Sehari bisa "melayani" 30 pria hidung belang. Tujuh hari seminggu. Tak diberi waktu untuk istirahat. Bahkan diperlakukan dengan sangat buruk. Itulah yang dialami oleh wanita asal Meksiko, Karla Jacinto.
Saat usianya baru 12 tahun, Karla dijebak oleh seorang pria pelaku perdagangan manusia. Dilansir dari laman edition.cnn.com, saat itu ia dibujuk dengan kata-kata manis dan juga ditawari naik mobil mewah. Bermula ketika ia sedang menunggu teman-temannya di dekat stasiun kereta api bawah tanah Mexico City. Saat itu seorang bocah menghampirinya dan memberinya permen. Katanya permen itu hadiah khusus untuk Karla dari seorang pria.
Advertisement
Jatuh Cinta dengan Pria Asing
Lima menit kemudian, seorang pria mengajak Karla bicara, mengaku kalau ia adalah salesman mobil bekas. Perasaan canggung diajak mengobrol orang asing itu pun perlahan hilang ketika pria tersebut bercerita bahwa dulunya pernah mengalami kekerasan waktu kecil. Siapa yang tak trenyuh mendengar cerita seperti itu, ya Ladies.
Kesan pertama pria tersebut di mata Karla adalah hangat dan baik. Mereka pun saling bertukar nomor telepon. Seminggu kemudian, Karla ditelepon pria tersebut. Ia bahagia sekali. Pria tersebut mengajaknya pergi ke sekitar Puebla. Tak disangka, pria tersebut membawa mobil mewah yang langsung membuat Karla senang bukan kepalang.
Pria berusia 22 tahun itu pun dengan mudahnya membuat Karla jatuh cinta. "Keesokan harinya aku pergi dengannya. Tinggal dengannya selama 3 bulan dan dia memperlakukanku dengan sangat baik. Dia mencintaiku, membelikanku baju, memberiku perhatian, membelikanku sepatu, bunga, dan cokelat, semuanya menyenangkan," tutur Karla.
Hingga suatu saat, Karla merasakan ada yang janggal.
Mulai Diajari Melakukan 'Itu'
Suatu saat, Karla ditinggal sendiri di apartemen selama seminggu. Saat itu ia melihat sepupu-sepupu kekasihnya datang silih berganti dengan para wanita yang berbeda-beda. Ia kumpulkan nyali dan bertanya siapa wanita-wanita tersebut. "Mereka mucikari," jawaban itulah yang didengar Karla.
"Beberapa hari kemudian ia mulai mengajariku apa yang harus kulakukan: posisi bercinta, berapa tarif yang bisa kupasang, hal-hal yang harus kulakukan dengan klien dan lama waktunya, caraku harus memperlakukan mereka, dan cara berbicara dengan mereka sehingga mereka mau memberiku uang," cerita Karla.
Sejak saat itu, kegelapan mulai menyelimuti hidupnya. Selama 4 tahun, ia dipaksa jadi wanita tuna susila. "Aku mulai pukul 10 siang dan selesai tengah malam. Kami di Guadalajara selama seminggu. Mencoba praktek. 20 per hari selama seminggu. Sejumlah pria menertawakanku karena aku menangis. Aku sampai harus menutup mataku supaya aku tak tahu apa yang mereka lakukan padaku, sehingga aku bisa membuat tubuhku mati rasa," Karla menceritakan pengalaman getirnya.
Masa remaja Karla sungguh kelam. Dia pun dikirim ke berbagai tempat prostitusi hingga ke rumah-rumah pribadi untuk melayani para pria hidung belang. Sampai kemudian, dia harus melayani 30 pria per harinya, tujuh hari seminggu.
Tak hanya dipaksa melakukan hubungan seks, Karla juga sempat disiksa mulai dari dipukul, ditonjok, ditendang, dijambak rambutnya, diludahi, sampai disiksa dengan setrika.
Pernah hotel tempatnya bekerja digerebek polisi. Karla pikir ia bisa selamat. Tapi malah ia dan sejumlah anak-anak perempuan lainnya mengalami kekerasan yang dilakukan para petugas.
Mimpi buruk terus berlanjut dalam hidup Karla. Di usianya yang ke-15, dia hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan. Bayi itu kemudian dirawat oleh mucikari dan menjadikan bayi itu sebagai jaminan. Kalau Karla tak menuruti permintaan sang mucikari, bayi tersebut akan disiksa atau dibunuh. Sebulan setelah dilahirkan, bayi itu diambil dari tangan Karla dan sejak saat itu ia tak pernah melihat buah hatinya sampai setahun kemudian.
Advertisement
Akhirnya Selamat
Tahun 2006, akhirnya Karla bisa selamat berkat operasi anti-trafficking di Mexico City. Saat itu usianya masih 16 tahun. Selama empat tahun ia harus menjalani kehidupan yang mengerikan dan pastinya akan meninggalkan bekas trauma sepanjang hidupnya.
Karla bahkan sampai melakukan hitung-hitungan berapa kali ia diperkosa dalam kurun waktu 4 tahun tersebut. Ia selalu mengingat jumlah itu: 43.200 kali. Benar-benar tak bisa dibayangkan betapa remuk dan hancurnya hati Karla.
Berangkat dari pengalaman buruk tersebut, Karla kini jadi seorang pejuang. Dia menjadi aktivis yang melawan perdagangan manusia. Ia pun sering menjadi pembicara di konferensi dan acara-acara publik.
[startpuisi]Pesan yang selalu ia sampaikan adalah bahwa perdagangan manusia dan prostitusi masih ada. Bahkan masalah ini akan terus membesar dari waktu ke waktu di berbagai belahan dunia.[endpuisi]
"Anak-anak ini diculik, dibujuk, dan dipisahkan dari keluarga mereka. Tak cukup hanya mendengarkanku. Kalian harus mengambil pelajaran dari pengalamanku dan lepaskan penutup mata kalian," kata Karla. Bahkan jika hanya diam tak melakukan apa-apa, kata Karla, masih akan tetap membuat banyak gadis berisiko jadi korban perdagangan manusia selama bertahun-tahun dan diperkosa ribuan kali seperti yang dialaminya.
Ladies, semoga tidak ada lagi "Karla-Karla" lain di dunia ini. Sebagai wanita, kita memang perlu lebih hati-hati dan mawas diri dengan jebakan orang-orang tak bertanggung jawab. Selain itu, lindungi juga saudara, sahabat, dan teman kita yang lain agar tak terjerumus dalam dunia hitam ini.
[pos_1]