Saya berpacaran dengan laki-laki yang beda suku, tetapi dia sering menyinggung masalah RAS. Apa yang harus saya lakukan?
-oOo-
Dear Redaksi Vemale,
Advertisement
Nama saya C, usia 21 tahun, sekarang saya tinggal di Cochin.
Saya dan pacar saya memang berbeda kewarganegaraan. Selain itu, kami juga berbeda ras walaupun agama sama. Kami sudah berpacaran selama 4 bulan.
Di awal-awal ia sangat manis terhadap saya, bahkan ketika saya bertemu dia, dia tampak seperti bukan tipikal orang yang prejudis. Dia sangat terbuka ketika berhadapan dengan orang-orang yang berkewarganegaraan lain, termasuk saya. Tetapi menginjak keempat bulan ini, rasanya dia menjadi sangat rasis terhadap saya.
Berkali-kali dia menghina suku saya hingga nenek moyang saya, dan ya, dia menghina negara kita! Berulang kali pula saya menanggapinya dengan santai tetapi semakin hari dia semakin keterlaluan. Tak jarang, dia pun mulai menyematkan 'penghuni kebun binatang' yang membentuk stereotype suku saya dan warga negara saya.
Katanya, ia hanya bercanda dan sayalah yang terlalu sensitif. Karena dia pacar saya, dia dapat melakukan itu karena ia tak bisa melakukan hal itu kepada orang lain. Tetapi tidak ada seorang waras pun yang menganggap hal-hal yang berbau SARA itu lucu, kan?
Berulang kali pula, saya mencoba meninggalkannya, tetapi dia selalu membuat situasi seolah-olah sayalah yang salah sehingga membuatnya menjadi seperti itu, lalu mengatakan bahwa saya tak paham akan perasaan cintanya yang memang sudah ditahannya terlalu lama. Tak jarang sayalah yang harus meminta maaf. Ini selalu terjadi sehingga ia semakin menjadi-jadi dari hari kehari. Saya sudah tak tahan lagi.
Saya sangat mencintainya, tetapi saya pun merasa tersiksa akan hal ini. Menurut Anda, sayakah yang terlalu sensitif atau memang ada yang tidak beres dengannya? Mohon saran dan petunjuk terbaiknya.
Terima kasih
(vem/setipe/apl)Advertisement
Analisa Tim Setipe
Hai, C. Setipe.com dan tim sangat paham kenapa masalah RAS ini bisa jadi sangat mengganggu. Anda dan pasangan besar di budaya yang berbeda sehingga pola pikir kalian pun jadi berbeda. Tapi sepertinya, perbedaan budaya hanya sebagai stimulus saja, bukan penyebab utama retaknya hubungan kalian. Dalam sebuah hubungan yang sehat, porsi kebahagiaannya seharusnya lebih besar dibanding rasa tersiksa. Kalau Anda merasa tertekan, seharusnya Anda sudah tau apa jawabannya. Hanya saja Anda jadi ragu apakah dia yang tidak beres atau Anda yang terlalu sensitif.
Solusi Setipe
[bullet]
[title]Intens menggunakan kata-kasar?[/title]
[content]Maksudnya, menggunakan kata-kata kasar yang bertujuan untuk menghina atau mengancam. Anda juga perlu perhatikan seberapa sering dia mengeluarkan kata-kata kasar dan di kondisi seperti apa.[/content]
[title]Posesif?[/title]
[content]Ciri-cirinya adalah dia sudah mulai melarang Anda untuk melakukan hal yang Anda sukai tanpa penjelasan yang logis. Atau menuntutmu untuk selalu melakukan apapun yang dia minta. Kalau tidak mau, dia akan menganggap Anda tidak mencintainya.[/content]
[title]Selalu memutar balikkan fakta?[/title]
[content]Ketika bertengkar, dia selalu punya 1001 cara yang membuat keadaan berbalik. Baginya, semua kesalahan disebabkan oleh keteledoran Anda. Atau dia juga selalu mencari kesalahan Anda di saat sebenarnya tidak ada masalah apa-apa.[/content]
[title]Membuat Anda tertekan?[/title]
[content]Stres dan ketakutan mendominasi perasaan Anda. Bukannya bahagia, yang ada Anda malah takut.[/content]
[/bullet]
Kalau jawabannya iya, tingkahnya yang sekarang bisa masuk dalam kategori kekerasan verbal dalam hubungan. Salah satu sumber yang berpeluang besar menjadi KDRT. Sang korban sering kali tidak merasa kalau dirinya adalah korban dan selalu percaya kalau pasangannya bisa berubah, padahal tidak. Sebaiknya, Anda memikirkan matang-matang tentang kelanjutan hubungan kalian. Daripada terjebak hubungan yang salah untuk selamanya lebih baik berani ambil sikap. Anda berhak cinta yang tulus.
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..