Pertanyaan kapan menikah sudah sering aku terima, tapi aku masih ingin fokus kerja dan kuliah. Aku harus bagaimana?
-oOo-
Hallo, saya K usia 22 tahunn tinggal di Berau Kalimantan Timur. Saya mau cerita sedikit pengalaman pribadi saya.
Advertisement
Cinta pertama saya terjadi ketika saya lulus SMA. Setelah putus dari dia, saya berpacaran dengan tentara yang kebetulan dinas di Surabaya. Setelah 8 bulan kami menjalin hubungan, akhirnya kami memutuskan menikah. Tetapi awal tahun 2015 pernikahan kami gagal karena hubungan kami berakhir, dikarenakan sikap pacar saya yang menurut saya bisa jd bumerang ketika kami menikah nantinya.
Setelah beberapa bulan putus dari dia, saya memiliki pacar lagi, seorang tentara juga yang kebetulan dinas di sini, tapi kami memutuskan mengakhiri hubungan karena perbedaan keyakinan. Sampai akhirnya saya memutuskan sendiri dulu untuk fokus bekerja dan kuliah.
Orang tua saya sudah sibuk menanyakan seseorang yang bisa saya kenalkan, mereka menuntut saya segera menikah. Memang teman-teman sekolah dan teman-teman kerja saya rata-rata sudah menikah. Sementara sampai sekarang saya banyak dekat dengan para pria tapi tidak berani menjalin hubungan karena saya takut putus lagi, kenal dari awal lagi dan begitu seterusnya. Terkadang saya selalu dikatakan pemilih padahal saya tidak memilih tapi saya mencari yang betul-betul membuat saya nyaman.
Akhirnya sekarang ada yang membuat nyaman tapi lagi-lagi perbedaan keyakinan menghalangi. Dia ingin mencoba tapi saya takut hubungan kami nantinya tidak berujung.
Bagaimana solusi permasalahan saya ini agar saya segera mendapatkan pasangan yang bisa seterusnya bersama saya dan menjadi masa depan saya nantinya. Karena jujur saja saya tipikal orang yang lelah berhubungan lalu putus sehingga hal ini membuat saya ingin sendiri, tapi tuntutan orang tua dan teman-teman yang sudah menikah membuat saya takut tidak memiliki pasangan nantinya.
Terima kasih
(vem/setipe/apl)Advertisement
Solusi Setipe
Hai K! Waduh, di usia kamu sekarang memang masa-masanya panen pertanyaan kapan nikah? , jadi kamu perlu banyak-banyak bersabar dan mengelus dada jika mendengar pertanyaan itu. Sebenarnya, kapan seseorang menikah itu bisa ditentukan dengan kesiapan dari orang itu sendiri. Jadi, faktornya ada di pihak internal. Sayangnya, di Indonesia sendiri tuntutan sosial begitu tinggi sehingga jika ada orang yang belum menikah di usia biasanya, bisa menjadi pusat perhatian. Lelah sekali pasti ya. Untuk kamu sendiri, coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah:
[bullet]
[title]Apa kamu sudah siap?[/title]
[content]Seperti yang sudah dibilang di atas, menikahlah karena sudah siap. Bukan karena tuntutan orang lain. Yang menjalani hubungan kan kamu, yang tahu rasa senang, susah, sedih dan semacamnya kamu, bukan orang lain. Jadi kamu perlu membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang lain. Tapi, kamu juga tidak boleh membatasi diri. Keenggananmu untuk tidak menjalin hubungan memang mendasar, tapi kamu perlu ingat bahwa tidak semua orang bersikap sama, tidak semua hubungan berakhir dengan kata putus. Kuncinya hanya satu, kamu harus siap dan yakin.[/content]
[title]Apa kamu sudah tau orang seperti apa yang kamu inginkan?[/title]
[content]Membuat prioritas atau preferensi kriteria pasangan terkadang ada pentingnya. Memang bagi sebagian orang tidak penting, tapi bagi kamu sepertinya sedikit diperlukan. Masalahnya, selama ini kegagalan hubungan yang kamu jalani berasal dari faktor eksternal, seperti beda keyakinan. Masalah seperti itu bisa diminimalisir dengan membuat preferensi. Jadi ketika ada orang yang kurang sesuai dan sepertinya tidak bisa mengarah ke pernikahan, kamu tidak membuang-buang waktu.[/content]
[/bullet]
Pernikahan memang tidak bisa dibuat asal-asalan karena tentunya setiap orang mengharapkan pernikahan yang hanya sekali di dalam hidupnya. Makanya perlu pertimbangan yang matang agar bisa bertemu dengan orang yang tepat. Intinya, jangan cepat menyerah! Cinta memang butuh usaha dan perjuangan.
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..