Sukses

Lifestyle

Pilu, Permintaan Maaf ke Sahabat Sebelum Bunuh Diri Akibat Kanker Otak

Ketika seseorang menerima kenyataan pahit sedang mengidap penyakit mematikan, hal ini tentu bisa saja membuat stress, ketakutan bahkan depresi. Meski begitu, apapun dan bagaimanapun kenyataan pahit yang harus diterima, seseorang harus tetap tegar dan mencari jalan terbaik untuk melewati kenyataan pahit tersebut. Tapi, karena kenyataan pahit yang diterima, nampaknya tidak tidak sedikit orang putus asa bahkan gelap mata dengan mengakhiri hidupnya sendiri.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, seorang wanita muda berusia 22 tahun bernama Vanida Thavisone asal Brooklyn Park, Minnesota, diketahui telah mengakhiri hidup dengan lompat dari atas jembatan George Washington.

Vanida gadis 22 tahun yang didiagnosa kanker otak sebelum ia bunuh diri | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Dari hasil otopsi dan pemeriksaan tim dokter, Vanida dikatakan murni mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa wanita muda tersebut sebelumnya baru saja didiagnosa tengah mengidap penyakit mematikan yakni kanker otak.

Beberapa waktu terakhir sebelum ia memutuskan mengakhiri hidup, rupanya Vanida telah mengunjungi semua sahabat dan teman-temannya. Saat berkunjung ke sahabat dan teman, ia terlihat ceria dan bahagia seperti biasa. Namun, pada semua teman, sebelum ia pulang, ia selalu meminta maaf dan mengucapkan selamat tinggal.

Tidak hanya itu, pada halaman facebooknya, Vanida sempat menuliskan salam perpisahan dan ucapan selamat tinggal. Ia menuliskan "Mengucapkan selamat tinggal memang selalu sulit.. tapi, ketahuilah bahwa saya benar-benar senang telah bertemu dengan kalian semua. Maaf jika saya memiliki banyak salah pada kalian"

Sebelum mengakhiri hidup, Vanida meminta maaf kepada semua kerabat, teman dan sahabat | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Gadis muda yang juga tercatat sebagai seorang mahasiswi di University of Minnesota ini dikenal sebagai gadis yang ramah dan baik hati. Menurut sang kakak, Vikki Thavisone, sebelum Vanida mengakhiri hidup, ia mengaku sangat kesakitan dan menderita dengan penyakitnya. Walau sudah menjalani perawatan dan pengobatan, ia belum bisa sepenuhnya melawan sakit tersebut.

Diperkirakan, karena sakitnya inilah ia memilih mengakhiri hidup. Pada selasa 05/05/15 Vanida diketahui mendarat di LaGuardia Airport. Dan beberapa jam kemudian, tubuhnya ditemukan telah mengambang di bawah jembatan George Washington Bridge oleh pekerja si sekitar jembatan.

Sang kakak Vikki, mengaku sangat sedih karena kematian adiknya Vanida | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Gadis muda ini sendiri dinyatakan meninggal di Rumah Sakit St. Luke's Roosevelt Center beberapa saat kemudian. Dan kematian Vanida sendiri telah menjadi peristiwa yang mengejutkan juga memilukan bagi para kerabat serta sahabat.

Ladies, semoga peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi lagi. Apapun dan bagaimanapun masalah atau penyakit yang sedang dialami, cobalah untuk tetap tegar dan mencari solusi terbaiknya. Percayalah, tidak ada penyakit yang tidak sembuh selama kita berusaha mencari obat terbaik dan selalu berdoa untuk diberikan mukjizat oleh Tuhan.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading