Kepribadian bisa digolongkan berdasarkan parameter tertentu. Misalnya nih berdasarkan struktur fisik, sifat-sifat umum, temperamen, dan minat atau bakat. Nah, kali ini Vemale akan membahas tipe kepribadian berdasarkan dimensi sikap (dimensions of attitude).
Dilansir dari medindia.net, menurut Jung, ada dua tipe kepribadian menurut dimensi sikap: ekstrovert dan introvert. Tapi selain dua tipe kepribadian itu, ada lagi yang namanya ambivert. Klasifikasi ambivert ini dicetuskan oleh psikolog Eysneck tahun 1947. Nah, Anda tergolong berkepribadian introvert, ekstrovert, atau ambivert? Yuk, kita cari tahu jawabannya di sini.
Advertisement
Advertisement
Ciri-Ciri Ekstrovert
Orang berkepribadian ekstrovert memiliki sejumlah karakter khusus, antara lain:
- Mudah membuka pembicaraan
- Terlihat bersemangat
- Mudah bergaul
- Suka kegiatan di luar ruangan
- Menyukai kegiatan yang berhubungan dengan orang banyak
- Mudah beradaptasi
- Bisa berpikir luas
- Lebih suka melakukan sesuatu dengan banyak orang
Orang ekstrovert cenderung "mengisi ulang energi tubuhnya" dengan bersosialisasi atau berhubungan dengan banyak orang. Ia tak bisa bertahan lama jika hanya diam atau melakukan satu hal yang sama dalam jangka waktu lama atau monoton.
Ciri-Ciri Introvert
Apakah Anda seorang introvert? Orang introvert cenderung memiliki sejumlah karakter, antara lain:
- Mudah fokus pada satu hal dalam waktu lama
- Lebih sering berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak
- Bisa berpikir dalam
- Lebih suka melakukan sesuatu dengan sedikit orang
- Tak banyak bicara jika topik yang diangkat kurang menarik
Seorang introvert umumnya akan "mengisi ulang energi tubuhnya" dengan melakukan kegiatan yang bisa ia nikmati seorang diri. Misal membaca buku atau menulis. Ia bukan anti sosial, hanya saja jika boleh memilih harus pergi ke pesta atau menikmati film favorit di rumah, maka ia cenderung memilih di rumah saja.
Advertisement
Ciri-Ciri Ambivert
Yang menarik dari seorang ambivert adalah ia memiliki karakter introvert juga ekstrovert. Di suatu waktu ia bisa terlihat seperti orang introvert. Namun, di waktu yang lain ia tampak sebagai seorang ekstrovert.
Orang ambivert bisa menikmati waktu bersama banyak orang, tapi bisa merasa lelah kalau terlalu lama menghabiskan waktu dengan mereka. Ia juga mampu melakukan sesuatu seorang diri, tapi bisa merasa depresi kalau harus melakukannya dalam waktu terlalu lama. Seorang ambivert bisa berpikir dalam sekaligus luas tentang sesuatu. Ia juga bisa memahami banyak hal, tapi tidak serta merta menguasai semuanya.
Dengan kata lain, seorang ambivert, dikutip dari diplateevo.com, adalah seseorang bisa beradaptasi dengan berbagai situasi yang mereka hadapi, baik di lingkungan sosial maupun dalam ranah pribadi.
Apakah Anda Seorang Ekstrovert, Introvert, atau Ambivert?
Ladies, apakah Anda sudah bisa menebak kepribadian Anda sendiri? Anda seorang ekstrovert, introvert, atau ambivert? Well, terlepas dari semua label kepribadian yang ada, ada satu hal yang perlu Anda pahami. Tetaplah bahagia dengan cara Anda sendiri. Tetaplah jadi diri Anda sendiri yang selalu berusaha melakukan yang terbaik dari waktu ke waktu.
[startpuisi]“It's just that it's impossible to be a broken or whole person. You can only be a person. You can only exist, you can only belong to yourself, and you can only be responsible for your own happiness or belonging or whatever. That broken-part-piece-whole thing is just a trick of the mortal mind.”
― Jackson Pearce[endpuisi]
Kita juga perlu belajar berempati. Kita tak bisa menghakimi seseorang hanya karena kepribadiannya berbeda dari kita. Kita pun tak bisa menganggap remeh orang lain karena merasa kepribadian kita lebih baik darinya. Setiap orang punya keunikan dan keistimewaannya sendiri. Tinggal bagaimana cara kita untuk bisa memaksimalkan semua potensi yang ada, setuju, Ladies?