat. Ia ingin mendapatkan keadilan atas apa yang menimpanya. Mendapat laporan ini, biro keamanan kini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan mencari kebenaran yang sesungguhnya. Kalau polisi benar bersalah, ia akan ditindak tegas dan harus mempertanggungjawabkan hal ini.
Semoga, kebenaran sesungguhnya segera diungkap. Semoga, bokong para pelajar segera pulih dan sembuh. Untuk polisi yang melakukan pemukulan, semoga saja ia mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah ia lakukan. Duh, tragis sekali lho ya.