Penelitian ilmiah mengatakan, hasrat seksual pria bukan saja lebih kuat tapi juga lebih to the point dibanding wanita. Bukan rahasia lagi bahwa wanita melibatkan emosinya untuk memutuskan apakah ia mau berhubungan seks atau tidak dengan seorang pria.
Menurut Edward O. Laumann, PhD., profesor bidang sosiologi University of Chicago dan penulis buku The Social Organization of Sexuality: Sexual Practices in the United States, hasrat seks wanita sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan konteks. Memahami bagaimana cara kerja hasrat seksual antara dua insan berlainan jenis ciptaan Tuhan, akan membawa Anda kepada tingkatan hubungan yang lebih baik dan saling mengerti satu sama lain. Para ahli percaya, hubungan seks yang sehat akan memengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Advertisement
Pria banyak memikirkan seks
Tentu ini bukan rahasia lagi. Kebanyakan pria di bawah usia 60 tahun memikirkan seks setidaknya sekali dalam sehari. Sementara itu, wanita yang berpikir tentang seks setiap hari, jumlahnya hanya seperempat dibanding pria. Sejalan usia, fantasi tentang seks pada pria dan wanita sama-sama berkurang, tetapi meski demikian pria tetap berfantasi sebanyak dua kali dalam sehari. Penelitian oleh Roy Baumeister, psikolog sosial Florida State University, menemukan bahwa hasrat seksual pria bersifat spontan dan fantasi seks mereka lebih bervariasi dibanding wanita.
Pria lebih aktif mencari pelampiasan hasratnya dibanding wanita
Ini karena pria lebih butuh seks dibanding lawan jenisnya. Bagi pria, tidak tabu untuk berhubungan seks di awal dan di tengah hubungan, termasuk setelah hubungan personal mereka dengan seorang wanita sudah berakhir bertahun-tahun lalu. Keaktifan ini bukan cuma dialami pria heteroseksual. Pria homoseksual pun aktif mencari orang yang bisa dijadikan partner seksnya. Penelitian Baumeister juga menyimpulkan, para pria ingin memiliki lebih dari satu partner seks dan lebih menyukai hubungan yang bersifat kasual. Karena mencari partner seks tidak semudah membeli permen di toko, duapertiga pria mengaku mereka sering bermasturbasi untuk menenangkan gejolak nafsunya. Kebalikannya, hanya 40 persen wanita yang mengaku menempuh cara masturbasi untuk meredakan hasratnya dan itupun jarang dilakukan.
Gairah wanita sulit dibangkitkan
Selama ini, pria selalu mencari cara untuk membangkitkan gairah pasanganya. Tahukah Anda, bahkan wanita sendiri sering tidak tahu cara membangkitkan gairahnya sendiri. Peneliti dari Northwestern University, Meredith Chivers dan kawan-kawan, pernah meneliti sekelompok pria dan wanita heteroseksual dan pria homoseksual. Peneliti meminta mereka menonton beberapa film porno. Hasilnya: Pria hetero terangsang oleh adegan seks pria-wanita dan wanita-wanita. Pria homo terangsang oleh adegan seks pria-pria. Sedangkan wanita hetero, ini mengejutkan sekaligus membingungkan, terangsang oleh adegan pria-wanita, wanita-wanita dan pria-pria. "Pria yang sangat kaku dan spesifik tentang kepada siapa mereka jatuh cinta dan ingin berhubungan seks, " kata J. Michael Bailey, peneliti dari Northwestern University. Sedangkan wanita lebih terbuka dan dan tidak spesifik dalam menentukan kepada siapa mereka ingin berhubungan. Ini juga menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk tertarik kepada sesama jenisnya dibanding pria. Kami tidak mengatakan bahwa semua wanita akan melakukan hubungan sesama jenis, tetapi wanita lebih memiliki kapasitas untuk itu dibanding pria," kata Bailey. Ide Bailey ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa lebih banyak wanita lesbi yang kemudian berhubungan dengan pria dibanding pria homo yang akhirnya memutuskan berhubungan dengan wanita. homoseksualitas adalah negara lebih cair pada wanita dibandingkan pria. Dalam tinjauan luas, wanita lebih mungkin menyebut dirinya biseksual dibanding pria menyebut dirinya biseksual.
Hasrat seks wanita sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan faktor budaya
Dalam ulasannya, Baumeister menunjukkan bahwa sikap, praktik, dan keinginan seksual wanita sangat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebagai contoh; wanita yang rajin pergi ke tempat ibadah cenderung lebih tertutup tentang seks. Sementara kaum prianya, cenderung menunjukkan sikap tidak ada hubungannya antara sikap religius dengan hasrat seks mereka. Wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mempraktikkan berbagai variasi seks. Mengapa dorongan seks wanita nampak lebih lemah? Ada teori yang mengatakan bahwa ini dipengaruhi oleh posisi pria yang dianggap sebagai yang kuat dan pemimpin dalam masyarakat. Namun Laumann lebih menyukai pendekatan sosiobiologi yaitu secara genetik, wanita diprogram memang untuk tidak terlalu mengumbar dan berhati-hati karena merekalah pihak yang akan menanggung 'beban' hubungan seks yaitu hamil dan mengurus bayi. Wanita jadi cenderung lebih peka terhadap kualitas hubungan karena mereka ingin pasangan yang bersedia untuk membantu mengurus anak. Mereka juga lebih cenderung memilih pria dengan sumber daya (nafkah) yang memadai untuk mendukung keberadaan anak, sebab ketika hamil dan memiliki anak wanita selama beberapa waktu menjadi terbatas gerak langkahnya.
Libido wanita kurang responsif terhadap obat-obatan
Dorongan seks pria yang lebih to the point adalah karena secara biologi, otak dan hormonnya diciptakan demikian. Karena itu, tidak mengherankan jika penurunan hasrat atau masalah disfungsi pada pria lebih mudah diatasi. Kebanyakan masalah seksual pria cukup diobati dengan obat-obatan tertentu. Sementara pada wanita, masalah seksualnya lebih rumit dan seringkali terkait dengan urusan psikologis atau mental sehingga perlu pendekatan emosi yang biasanya memakan waktu lebih lama.
Sumber: http://meetdoctor.com/
(vem/apl)