Ladies, apakah Anda dan pasangan sudah saling percaya? Benarkah sudah ada “trust” dalam hubungan Anda? Jangan-jangan selama ini Anda dan pasangan hanya berpura-pura saling percaya saja? Meski dari luar Anda terlihat sudah percaya dengan pasangan, di lubuk hati yang paling dalam, Anda masih menyimpan kecurigaan terhadap pasangan. Hmm… .
Lalu bagaimana caranya untuk bisa memastikan bahwa Anda dan pasangan sudah saling percaya? Salah satu caranya adalah bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu. Maksudnya Anda bisa mencari jawabannya dengan terlebih dahulu menyelami perasaan Anda, mencari tahu jawabannya dari berbagai situasi yang telah Anda alami bersama pasangan. Selengkapnya, yuk kita simak lima cara memastikan Anda dan pasangan sudah saling percaya di artikel ini.
Advertisement
- 6 Kesalahan Komunikasi Penyulut Api Konflik dalam Hubungan Asmara
- 6 Jenis Cinta Ini Bisa Bikin Anda Bahagia
- 5 Tanda Anda Sudah Siap Jatuh Cinta Lagi
- 6 Tipe Orang yang Layak Diperjuangkan Jadi Pasangan Hidup
Advertisement
Apakah sudah ada rasa nyaman?
Seseorang akan terus mempertahankan sebuah hubungan, jika dia merasa nyaman, (Menikah untuk Bahagia, Indra Noveldy & Nunik Hermawati). Salah satu aspek penting dalam sebuah hubungan adalah perasaan nyaman. Dan perasaan nyaman ini terkadang tak bisa datang dengan sendirinya. Rasa nyaman perlu diciptakan. Untuk bisa saling percaya dalam hubungan, Anda dan pasangan harus menciptakan rasa nyaman terlebih dahulu.
Salah satu cara untuk bisa menciptakan rasa nyaman, Anda dan pasangan perlu melewati saat-saat yang tidak nyaman. Proses ini pun akan melewati ragam trial dan error. Bahkan Anda bisa terkejut sendiri betapa hal-hal sepele yang Anda anggap biasa-biasa saja dapat membuat pasangan Anda merasa tak nyaman, begitu pula sebaliknya. Ketika Anda sudah berhasil melwati rasa tidak nyaman dalam hubungan tersebut, rasa nyaman sedikit demi sedikit akan terbangun. Jadi, apakah saat ini Anda dan pasangan sudah sama-sama merasa nyaman dalam hubungan yang Anda jalin?
Apakah Anda bisa mempercayakan hati, perasaan, dan pikiran Anda?
Percaya pada pasangan tak sebatas meyakini pasangan akan terus setia dan tak berselingkuh. Lebih dari itu, rasa percaya ini berkaitan juga dengan hati, perasaan, serta pikiran. Apakah Anda sudah sepenuhnya bisa mempercayakan hati, perasaan, dan pikiran Anda pada pasangan? Dan apakah Anda juga bisa menjaga hati, perasaan, dan pikiran pasangan?
Sikap saling menjaga dan berpegang pada komitmen yang sama menjadi ciri sikap saling percaya sudah terbangun. Saat Anda dan pasangan sudah bisa saling menjaga hati, rasa percaya itu pun akan tumbuh makin kuat seiring waktu. Rasa cemas dan khawatir mungkin masih akan terus ada. Tapi Anda dan pasangan sama-sama yakin kalau masalah yang ada pasti akan bisa dicari solusi dan jalan keluarnya bersama.
Advertisement
Apakah Anda bisa mencurahkan perasaan tanpa rasa takut?
Apakah saat ini Anda sudah bisa mencurahkan perasaan tanpa merasa takut dihakimi oleh pasangan? Dan apakah Anda juga bisa menahan diri tak menghakimi pasangan ketika ia sedang mencurahkan uneg-uneg dan perasaannya? Saat sedang bersama pasangan, coba salami apa yang Anda rasakan ketika curhat dengan pasangan. Apakah Anda bisa merasa bebas dan tenang ketika menceritakan sesuatu yang mengganjal di hati Anda?
Rasa percaya bisa terbangun dari cara Anda dan pasangan berkomunikasi. Saat komunikasi bisa berjalan lancar tanpa rasa takut dihakimi atau malah direndahkan, itu jadi tanda Anda dan pasangan sudah mulai belajar saling percaya. Anda berani mencurahkan pikiran Anda, begitu pula pasangan Anda yang percaya pada Anda dan mau menceritakan semua yang dirasakannya.
Apakah Anda merasa sudah bebas berekspresi tanpa merasa takut disalah mengerti?
Apakah Anda merasa bebas berekspresi, berkarya, atau tampil sesuai dengan kepribadian Anda tanpa takut disalah mengerti? Saat Anda berani untuk berekspresi tanpa khawatir atau cemas disalah mengerti, berarti Anda sudah bisa mempercayai pasangan. Anda tak takut untuk direndahkan atau dicap negatif oleh pasangan. Pasangan Anda pun juga memperlihatkan kebahagiaannya bisa bekerja dan berkarya sesuai dengan potensi yang ia miliki.
Ketika Anda merasa salah, Anda tak ragu atau takut meminta maaf. Saat pasangan memberikan sesuatu yang spesial, Anda bisa berterima kasih dengan tulus. Saat merasa bahagia, Anda bisa menularkan rasa bahagia dan perasaan positif itu terhadap pasangan Anda. Ketika ada rasa sedih atau perasaan negatif yang Anda rasakan, Anda bisa minta bantuan pasangan dan pasangan Anda dengan tulus mau menolong Anda.
Advertisement
Apakah Anda masih sering berasumsi dalam berkomunikasi?
Apakah Anda dan pasangan masih sering membuat asumsi pribadi ketika berkomunikasi? Asumsi dalam artian masih sering beropini atau menyimpulkan sebuah hal dari sudut pandang sendiri. Masih sering menuduh tanpa mengecek fakta. Cenderung menghakimi dan maunya menang sendiri dalam berkomunikasi.
Rasa percaya yang tinggi ditandai dengan makin sedikitnya asumsi yang Anda buat terhadap pasangan. Setiap kali ada gosip atau hal-hal buruk yang terjadi dalam hubungan, Anda tak egois mengambil keputusan sendiri. Pun dengan yang dilakukan pasangan, kalau ia tetap bisa berpikir jernih setiap kali merasa ada yang salah dalam hubungan, rasa percaya itu sudah ada dalam hubungan Anda.