Sukses

Lifestyle

PHK Membuat Hidupku Runtuh, Tapi Skenario Tuhan Lebih Indah Untukku

Saat ada hal yang membuat hidup kita runtuh, jangan terburu-buru untuk menyerah.

Nama saya Susanti Sela Widyaningrum, tapi biasa di panggil Shela, lebih keren memang dari mama aslinya. Tapi begitulah kebanyakan orang menyebutku.

Mamah, mama adalah orang yang sangat baik, beliau rela menggantikan posisi ayahku membanting tulang untuk keluarga. Dan kali ini aku akan membagi kisah dan perjuanganku sendiri melawan kerasnya tanah rantau.

Februari 2014

Aku bekerja di salah satu perusahaan online di Jakarta Barat. Sebagai admin tentunya karena aku hanya lulusan SMK. Perusahaan itu adalah perusahaan ketiga setelah dua tahun lulus SMK dan memilih untuk mengadu nasib di kota Jakarta yang terkenal keras ini. Di benakku, selalu ada keinginan untuk melanjutkan kuliah. Tapi waktu, keadaan, kesempatan, dan biaya menjadi kembali, aku rasa mereka belum mau bersahabat denganku.

Juli 2014

Bertepatan dengan awal bulan Ramadan, secara tiba-tiba aku dipanggil oleh atasanku. Betapa terkejutnya hati ini kala beliau mengatakan bahwa aku sudah tidak bisa lagi bekerja di situ. "Aku mohon, kali ini saja, sampai habis lebaran, setelah itu terserah," ucapku parau sambil menahan tangis saat itu. Aku tidak tahu pati penyebab pemecatan itu, yang jelas sudah banyak yang ia pecat sebelum aku. Entahlah.

Akhirnya aku menganggur, di sini, di kota orang saat bulan Ramadan. Aku bingung, aku tidak berani bercerita pada Mama. Sampai seminggu kemudian aku berani mengatakannya meski dengan linangan air mata. "Sabar ya, Nak, semoga mendapat yang lebih baik," Mama meraihku mencoba menenangkan aku dalam pelukannya. Ah, pelukan Mama memang yang paling berguna saat itu.

Hari-hari berlalu, setiap malam aku menangis, tidak bisa tidur, selalu memikirkan masalah itu. Bayangkan saja, di saat semua umat muslim akan menyambut kemenangan dengan suka cita, aku malah merasakan kesedihan ini. Aku selalu berpikir kenapa tidak nanti saja sehabis lebaran, Ya Allah!

Kuhabiskan waktu menganggurku hanya di kost-an sampai melamar pekerjaan via email menggunakan handphone bututku. Sambil berdoa dan berharap semoga ada telepon masuk untuk panggilan wawancara.

Tapi aku tahu, mencari kerja saat mau lebaran itu amat susah. Beruntungnya aku memiliki sahabat-sahabat yang baik, mereka yang berasal dari perusahaan itu. Mereka yang selalu menghiburku, mengajakku buka puasa bersama. Banyak yang tidak menyangka atas kejadian itu. Mereka pikir ya aku baik-baik saja.

Setelah itu, aku mencoba berjualan baju-baju secara online untuk mengisi waktu supaya aku tidak larut dalam kesedihan. Hasilnya mungkin tak seberapa tapi aku bisa mengambil pelajaran marketing dari usaha itu.

Hari-hari berlalu, aku memutuskan untuk pulang kampung ke Pemalang. Dengan rasa sedih, aku merasa belum bisa membuat orang tuaku bangga.

Agustus 2014

Sehabis lebaran, aku mencoba kembali ke Jakarta berbekal dua panggilan wawancara kerja di daerah Kedoya dan Jelambar. Aku sudah selesai wawancara siang itu, tapi aku sangat pesimis karena aku tidak terlalu mahir berbahasa Inggris sedangkan di perusahaan itu diharuskan mengerti bahasa Inggris.

Aku berusaha sabar, mencari yang lain via internet. Terkadang jika alamat perusahaan dekat dengan kost-anku, aku akan datangi langsung untuk memberikan lamaran. Tapi banyak pula yang langsung menolaknya. kalau sudah begitu, aku merasa hampir putus asa.

Tapi aku yakin Allah punya rencana baik untukku. Entah itu kapan.

Hingga pada hari Jumat di akhir Agustus 2014, aku mendapat panggilan kedua di Kedoya. Aku selalu berdoa semoga ini rezekiku. Dan benar, aku diterima kerja di situ. Hari Sabtu, aku langsung mendaftar kuliah di salah satu STIE di Jakarta Selatan dengan perkuliahan yang dimulai tanggal 15 September 2014. Hari Sabtu itu pulalah hari terakhir pendaftaran. Aku rasa inilah skenario yang indah. Hari Seninnya pun aku sudah bisa mulai bekerja. Aku sangat bersemangat sekali.

Sabtu, 6 September 2014

Ini adalah hari ulang tahunku yang ke-20. Aku diajak liburan ke pulau harapan bersama sahabat-sahabatku itu. Karena guide-nya sahabatku sendiri, maka aku bisa libur gratisan. Alhamdulillah, di hari ulang tahunku, aku bisa liburan bersama sahabat-sahabat tercinta, mendapat pekerjaan, dan mendaftar kuliah. Akhirnya cita-cita selama ini bisa terkabul.

Kini, semua sudah berjalan tujuh bulan. Aku sangat menikmati hidup ini. Aku punya teman-teman kerja baru yang lebih baik. Punya atasan yang sangat baik padaku, yang selalu mendukung pendidikanku. Kuucapkan hamdalah tiada habisnya. Aku tak pernah menyangka akan seindah ini skenario-Mu, Ya Allah.

Tapi ini bukanlah akhir segalanya. Ini adalah awal dari perjuanganku. Aku ingin bisa menyelesaikan kuliahku membuat semua orang bangga padaku.

Aku, Shela. Pahlawan untuk diriku sendiri. Dan orang-orang di sekelilingku sangat menyayangiku. Berjuang menaklukkan kerasnya Kota Jakarta? Aku bisa! Kalian juga pasti bisa menjadi pahlawan, menjadi sosok Kartini masa kini.

Terima kasih, semoga menginspirasi.

-oOo-

Semoga kisah ini memberi inspirasi dan motivasi untuk pembaca Vemale. Menjadi Kartini tidak harus dengan membuka sekolah atau melakukan hal-hal super besar. Dengan memperjuangkan impian Anda dan bermanfaat sekecil apapun untuk orang lain, maka Andalah Kartini itu.

 

LOMBA MENULIS VEMALE.COM

ANDALAH KARTINI ITU

 

Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Vemale.com mengadakan sebuah lomba menulis kisah nyata yang dapat memberi inspirasi untuk banyak wanita.

Kirimkan kisah Anda mengenai suka duka menjadi wanita dan bagaimana Anda berjuang untuk menjadi wanita mandiri tanpa melupakan kodrat ke email redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KARTINI VEMALE 

10 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari kami. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 30 April 2015.

 

Some people say I'm not a very pretty woman, but I'm a very beautiful woman inside. - Anne Ramsey

 

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading