Menyusuri Giethoorn, Desa Indah Yang Melayang di Atas Sungai

Di tengah kesibukan dan kemacetan kota, rasanya ingin menyepi di sebuah desa yang tenang dan menyatu dengan alam. Jika kamu merencanakan liburan yang tenang dan bebas dari lalu-lalang kendaraan bermotor, desa Giethoorn, Belanda, bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, di desa ini, tak ada kendaraan bermotor yang dapat berkendara di atas 'jalanan'nya. Kenapa ya?

Desa kecil yang sangat indah ini tidak memiliki jalanan beraspal. Lintasan jalannya adalah kanal-kanal sungai yang indah. Bepergian menggunakan perahu adalah cara utama untuk berkeliling daerah pedesaan dan sekitarnya. Suasana yang unik, hening, tenang dan nyaman akan dirasakan siapapun yang tinggal di dalamnya.Kehidupan di desa Giethoorn berjalan tanpa tergesa-gesa dan memang ditujukan untuk beristirahat.

Desa ini didirikan tahun 1230 oleh sekelompok pengungsi dari selatan yang datang ke daerah ini untuk mencari pemukiman baru. Ketika pertama kali tiba di tempat ini, mereka kagum dengan banyaknya tanduk kambing yang tersisa setelah banjir besar. Itulah sebabnya tempat ini diberi nama Giethoorn, yang artinya 'tanduk kambing', seperti yang ditulis oleh brightside.me.

Penasaran, bagaimana ceritanya lokasi ini menjadi kanal-kanal sungai yang begitu indah, Ladies? Jadi, selama bertahun-tahun, penduduk menemukan banyak gambut di daerah ini. Para pemukiman menggali gambut di daerah yang dirasa cocok, sehingga meninggalkan lubang di tanah. Seiring waktu berlalu, lubang ini berubah menjadi danau dan menjadi kanal yang terjadi saat ini.

Saya membayangkan di masa tua nanti menghabiskan masa pensiun di tempat seperti desa yang dihubungkan oleh 50 jembatan kayu ini. Alangkah nyamannya di sore hari, minum teh kayu manis hangat di teras sembari menanti senja dan melihat teduhnya sungai dari teras rumah sendiri. Hmmm ...

Penasaran seperti apa sih uniknya desa Giethoorn ini? Yuk simak dalam galeri foto berikut ini. Siapa tahu bisa menjadi destinasi liburan atau bulan madu kamu dan pasangan?