Saya mencintai seseorang, tetapi kami beda suku. Apa yang harus saya lakukan.
-oOo-
Dear Vemale,
Advertisement
Saya L 20 tahun dari Bekasi. Saya dekat dengan seorang cowok sekitar 1,5 tahun yang lalu. Awalnya kami hanya berteman biasa. Morning greet selalu saya dapatkan dari dia. Saya bahagia bersahabat dengan dia.
Ketika awal saya dekat dengan dia, dia masih milik orang. Saya dengan setia mendengar semua cerita tentang perempuan itu. Saya pun akhirnya memutuskan jadian dengan orang lain. Masalah terbesar mengapa saya tidak berani jatuh cinta dengannya adalah saya Tionghoa dan dia pribumi. Orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk berhubungan dengan orang yang tidak berdarah Tionghoa. Tapi kalau boleh jujur, saya sangat mencintai dia.
Akhirnya kami sama-sama putus dengan pasangan kami dan kembali dekat. Ketika kami dekat inilah rasanya semua lengkap. Tiba-tiba dia mengaku bahwa dia sayang dengan saya begitu juga sebaliknya, saya mengakui kalau saya sayang dengannya. Kami berubah menjadi lebih dari teman, namun tidak berpacaran. Kami punya jadwal bertemu punya jadwal telepon, semua seakan terasa sangat indah. Dia selalu mencari saya ketika saya tidak menjawab bbmnya.
Namun kembali pada masalah awal dia bukan keturunan Tionghoa. Lambat laun saya semakin jatuh cinta padanya. Saya semakin merasa bahwa dia adalah segalanya untuk saya, namun ketika saya merasa sangat percaya bahwa cinta itu ada, dia menghilang. Dia tidak membalas bbm saya, tidak menelepon atau menjawab telepon saya. Dia tidak datang ke rumah menemui saya.
Sampai akhirnya saya meminta dia menemui saya, saya membicarakan semua yang saya rasakan bahwa saya tidak suka dia yang sering menghilang lalu kembali tanpa dosa. Namun dia tidak menanggapi secara serius malah terlihat tidak peduli. Saya takut dia lelah karena perbedaan adat dengan saya, sementara saya sangat mencintai dia. Apa ini akhir hubungan kami? Apa yang harus saya lakukan? Apakah bertahan atau memilih pergi? Dan bagaimana menghilangkan kekosongan jika saya harus pergi? Thanks.
(vem/setipe/apl)Advertisement
Analisa Tim Setipe
Hai L! Kalau berbicara tentang suku dan hubungan yang mengarah ke pernikahan, memang banyak sekali yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah keluarga. Di Indonesia, pernikahan bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai tapi juga tentang menikahkan dua keluarga dengan adat, kebiasaan, dan nilai-nilai yang berbeda. Intinya, Anda perlu restu orangtua sebagai bahan pertimbangan  untuk menentukan arah hubungan.
Solusi Setipe
Berikut solusi setipe, untuk masalah yang sedang Anda hadapi;
Cek perasaan: Apa benar-benar cinta?
Coba Anda tanyakan ke diri Anda sendiri lagi, apa Anda benar cinta atau sayang dengan dia? Kadang suka ada keajaiban ketika orang jatuh cinta. Misalnya jadi super optimis dan semangat, yang rasanya tidak mungkin menjadi mungkin. Kalau benar cinta, coba cari tahu hal-hal baik apa saja dalam hubungan kalian yang mungkin belum dilihat orangtua Anda. Belum tentu hubungan Anda adalah hubungan yang sehat.
Minta restu dari orangtua
Meminta restu merupakan ide yang baik untuk menunjukkan kesungguhan Anda dan si pacar. Selain itu, cobalah buat orangtua paham dasar pertimbangan kenapa Anda memilih si pacar. Orang tua mungkin merasa khawatir kalau hubungan cinta Anda akan menyulitkan Anda atau keluarga. Misalnya jadi dikucilkan karena berhubungan dengan orang yang beda suku. Untuk itu, jangan lupa dikomunikasikan dulu, ya.
Perlu diperhatikan juga supaya Anda tidak menutup hati dan gelap mata. Cinta memang membutakan. Kadang ada yang tidak bisa dipaksakan dari cinta, tapi Anda juga mungkin membutuhkan pertimbangan yang realistis dan yang terbaik untuk masa depan dari sudut pandang orang tua. Bertahan atau tidak, perjalanan Anda masih panjang. Selamat menikmati cinta!
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..