Kisah ini dikirim oleh sahabat kami yang bernama Dine Susilawaty. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda.
-oOo-
Menjadi seseorang yang sukses adalah mimpi saya sejak kecil, entah itu sukses dalam pekerjaan maupun usaha. Ambisi saya yang besar, didukung oleh kemampuan finansial dan kecerdasan saya, semakin yakinlah saya bahwa cita-cita itu akan tercapai.Setelah dewasa, ambisi saya semakin menjadi-jadi. Bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi membuat saya semakin yakin bahwa saya ada di jalur yang benar. Desakan orang tua untuk segera menikah pun saya jalani, karena calon suami saya adalah seseorang yang sangat mendukung saya dalam meraih mimpi. Kebiasaan bekerja tanpa kenal waktu pun menjadi rutinitas kami berdua.Ketika akhirnya saya hamil dan melahirkan bayi nan lucu juga sehat. Ambisi untuk menjadi wanita karir yang sukses mulai pudar. Saat hamil, saya sering menceritakan keseharian saya pada janin yang masih saya kandung. Saya bisa cerita apa saja, tentang film, musik, dan lainnya, sehingga ikatan yang terjalin di antara saya dan bayi saya begitu kuat. Seiring berjalannya waktu, rasanya semakin tidak rela "menyerahkan" bayi saya kepada baby sitter atau malah merepotkan orang tua.Akhirnya saya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga full time. Bukan hal yang mudah saat keputusan ini saya ambil, apalagi orang-orang tahu bahwa saya ini tipe wanita karir yang mengejar kesuksesan. Keputusan ini membuat saya mendapatkan cibiran, hinaan, bahkan cercaan dari orang-orang terdekat. Mereka menganggap, menjadi ibu rumah tangga bertentangan dengan gaya hidup wanita modern, yang menyebabkan wanita miskin pergaulan dan pengetahuan.Beruntung, saya memiliki suami yang sangat pengertian. Dia mendukung keputusan saya sepenuhnya. "Saya percaya, pengajar dan pendamping anak yang terbaik adalah ibunya," begitu kata suami ketika menyemangati saya yang mulai down karena perkataan orang lain.
Advertisement
Sekarang, saya telah meraih mimpi saya. Sedikit berbeda dari yang saya harapkan, tapi lebih membahagiakan.
Bangun setiap pagi kemudian sibuk menyiapkan sarapan, juga bekal bagi keluarga adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Memikirkan menu masakan dan memandang mereka ketika lahap menyantapnya, membuat saya merasa menjadi seorang chef kelas dunia. Berita, ilmu pengetahuan, bahkan semua yang sedang hits saya serap, baik dari tv, internet, koran, maupun radio. Semua itu untuk menambah ilmu dan wawasan saya sehingga bisa menjadi teman diskusi serta tempat bertanya bagi anak.
Sukses bukan hanya ketika kita memiliki pekerjaan hebat, harta berlimpah, ataupun berkumpul bersama teman di tempat-tempat mewah. Sukses adalah ketika saya dan keluarga selalu merasa bahagia dan nyaman bersama-sama. Sukses adalah ketika siang hari, saat anak saya pulang sekolah dan menemukan saya sedang menunggunya. Sambil tersenyum lebar, dia berkata, "Hai mama".
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi Anda semua, terutama para wanita yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga full time seperti sahabat Vemale yang satu ini.
(vem/yel)