Tradisi memakai henna adalah tradisi membubuhkan daun pacar ke beberapa bagian tubuh calon pengantin wanita. Pada umumnya Henna dilukiskan pada bagian tangan dan kaki calon mempelai. Berbagai motif yang cantik ditorehkan, ini untuk membuat penampilan pengantin wanita semakin cantik di hari bahagianya tersebut. Setiap simbol yang digambarkan pada prosesi ini memang memiliki arti masing-masing. Mulai dari posisi dan bentuk motif atau gambar yang dibubuhkan. Bagi Anda calon pengantin yang ingin menggunakan henna, konsultasikan dengan beberapa ahlinya terlebih dahulu.
Dilansir oleh merdeka.com (1/7), budaya henna ini biasanya ditemui di tradisi pernikahan Arab, Mesir dan Indonesia. Di Indonesia sendiri biasanya menggunakan bahan alami berupa daun pacar yang ditumbuk dan menghasilkan warna merah yang khas. Lalu budaya mana saja sih yang menggunakan pacar sebagai salah satu tradisinya? Simak di sini ya Ladies.
Advertisement
Malam Bainai dari Minangkabau
Salah satu tradisi di Indonesia yang menggunakan tradisi henna ini adalah Malam Bainai dari Minangkabau. Malam Bainai dikenal juga sebagai malam seribu harapan atau seribu doa bagi calon mempelai wanita yang akan melangsungkan pernikahan di keesokan harinya. Tumbukan daun inai atau daun pacar pun ditorehkan pada kuku calon mempelai oleh orang tua, kerabat dekat dan orang-orang terkasih lainnya.
Mapacci dari Bugis-Makassar
Selain Malam Bainai, Mapacci dari Bugis-Makassar juga melakukan prosesi ini. Daun pacar dianggap memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan, biasanya diadakan Wenni Mappaci (Bugis) atau Akkorontigi (Makassar) yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakkan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai oleh para kerabat. Kerabat yang diminta mengoleskan tumbukan daun adalah yang memiliki kehidupan rumah tangga langgeng dan bahagia. Diharapkan calon pengantin juga dapat mewujudkan kehidupan pernikahan yang bahagia juga.
Advertisement
Malam Bohgaca, Aceh
Selain itu ada Malam Bohgaca dari Aceh. Tradisi ini biasanya dilakukan sehari sebelum akad nikah berlangsung. Daun pacar atau inai melambangkan istri sebagai obat pelipur lara sekaligus sebagai perhiasan rumah tangga. Daun pacar yang sudah di lepas dari tangkainya, ditempatkan dalam piring besar kemudian ditumbuk. Daun pacar ini akan dipakaikan beberapa kali sampai menghasilkan warna kemerahan yang terlihat natural.