Cerita horor, merupakan salah satu cerita yang paling menarik perhatian masyarakat Indonesia. Meskipun menakutkan, namun cerita horor selalu mengusik rasa penasaran seseorang.
Seperti salah satu cerita horor yang melegenda di kota Malang. Jika Anda tinggal di Malang, atau "akrab" dengan kota Malang, Anda pasti pernah mendengar cerita ini. SMA Tugu, yang terdiri dari 3 sekolah yaitu SMA 1, SMA 3, dan SMA 4 Negeri Malang ini menyimpan banyak misteri. Beberapa orang teman penulis juga sering mengungkapkan cerita horor yang terjadi di sekolah ini. Penasaran? Berikut ini selengkapnya.
Advertisement
Advertisement
Lantai Berdarah
Kisah inilah yang paling terkenal. Bangunan kompleks SMA Tugu ini adalah bangunan tua, dan lantainyanya memakai ubin lama yang berwarna kekuningan. Namun anehnya, di ubin tersebut tampak bercak-bercak darah, yang katanya, meskipun ubin diganti, bercak darah akan tetap muncul. Dan jumlahnya tidak sedikit, tersebar di beberapa tempat. Konon, dulunya bangunan SMA Tugu ini menjadi lokasi penyiksaan tentara pada jaman perjuangan. Bahkan katanya, orang-orang yang bertugas mengganti ubin malah jatuh sakit atau kesurupan.
Tentara Tanpa Kepala
Area yang dirasa paling angker di SMA Tugu adalah aula bersama yang digunakan ketiga sekolah. Menurut pengalaman beberapa siswa, pada malam hari sering muncul barisan tentara tanpa kepala, sehingga aula ini dilarang dikunjungi pada malam hari.
Advertisement
Terowongan Maut
Pada jaman perjuangan, pernah dibangun terowongan darurat yang menghubungkan kompleks Tugu (dulu merupakan pusat pemerintahan) dengan stasiun Kota Baru Malang. Beberapa siswa mengaku pernah melihat terowongan ini, yang sekarang ditutup lantai kayu, dan jika dibuka lebarnya selebar manusia. Konon ada dua siswa yang mencoba masuk. Siswa pertama merangkak sampai tengah terowongan, lalu kembali sambil berteriak histeris dan trauma. Siswa kedua ditemukan 2 minggu kemudian di stasiun Kota Baru dengan keadaan tidak normal.
Hantu Balas Dendam
Kisah ini dialami sekelompok siswa yang mengikuti kegiatan Pecinta Alam, dan menginap di markas Pecinta Alam di SMA 1 untuk merayakan kelulusan. Karena mabuk, mereka membakar beberapa bangku di kelas IPA yang terletak di lantai atas.
Selama seminggu, sekitar 7-8 anak mengalami kecelakaan parah dan patah kaki. Beberapa orang percaya itu kejadian itu terjadi karena 'penunggu' SMA 1 membalas dendam karena merasa terganggu.
Advertisement
Diklat Horor Paskibra
Kejadian ini dialami Mae, salah satu alumni SMA 1 yang mengikuti kegiatan Paskibra. Calon anggota Paskibra, wajib menjalani diklat sebelum resmi masuk dalam organisasi. Salah satu agenda diklat adalah berkeliling sekolah di tengah malam hanya dengan membawa 1 lilin dan 3 batang korek api. Di mana calon anggota baru harus naik ke lantai 2 sendirian dan masuk ke salah satu kelas.
Mae mengaku, saat itu sebelum naik ke lantai 2 terdengar teriakan menyayat penuh rasa takut di lantai 2 seperti suara teriakan seorang siswi. Kontan para senior langsung naik dan anehnya tak ada seorang pun di lantai 2 kecuali para senior yang bertugas jaga dan berakting di pojok lorong untuk menakuti juniornya. Dan ketika dicek, siswa yang mendapat giliran 'mengadu nyali', adalah siswa laki-laki. Lalu, siapa yang berteriak?
Pocong Di Lantai 2 SMA 1
Kejadian ini dialami oleh Cecep, mantan ketua OSIS SMA 1 Malang. Saat itu Cecep juga sedang mengikuti diklat Paskibra, saat di tengah lorong dia melihat ada sosok pocong di lantai 2 lorong SMA 1 yang berguling-guling dan kemudian berdiri tegak 180 derajat sebelum akhirnya menghilang. Satu hal yang diyakini Cecep, sosok yang dia lihat itu bukanlah para senior, tapi memang sosok kasat mata yang hanya bisa dilihat sebagian orang.
Bagaimana Ladies? Cukup membuat Anda merinding. Yang pasti cerita horor SMA Tugu ini masih menjadi cerita horor yang sering diperbincangkan hingga kini.