Ladies, tak terasa ya kita berada di penghujung tahun 2015. Menjelang akhir tahun dan menyambut awal tahun, banyak persiapan yang dilakukan, salah satunya adalah membuat resolusi awal tahun. Ya, resolusi awal tahun adalah serangkaian hal yang ingin dicapai di tahun depan.
Bagi sebagian orang, membuat resolusi awal tahun bukanlah hal yang penting dan justru terasa membebani. Tetapi kenyataannya, daftar keinginan yang ingin dicapai ini dapat membantu kamu untuk menata hidup menjadi lebih baik dan jelas tujuannya lho.
Ada banyak resolusi yang dituliskan orang di seluruh dunia setiap hari, tetapi seringkali resolusi-resolusi hidup itu membuat kita mengerinyitkan dahi di akhir perjalanan: benarkah ini yang kuharapkan dari hidupku?. Terkadang rencana yang kita tulis tak sesuai harapan dan justru membuat kita stres karena tak mampu mencapainya.
Nah, agar resolusi kehidupanmu terasa lebih nyata dan hidupmu lebih bermakna, Vemale.com akan berbagi 5 resolusi hidup yang harus diubah, yang bisa kamu terapkan tak hanya untuk tahun ini tapi tahun-tahun mendatang. Because you only live once, Ladies!
- Memaafkan Adalah Wajib, Tetapi Memberikan Kesempatan Kedua Adalah Pilihan
- Ini Kekuatan Ucapan
- 5 Cara Mudah Dapatkan Hidup Sukses dan Bahagia Menjalani Bisnis Sendiri
- 7 Alasan Mengejutkan Yang Menjelaskan Mengapa Kamu Tak Punya Teman
- 9 Cara Orang-Orang Cerdas Tak Terpengaruh Teman-Teman Yang 'Beracun'
- 7 Tanda-Tanda Kamu Punya Teman Yang Tidak Tulus dan Pura-Pura Menyukaimu
Advertisement
Menikah Sebelum Usia 30 Tahun
Banyak anggapan, wanita yang belum menikah di usia 30 tahun dianggap sebagai "perawan tua". Memang menurut penelitian, saat melebihi usia 30 tahun, kemungkinan seorang wanita untuk memiliki keturunan akan semakin kecil. Ini dikarenakan faktor kesuburan yang berpengaruh dengan semakin bertambahnya usia seseorang.
Tapi ... Menikahlah Saat Kamu Siap
Di luar masalah takdir memiliki keturunan, masyarakat kita masih menganggap jika wanita belum menikah di usia 30 tahun artinya tidak laku, perawan tua, terlalu sibuk bekerja dan serangkaian anggapan yang menyudutkan. Tetapi, Ladies, menikah bukan perkara dikejar usia dan anggapan orang lain. Menikah bukan perkara mencoba-coba, jika setelah dijalani kamu merasa tidak sreg bisa serta-merta bercerai. Menikah lebih daripada itu. Dibutuhkan kematangan, toleransi dan kesiapan saat memutuskan berkomitmen seumur hidup pada pasanganmu. Yang terpenting adalah, saat memutuskan untuk menikah kamu harus sudah selesai dengan dirimu sendiri.
Menikah tak selesai hanya sebatas resepsi dan malam pertama. Saat pesta pernikahanmu selesai, itulah gerbang kehidupan yang harus kamu jalani dan perjuangkan bersama yang tercinta. So, menikahlah saat kamu siap, bukan karena dikejar usia.
Pensiun Dengan Pesangon Ratusan Juta
Mungkin memang masih terlalu dini membicarakan tentang pensiun di usia produktif seperti ini. Entah itu kamu bekerja sendiri atau ikut orang lain, pasti ada saatnya terbesit dalam pikiranmu: berapa yang pesangon yang kudapatkan saat pensiun nanti? Beragam angka pun menari-nari dalam pikiran kita.
Tapi ... pensiunlah dengan pengalaman yang bermakna
Pesangon ratusan juta tentu tak ada artinya jika di hari tua yang kamu ingat adalah belenggu pekerjaan yang membuatmu tak bahagia. Carilah pengalaman dalam pekerjaanmu, perluas jaringan kerja dan perbanyak kenalan sehingga kamu akan punya pengalaman yang sangat berharga untuk diceritakan, dikenang dan diwariskan pada anak cucu kelak. Siapa sih yang tidak bangga jika di masa tua masih teringat serunya liputan acara fashion week di Paris?
Advertisement
Menjadi Manager (Atau Posisi Tertinggi di Perusahaan)
Nggak ada yang salah kok dengan cita-cita ini, Ladies. Menjadi manager bukanlah yang susah diraih. Jika kamu berhasil memenuhi sekian ratus jam kerja yang ditetapkan perusahaan dan berhasil mengasah kemampuanmu, bukan mustahil promosi sebagai manager akan mampir kepadamu. Tapi apakah itu benar-benar menjadi tujuan karirmU?
Jadilah Influencer
Saya pernah mendengar ungkapan: "Seorang manager mungkin tidak bisa memimpin, tetapi seorang pemimpin pasti bisa menjadi manager." Itulah yang dinamakan 'influencer', orang yang punya pengaruh terhadap sekitarnya. Menjadi seorang influencer memang membutuhkan pengalaman, jiwa kepemimpinan, branding yang baik dan jaringan kerja yang luas. Menjadi seorang influencer akan lebih bermakna dalam hidupmu karena kamu bisa bergaul dengan banyak orang. Bukankah lebih baik jika kamu bisa menjadi influencer sekaligus manager yang sukses?