Sukses

Lifestyle

Terungkap! Ini 5 Kunci Pernikahan Langgeng Menurut Psikolog

Siapa sih yang tak ingin punya pernikahan yang harmonis dan langgeng? Setiap pasangan pasti memimpikan bisa membangun rumah tangga dan menghabiskan hidup berdua hingga akhir hayat.

Pada dasarnya setiap pasangan punya caranya sendiri untuk bisa membangun pernikahan impian. Tapi kalau kamu ingin mendapatkan tips dan kunci yang sederhana tapi sangat mengena, coba deh simak penuturan Dr. John Gottman ini. Dilansir dari lifehack.org, Gottman seorang kepala peneliti dan psikolog yang telah menghabiskan 40 tahun meneliti bagaimana cinta bekerja punya penjelasan yang akan membuka mata kita tentang membangun rumah tangga yang langgeng.

Ini dia lima kunci pernikahan langgeng menurut Gottman. Yuk, kita simak infonya.

    Memulai Obrolan dengan Rasa Pengertian

    Khususnya jika sedang mengobrolkan hal-hal yang sensitif. Jangan mulai obrolan dengan hal-hal yang menyakiti hati, menyinggung perasaan, atau kritik. Mulailah dengan rasa pengertian. Anggap pasanganmu berada di posisi yang sama denganmu.

    Komplain Boleh, Tapi Hindari Kritik

    Komplain karena suami membiarkan cucian piring masih kotor? Boleh saja, asal jangan sampai merembet sampai mengkritik atau merendahkannya. Kalau komplainmu mulai berubah jadi kritikan seperti, "Kamu memang pria pemalas dan nggak berperasaan sama sekali," keharmonisan hubungan bisa makin luntur.

    Hindari Hinaan

    Memanggil pasangan dengan sebutan buruk, menghina kekurangannya, atau mengejek kelemahannya sebaiknya dihindari. Hubungan yang sehat akan sulit diperoleh kalau masih ada hinaan atau sikap saling merendahkan antar pasangan.

    Kalau Memang Bersalah, Akui dan Minta Maaf

    Biasakan untuk mengatakan "maaf" jika memang berbuat salah. Tak ada gunanya untuk mengelak atau membela diri jika kita memang berada di pihak yang bersalah. Selain itu, biasakan untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan kepala dingin dan diskusi yang sehat.

    Hindari Perang Dingin atau Sikap Saling Diam

    Penelitian Gottman menyebutkan bahwa dari 85 persen pernikahan, pria kerap jadi pihak yang mendiamkan pasangannya. Sementara wanita punya kemampuan lebih dalam menenangkan dirinya di situasi tertekan. Perang dingin dan sikap saling diam (apalagi kalau sedang ada masalah) sebaiknya dihindari. Kalau suamimu mulai menunjukkan sikap diam atau ngambek, hm... kamu perlu bisa putar otak lebih keras untuk mencairkan suasana.

Intinya adalah komunikasi. Saat komunikasi bisa dibangun dan dilakukan dengan baik bersama pasangan, pernikahanmu akan lebih harmonis. Ladies, dari kelima poin di atas, mana yang menurutmu paling susah dilakukan? Dan apa solusimu untuk mengatasinya?

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading