Saya menyukai sahabat saya sendiri, tapi saya sulit untuk mengakuinya. Apa yang harus saya lakukan.
-oOo-
Dear Vemale.
Advertisement
Saya V, 21 tahun dari Bandung. Saya menyukai sahabat saya, kita sudah 3 tahun dekat. Dulu waktu awal kuliah dia sempat mendekati saya, awalnya saya cuek dan merespon seadanya, sewajarnya seperti layaknya teman biasa. Tapi lama kelamaan saya menyayanginya lebih dari teman dekat. Setelah 3 bulan, dia menjauh, mungkin karena sikap saya yang tidak memberikan respon baik kepadanya. Saat itu saya merasa menyesal dan ingin sekali memutar waktu di mana dia sangat hangat.
Beberapa bulan kedekatan kita merenggang, namun tetap baik selayaknya teman biasa. Setelah beberapa bulan, dia kembali hangat lagi, kembali perhatian lagi, curhat-curhatan lagi. Dua bulan kemudian renggang lagi, lalu dekat lagi. Saya merasa seperti ditarik ulur. Ada masanya dia hangat, ada masanya dia cuek. Hingga sekarang sudah 3 tahun hubungan kami begitu-gitu saja.
Pernah saya berniat untuk menjauh dan bersikap biasa saja, tidak merespon lebih saat dia kembali mencari saya, tapi saya tidak bisa, saya tidak bisa melawan rasa sayang saya kepada dia. Ingin sekali saya mengatakannya, tapi saya takut kalau nanti persahabatan kami merenggang, tapi kalau terus diam, ada beban yang tidak bisa dijelaskan.
Saya harus bagaimana? Apakah dia masih menyukai saya? Atau saya hanya dianggap sebagai sahabat saja?
Terima kasih
(vem/setipe/apl)Advertisement
Analisa Tim Setipe
Hai V! Senang sekali Anda mau berbagi cerita dengan Setipe. Sebelumnya, ada yang perlu ditanyakan tentang hubungan kalian. Misalnya apa yang Anda maksud dengan sikapnya yang hangat? Apa benar dia memperlakukan Anda secara spesial, atau jangan-jangan memang begitu cara dia memperlakukan temannya. Makanya, kita coba kenali ciri-cirinya yuk! Jangan-jangan dia memang hanya menganggap Anda teman dan Anda resmi terjebak friendzone lagi.
Solusi Setipe
[bullet]
[title]Perlakuan yang sama[/title]
[content]Perhatikan banyak hal yang dia lakukan terhadap Anda. Misalnya perhatian, baik, suka mengajak pulang bersama, meminjam catatan, dan lain-lain. Tapi jangan ge-er dulu. Lihat dulu ke sekeliling, kalau dia juga melakukan hal yang sama ke teman lainnya, artinya Anda tidak spesial.[/content]
[title]Teman curhat[/title]
[content]Anda perlu perhatikan kualitas waktu saat bersama dia. Apa saja yang dicurhatkan? Terus kalau habis curhat dan mendapat pencerahan dari Anda, sudah begitu saja atau tidak? Jika hanya curhat, apalagi tentang cewek lain, waduh...itu artinya Anda terjebak Friendzone! Mending cari yang lain deh..[/content]
[title]Menekankan status pertemanan dengan Anda ke orang lain[/title]
[content]Sebelumnya apakah Anda pernah bertemu teman-temannya? Atau mungkin Anda ada di satu pertemanan yang sama dan dia selalu mendeklarasikan kalau Anda hanya temannya? Bisa jadi dia tidak mau teman-temannya salah paham tentang status hubungan kalian. Hmm.. friendzone![/content]
[/bullet]
Daripada Anda terjebak friendzone kelamaan, seharusnya Anda mencari gebetan baru saja. Case closed, deh. Tidak ingin kan tiba-tiba dia curhat kepada Anda tentang pacar barunya? Sedia payung sebelum hujan! Siapa tau Anda menemukan pelangi setelah hujan.Â
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..