Sukses

Lifestyle

Penyakit Itu Membuat Kakiku Diamputasi dan Lihat Hidupku Sekarang

Sebuah tragedi bisa membuat hidup kita berubah total. Bahkan bisa jungkir balik tak karuan. Tapi kalau kita bisa selalu berusaha menyikapinya dengan positif dan optimis, sebuah tragedi bisa jadi pintu untuk membuka lembaran hidup yang baru.

Jamie Schanbaum, wanita berusia 27 tahun ini kini dikenal sebagai atlet sepeda paralimpik profesional. Dilansir dari buzzfeed.com, tapi siapa sangka perjalanannya menjadi atlet itu justru diawali oleh sebuah ujian berat. Saat usianya baru 20 tahun, Jamie terkena penyakit meningococcal meningitis. Karena penyakit itu, kedua kakinya dan jari-jarinya harus diamputasi.

Foto: copyright buzzfeed.com

Tujuh tahun lalu di bulan November, Jamie sedang di rumah temannya mengerjakan tugas. "Tubuhku rasanya tak enak dan kuputuskan untuk tidur. Tapi akhirnya aku menginap semalam," kenang Jamie. Tak lama kemudian, dia muntah-muntah dan badannya terasa sakit semua. Keesokan paginya tubuhnya terasa sangat lemas dan membuatnya tak bisa berjalan. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit. Tak banyak yang diingat Jamie saat di rumah sakit. Tapi ia sempat melihat anggota tubuhnya berubah warna dari kemerahan hingga ungu sampai akhirnya menghitam.

Menurut Dr. Len Friedland, wakil direktur Scientific Affairs dan direktur Public Health for GSK Vaccines, penyakit meningococcal meningitis disebabkan oleh bakteri yang disebut Neisseria meningitidis. Sekitar 10 hingga 20 persen orang dewasa memiliki bakteri ini di hidung dan bagian belakang tenggorokan dan tak menyebabkan masalah. Tapi dalam kondisi langka, bakteri yang bisa menyebar melalui bersin, batuk, minuman, rokok, ciuman, dan aktivitas lain yang melibatkan sekresi bisa masuk ke aliran darah atau ke daerah otak dan tulang belakang. Kalau bakteri sudah masuk ke aliran darah, pasien bisa mengalami infeksi darah parah dan berisiko kematian.

Foto: copyright buzzfeed.com

Dalam kasus Jamie, penyakit meningococcal meningitis telah menyebabkan gangren (kondisi serius yang muncul ketika banyak jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati) sehingga sebagian anggota tubuhnya harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.

Jamie dirawat di rumah sakit selama tujuh bulan. Pada tahun 2009, dia mendapatkan kaki prosthetic dan belajar berjalan. Setahun kemudian, ia belajar bersepeda. Sebelum jatuh sakit, Jamie juga cukup sering bersepeda tapi cuma sebatas pulang pergi kampus. Tapi kini setelah kakinya diamputasi, dia menyadari kalau dia punya potensi untuk jadi atlet sepeda.

Latihannya pun berbuah manis. Tahun 2011, Jamie mengikuti kompetisi Parapan American Games tapi tak juara. Meski tak juara, ia cukup puas karena telah memecahkan rekornya sendiri. Lalu tahun 2012, ia berkompetisi di USA Cycling Paralympic Road National Championships dan mendapatkan medali perak. Saat ini ia sedang mengambil istirahat dari olahraga sepeda dan fokus meningkatkan kewaspadaan akan penyakit meningitis dan pentingnya vaksin.

Jamie pun memasang target yang lebih tinggi untuk mengikuti paralimpik tahun 2020 mendatang. Semoga sukses dan jadi juara ya nantinya, Jamie.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading