Ketika sahabat yang kita sayangi akhirnya sudah menikah, maka yang kita rasa adalah perasaan bahagia. Bahagia karena bisa melihatnya sudah menemukan pelabuhan hatinya. Melihat sahabat kita tersenyum menyambut hidup barunya pun sudah membuat kita ikut bahagia.
Hanya saja, disadari atau tidak, ketika sahabat akhirnya sudah menikah, akan ada perubahan yang terjadi dalam hidupmu. Kalau tadinya sahabatmu punya banyak waktu untuk menemanimu jalan-jalan atau belanja kini ia sudah punya prioritas baru dengan kehidupan pernikahannya. Kita juga tak bisa sering-sering menghubunginya karena bagaimana pun dia juga sudah punya kesibukan baru.
Kita Juga Perlu Pengertian, Dia Juga Punya Tanggung Jawab Baru
Sahabatmu sudah menikah, jelas dia punya peran baru sebagai pasangan hidup orang lain. Perlu sekali kita mengerti akan hal itu. Dengan peran barunya itu, dia juga punya tanggung jawab baru. Banyak hal dan kewajiban yang harus ia urus.
Kalau dulu kamu bisa menghubunginya kapan saja untuk curhat misalnya, kini saatnya kamu lebih hati-hati lagi memilih waktu. Jangan sampai kita malah mengganggu dan makin merepotinya dengan masalah yang kita punya. Tapi penting juga untuk tetap memperlakukannya dengan baik dan tetap jadi sahabat terbaiknya saat ia membutuhkan kita.
Masing-Masing dari Kita Perlu Ruang Tersendiri untuk Tumbuh
Setiap orang punya kehidupannya sendiri-sendiri. Kita semua punya prioritas masing-masing. Saat sahabatmu menikah, dia pun punya kehidupan baru dengan prioritas yang lebih berat lagi.
"A friend is one that knows you as you are, understands where you have been, accepts what you have become, and still, gently allows you to grow."
―William Shakespeare
Kalau kamu mengaku sebagai sahabat terbaik untuknya, kamu pun akan ikut bahagia ketika ia bahagia. Tak perlu saling mencemburui kehidupan masing-masing atau malah meratapi diri sendiri. Kamu perlu ruangmu sendiri untuk tumbuh dan lebih dewasa. Kalau jodohmu belum datang, kamu perlu bersabar lagi, siapa tahu ini ujian untukmu untuk mendapatkan anugerah yang lebih besar suatu saat nanti.
Meski Makin Jarang Bertemu, Komunikasi Tetap Harus Dijalin
Intensitasmu bertemu dengan sahabatmu makin berkurang. Dia dengan kesibukan barunya yang lebih padat dan kamu dengan rutinitasmu sendiri. Meski makin jarang bertemu tetaplah jalin komunikasi dengan baik.
"A strong friendship doesn't need daily conversation or being together. As long as the relationship lives in the heart, true friends never part."
—Anonymous
Sesekali tanyalah kabarnya. Beri dia ruang untuk bercerita juga. Kita tak pernah tahu masalah yang dihadapi sahabat kita jika tak memberinya ruang dan kesempatan untuknya berbicara. Bagaimana pun ia tetaplah sahabatmu, dia adalah seseorang yang penting dalam hidupmu.
Dia Bahagia dengan Cintanya, Kamu Juga Bisa Bahagia dengan Cintamu
Kadang ada rasa iri nggak sih melihat sahabat yang begitu bahagia akhirnya bisa bertemu belahan jiwanya? Sementara kamu masih sendiri dan belum menemukan pria terbaik. Meski ada rasa sedih dan galau yang mendera, tetaplah berusaha untuk tersenyum. Tak perlulah iri dengan kisah cinta orang lain, apalagi dengan sahabat sendiri. Tiap orang punya perjuangan dan cerita cintanya sendiri-sendiri, dan semoga kisah cintamu nantinya juga akan berakhir bahagia.
Saat sahabat akhirnya menikah, bukan berarti hubunganmu dengan sahabatmu terputus. Kalian sudah punya ikatan istimewa yang berbeda. Dan itu perlu dipertahankan hingga akhir hayat nanti. Doakan saja sahabatmu langgeng dengan pasangan hidupnya dan berusahalah untuk menjaga ikatan persahabatanmu tetap indah berwarna.
- Kamu Datang Saat Butuh Saja, Aku Tersenyum Tapi Hatiku Terluka
- Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Mempekerjakan Seorang Teman
- Dilanda Galau Sahabat Menikah, Tenangkan Diri dengan 4 Tips Ini
- Kisah Haru Persahabatan Unik Antara Singa, Beruang dan Harimau
- Menjadi Teman Baik Seseorang yang Kamu Benci, Boleh Saja..
- 10 Tanda Ini Adalah Bukti Kalau Dia Ingin Menjadi Pasanganmu
(vem/nda)