Rindu, satu penyakit menyenangkan yang justru sering kali membuat banyak orang merasa merana, merasa sedih dan merasa tersiksa. Terlebih, saat menderita rindu, kamu harus menahan sakit itu sendiri. Ya, sendiri. Mungkin, kita sudah terlalu terbiasa menahan rindu dan tak bersama dengan orang yang
dicintai.
Meskipun sudah terbiasa, rindu itu rasanya semakin kuat saja jika kamu dan dia banyak diam karena jarak dan waktu memisahkan. Rindu yang datangnya tiba-tiba, saat malam tiba sering kali membuatmu semakin merana, tersiksa, dan tak terasa bulir air mata pun jatuh membasahi pipi. Bagaimana bisa, hanya karena rindu kamu meneteskan air mata? Itulah kenyataannya.
Advertisement
Saat rindu menghantam perasaanmu, sadar atau tidak, hubungan jarak jauh itu mengajarkanmu akan banyak hal. Hubungan itu juga mengajarkan kamu dan pasangan untuk lebih banyak membisu dan memilih diam. Rindu yang kamu umbar, tidak serta merta bisa mengobati rindu itu dengan mudah. Yang ada, kamu akan semakin merana dan semakin risau. Tapi, saat kamu menyimpan rindu itu sendirian, sedikitnya ada 5 hal yang akan ada di pikiranmu. 5 hal yang terbilang remeh tapi sebenarnya selalu kamu rasakan, apalagi saat hari semakin malam, semakin sepi dan semakin mencekam. Inikah yang kamu rasakan?
(vem/mim)Advertisement
Tahukah Dia: Lagu Kita, Lagu Kesukaannya Menjadi Lagu Favoritku
Ada satu lagu yang menjadi lagu favoritku. Kamu tahu? Lagu itu adalah lagu kita, lagu kesukaanmu. Tak terhitung berapa kali lagu itu aku putar. Dan hanya itu-itu saja. Bahkan saat di luar sana sudah ada ribuan dan jutaan baru lagu baru yang lebih enak didengar. Tapi asal kamu tahu, lagu yang akan menjadi lagu terindahku adalah lagu yang kamu suka. Meskipun lagu itu awalnya sangat sederhana dan biasa saja bagiku, kala aku rindu kepadamu, lagu itu menjadi lagu yang teramat indah, ya, sangat indah.
Sadar atau tidak, saat tak lagi bersama karena jarak dan waktu yang memisahkan, hal-hal sederhana seperti lagu bisa membuat suasana seakan menjadi lebih manis. Lagu yang menjadi kesukaan seorang yang dicinta bisa membuat rindu yang dirasakan di hati perlahan terobati. Ya, walaupun tak semujarab ketika kamu bertemu langsung dengan orang yang kamu rindukan.
Apakah Dia Baik-Baik Saja di Sana?
Inilah satu pertanyaan yang akan ditanyakan berulang kali kepada diri sendiri. Di kala rindu menghantam, perasaan cemas sering kali hadir di dalamnya. Apakah si dia baik-baik saja? Kenapa belum menghubungi? Apakah ada hal buruk yang terjadi padanya? Ia sedang melakukan apa? Benarkah ia baik-baik saja? Tapi, jika memang baik, kenapa ia tak menghubungiku dan membiarkanku merasa rindu yang teramat menyiksaku ini sendiri?
Dan saat rindu terasa semakin kuat, kamu bahkan tak sadar jika hanya ada pertanyaan itu-itu saja di atas kepalamu. Kamu juga sering kali merasa cemas jika saja orang yang kamu rindukan sedang sakit. Perasaanmu akan semakin merana kala kamu membayangkan seandainya kamu yang sakit, terbaring sendiri di kamar, tak ada yang merawat. Semoga kamu baik-baik saja, aku ingin segera bertemu.
Advertisement
Melihat Chat Terakhir Dengan Si Dia
Ketika merasakan rindu, tidak banyak orang yang akan mengungkapkannya secara terang-terangan. Ia akan lebih memilih diam, memandangi pembicaraan terakhir di chat. Mengingat kembali apa yang dibicarakan terakhir kali. Apakah dia juga sedang merasakan apa yang aku rasakan saat ini? Ah, andai saja di tahu apa yang aku rasakan saat ini. Aku ingin mengatakannya, aku malu, bagaimana jika ia tak merasakan seperti apa yang aku rasakan sekarang? Baiklah, aku akan memilih diam. Menyimpan ini semua sendiri.
Bagi sebagian besar orang yang sedang dilanda rindu sedang tak berani mengungkapkan, untuk menghibur diri dan mengobati rindu tersebut akan dilakukan dengan membaca ulang, melihat-lihat kembali chat terakhir dengan seorang yang dirindukan. Apakah kamu juga melakukan hal ini Ladies?
Andaikan Dia Ada di Sini, Sungguh Senang Hati Ini
Kala rindu menghantam dengan derasnya, kamu tak jarang akan membayangkan dia tiba-tiba mendatangimu. Dia datang dengan penuh cinta dan akan mengobati kerinduan yang secara perlahan membuatmu terpaksa merasa merana dan tersiksa. Tak jarang kamu akan membayangkan seandainya dia ada di sini. Tak perlu dikatakan lagi, hatimu pasti akan sangat senang.
Saat rindu ini juga menimpamu, kamu tak perlu merasa merana dan tersiksa. Menangislah jika kamu ingin menangis dan tak tahan bahwa sebenarnya kamu merasakan kerinduan mendalam. Tapi pastikan dan cobalah untuk menjadi pribadi yang sabar. Tuhan akan bersama orang-orang yang sabar. Percayalah, Tuhan telah merencanakan yang terbaik untukmu dan pasangan. Jarak dan waktu hanyalah ujian sementara. Semua kan indah pada waktunya.
Advertisement
Aku Ingin Menyerah, Aku Ingin Bahagia Meski Tanpa Dia
Pernahkah kamu merasa ingin menyerah karena kamu sudah tak tahan dengan kerinduan yang kamu rasakan? Jarak dan waktu yang memisahkan kalian berdua sering kali membuatmu tetap merasa sendiri. Kamu ingin seperti teman-temanmu yang selalu bahagia bersama orang spesial di sisinya, di sepanjang waktu.
Sementara kamu, kamu masih saja seolah sendiri. Kamu harus menahan perasaanmu dalam-dalam ketika kamu ingin tampil berdua bersama kekasihmu. Tapi apa daya, lagi-lagi, jarak dan waktu tak bisa membuatmu bisa bersama dengan mudah sepanjang waktu. Rasanya ingin menyerah, memberikan hati ini pada yang lain yang lebih dekat, tapi apa daya, semakin kamu berusaha melepasnya, rasa cinta yang ada di hatimu justru semakin kuat.
Baiklah, anggap saja ini semua karunia. Karunia Tuhan yang diberikan padamu untuk membuatmu lebih kuat dan lebih tegar menghadapi manis getirnya cinta. Ladies, itukah pula yang kamu rasakan saat rasa rindu melanda dengan brutalnya?
[pos_2]