Nama saya A usia 25 tahun.
Saya sedang ada masalah dengan seorang pria usia 30 tahun yang saya kenal dari om saya.
Kami berkenalan dan komunikasi lewat bbm sekitar bulan Januari 2015. Awalnya saya cuek dan kurang care sampai dia pernah menegur, karena jika dia tidak menyapa, saya tidak akan menyapa duluan. Dia sempat kesal tapi disitu saya minta maaf dan komunikasi membaik sampai kami bertemu tanggal 21 Februari.
Saat bertemu dia.. saya merasa agak kaku dan kurang nyaman. Yang ada dipikiran saya saya ingin cepat pulang. Saya lebih banyak mendiamkan dia tapi dia masih tetap baik mengantarkan saya pulang ke rumah. Saat itupun saya tidak terpikir untuk mengucapkan terima kasih karena sudah mengantar saya.
Setelah hari itu dia tidak menghubungi saya sama sekali saya pun tidak menghubungi dia. Karena saya merasa dia berubah, 3 hari setelah bertemu saya coba bbm duluan dan alasan dia karena sedang sibuk. Tapi saya sadar itu hanya alasan dia, hubungan kami merenggang dan dia tidak sehangat dulu.
Saya terus terusan mencoba menghubungi dia dan menghilangkan gengsi saya, responnya baik dan komunikasi kembali terbangun. Dia kembali hangat seperti dulu. Kemudian saya coba mengajak bertemu lagi tapi alasan dia belum ada waktu yang tepat lalu saya coba mengerti.
Saya kembali ajak bertemu, dia bilang nanti kita atur waktu tapi sampai hari ini dia belum mengajak juga. Di saat itu juga saya bilang kalau apakah dia nggak merasa kalau saya suka pada dia. Dia bilang apa ini artinya dia ditembak. Saya hanya bilang kalau saya suka tapi dia sepertinya nggak percaya dan bertanya kenapa saya bisa suka padahal baru bertemu sekali.
Kesabaran saya habis dan memutuskan untuk tidak komunikasi lagi. Saya hanya ingin semua jelas apa dia masih mau bertemu atau tidak, itu saja sebenarnya. Dia bilang mau tapi belum dibuktikan.
Apa dia masih kecewa berat pada saya? Tapi apakah saya tidak berhak mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki sikap saya? Kenapa dia terus mengulur waktu dan terus membuat saya menunggu?
Advertisement
Saya memang sudah bilang untuk tidak bbman lagi tapi jujur saya tidak tahan. Saya ingin bbman dengan dia lagi tapi saya masih malu karena pasti dianggap menjilat ludah sendiri. Saya harus bagaimana?
Terima kasih
(vem/setipe/yel)Advertisement
Analisa tim Setipe.com
Hi A,
Wah, teori the presence of absence ternyata bisa dibuktikan lewat cerita Anda. Biasanya manusia memang baru sadar apa yang dia punya setelah kehilangan. Mungkin Anda sedang merasakan hal tersebut?
Kemungkinan memang akan selalu ada. Mungkin Anda bisa merasa seperti ini karena kehilangan sosok yang biasa mengejar Anda. Dan ya, bisa jadi dia memang masih kecewa atau ingin melihat kesungguhan Anda. Tapi kemungkinan Anda untuk punya kesempatan kedua juga pasti ada. Nah, untuk mendapatkan kesempatan kedua itu ada beberapa hal yang perlu Anda ingat.
Solusi dari Tim Setipe.com
1. Just be brave to say
Katanya Endah n Rhesa, when you love someone just be brave to say. Di sini SETIPE cuma mau mengingatkan, jujur aja sama perasaan sendiri. Kalau Anda memang mau kembali seperti dulu lagi, ini saatnya Anda tunjukkan kalau Anda memang benar-benar ingin. Ada orang yang memang butuh pembuktian, baik lewat tindakan atau kata-kata. Mungkin dia salah satunya, makanya dia sempat bertanya apa artinya Anda nembak dia dengan bilang suka. Jadi jangan takut atau gengsi.
2. Persiapkan scenario terburuk
Penting juga nih Anda mempersiapkan diri Anda buat apapun responnya, yang mungkin aja nggak seperti yang Anda harapkan. Anda perlu buat batasan kira-kira harus berjuang sejauh apa? Anda harus tahu kapan harus mundur kalau memang pihak yang disana terkesan tidak mau diperjuangkan. Emang sih, nothing good comes easy, tapi nggak mungkin kan Anda terus mengejar sementara dia juga terus berlari.
Well, dengan mengingat hal itu SETIPE doakan Anda cepat dapat berjalan seiring, bukan saling mengejar dan dikejar. Siapapun orangnya, jodoh pasti bertemu, asal mau usaha pastinya. Semangat pejuang cinta.
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..