Jika mantan yang dulu serius pada akhirnya bersikap buruk, bagaimana dengan pacar yang sekarang lebih pendiam dan pemalu?
Dear Vemale
Nama saya RF, umur 28 dari Tangerang,
Advertisement
Saya pernah memiliki kekasih selama 3 tahun lebih, hubungan kami sudah direstui keluarga masing-masing. Sifatnya manis dan memanjakan saya. Walaupun dia agak keras, namun dia bilang dia cinta mati dan sangat sayang dengan saya. Dia bahkan sudah memberikan cincin untuk mengikat hubungan kami dan meminta waktu 1,5 tahun untuk menikah. Mama saya juga sudah sayang dengannya.
Namun tak berapa lama dia katakan ingin mengumpulkan biaya menikah selama 1,5 tahun denganĀ bekerja di luar negeri, tapi jika saya memberikan jumlah biaya pernikahan dan patungan, dia akan tetap di Jakarta . Saya belum bisa jawab karena toh taksiran biaya belum ketahuan, tapi pasti saya ikut patungan. Tapi akhirnya dia tetap ingin kerja di luar kota.
Saya sudah bilang baik buruknya kerja di sana dibandingkan kerja di Jakarta, tapi dia mengabaikan kata-kata saya. Akhirnya saya bilang, saya nggak bisa LDR, apalagi dia memang berniat membawa saya ke daerah jika memang kami menikah. Saya katakan, kalau memang keputusannya begitu, lebih baik kita jalan masing-masing dan bawa saja dalam doa. Kalau memang jodoh, Tuhan pasti mempertemukan kembali.Dia pun setuju.
Awalnya saya pikir segalanya baik-saja saja sebab dia menerima dengan baik keputusan kami. Namun ternyata dari sini ketauan sifatnya, dia menjelekan saya dan keluarga saya yang selama ini bersikap baik sama dia. Dia katakan saya dan keluarga saya matre, segalanya diputar balik sehingga seolah-olah saya perempuan tidak tahu diri sampai beberapa teman saya pun memusuhi saya. Namun saya diam saja dan diam-diam selalu berdoa. Akhirnya beberapa kebenaran terungkap tentang dia yang salah dan selama ini dia coba "mengatur" saya sesuai yang dia mau.
Akhirnya dia minta maaf (dia sudah berangkat keluar kota), dia BBM,WA, SMS, telepon tapi tidak saya tanggapi. Saya sudah sangat sakit hati. Tapi akhirnya saya memaafkan dia dan berniat membuka hati.
Beberapa bulan kemudian, ada seseorang yang mulai mendekati saya (sebenarnya dia teman lama). Saya mencoba membuka hati, dan sepertinya kelembutan dia, kesabarannya dan sifat pemalunya membuat hati saya terbuka.
Akhirnya kami jadian, tapi mantan saya menyindir saya di media sosial seolah-olah saya secepat itu ngelupain dia, dan "mengumpulkan" teman-teman yang pro dia. Akhirnya dia update status dan profil seolah sudah memiliki kekasih yang lebih cantik, tapi tetap menyindir-nyindir saya di media sosial. Lama-lama saya gerah, akhirnya saya blokir dia, dan dia semakin menjadi sindirannya. Namun kekasih saya yang sekarang bilang tidak apa-apa, sabar saja menghadapi orang seperti itu.
Masalahnya sekarang adalah.. kekasih saya ini sejak awal bilang ingin serius, namun mama saya masih menganggap mantan saya yang dulu baik, lebih bisa diandalkan. Sementara yang sekarang hanya bisa bertemu weekend. Saya sudah bilang ke dia untuk mendapat restu dari mama saya cukup sulit, tetapi dia bilang tetap ingin berjuang bersama.
Tapi karena dasarnya dia pendiam dan pemalu, lama-lama saya merasa dia kurang "Macho" dan lama-lama saya mulai "bosan". Sekali waktu saya membandingkan dia dengan mantan saya, namun yang timbul justru rasa ragu apa benar kekasih saya ini serius. Jika mantan saya yang dulu serius pada akhirnya bersikap buruk seperti itu, apalagi kekasih saya yang pendiam ini.
Saya minta saran sama Vemale atau Setipe, sebenarnya yang saya rasakan ini bagaimana? Saya harus bagaimana untuk menghapus keraguan ini?
Mohon sarannya.
(vem/setipe/ama)Advertisement
Analisa Tim Setipe
Hai, RF! Terima kasih sudah mau berbagi cerita dengan segenap tim dari Setipe.com dan Vemale, ya. Tampaknya, cerita tentang mantan kamu sebelumnya tidak terlalu menjadi masalah, tapi keraguan kamu lah yang jadi bintang utama nya di sini. Kisah cinta kamu sekarang bisa diibaratkan seperti orang yang sedang kesasar dan hanya memiliki dua pilihan, maju terus atau putar balik? Sebelum melangkah maju atau mundur, ada beberapa hal yang mungkin bisa jadi map yang berisi pencerahan bagi kamu. Yaitu:
[bullet]
[title]STOP! Membanding-bandingkan Kekasih dengan Mantan.[/title]
[content]Ada kemungkinan bahwa waktu yang kamu habiskan dengan mantan pacar kamu memang lebih lama dibandingkan dengan kekasih kamu saat ini. Nah, ini dia jawabannya kenapa sang mantan bisa sampai begitu melekat di hati ibunda dan serasa sudah bisa masuk ke dalam segala aspek kehidupan kamu. Kamu juga perlu ingat kalau setiap orang itu memiliki kepribadian yang unik. Makanya, kamu perlu tahu tipe kepribadian seperti apakah kekasih kamu dan apakah secara kepribadian kalian memang setipe?[/content]
[title]Beri Kesempatan.[/title]
[content]Apapun jawabannya, kamu perlu ingat bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika terus membanding-bandingkan, artinya kamu menutup kesempatan bagi kekasih kamu untuk bisa menunjukkan potensi dirinya. Bicarakan apa yang harus dibicarakan. Kalau kamu tidak suka dengan sosoknya yang pendiam, ya bilang. Dia bukan dukun yang bisa tahu apa yang kamu inginkan. Kalau kamu sudah bilang dan tetap tidak ada perubahan, maka selanjutnya adalah hak kamu untuk memutuskan apa yang terbaik bagimu.[/content]
[/bullet]
Solusi Setipe
Dari dua hal tersebut, cara satu-satunya yang kamu perlukan untuk menghapus keraguan ini adalah dengan: memberikan waktu dan kesempatan.
Waktu akan menunjukkan segalanya. Sambil menunggu, berdoalah untuk selalu didekatkan dengan yang terbaik bagi mu. Jika hasilnya kalian semakin didekatkan, lalu alasan apalagi yang bisa membuatmu ragu? Yang pasti, beranilah ambil pilihan tanpa menjadikan orang lain sebagai pilihan. Semua orang berhak mendapatkan yang terbaik.
[pos_1]