Kisah ini dikirim oleh salah satu Sahabat Vemale bernama Astrid.
-oOo-
“Menjadi wanita merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan”.
Advertisement
Mungkin dari kalimat itulah saya banyak berpikir mengenai arti seorang wanita dari berbagai aspek. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Bisa dikatakan masa kecil saya tidaklah baik bahkan bisa dikatakan suram. Di waktu kecil saya sering kali menerima kekerasan fisik seperti tendangan, tamparan bahkan tidak hanya kekerasan secara fisik saja, melainkan juga secara verbal. Mungkin itu adalah dampak buruk yang akan diterima seorang wanita jika menikahi pria yang memilki masalah psikologi seperti ayah saya.
Maklum ibu saya berasal dari kampung sehingga pemikirannya begitu polos ketika tinggal di kota besar. Beliau mungkin tidak terlalu paham mengenai dampak buruk dari masalah psikologi, sehingga hal semacam itu tidak dianggap penting oleh beliau. Itu memang kesalahannya tapi saya tidak memiliki hak untuk menyalahkan siapapun karena inilah hidup yang harus dijalani.
Perlakuan ayah membuat saya dendam dan trauma
Mendapat kekerasan secara fisik maupun verbal jelas membuat diri saya tumbuh menjadi seorang yang ambisius dan pendendam. Mungkin karena terlalu banyak amarah yang saya pendam sedari saya kecil dan tidak memiliki kesempatan untuk menceritakan hal tersebut kepada orang lain, karena sebagai anak pertama saya memilki tanggung jawab penuh untuk menjaga nama baik keluarga, sehingga saya memilih menyimpan rapat-rapat masalah tersebut dari siapapun karena ini menyangkut nama baik keluarga.
Sebenarnya perlakuan ayah saya tidak hanya terjadi kepada saya tetapi juga kepada ibu saya. Di sinilah puncaknya. Setiap kali saya melihat kekerasan yang ayah saya lakukan terhadap ibu saya maka semakin dalamlah dendam saya. Saya benci melihat semua itu bahkan menyesal karena harus melihat kejadian seperti itu. Jelas saya tahu jika hal semacam itu dapat merusak psikologis saya dan memang itulah yang terjadi. Saya menjadi perempuan yang tidak percaya akan pernikahan bahkan merasa tak mampu untuk berkomitmen dengan pria.
Saya hanya mau singgah dalam hidup mereka lalu meninggalkan mereka begitu saja seperti sampah sehingga mereka merasa sakit atas perilaku saya. Hal tersebut saya lakukan semata-mata hanya untuk membalaskan dendam saya kepada pria meski ibu saya selalu mengingatkan bahwa tidak semua pria seperti ayah saya, tapi tetap saja saya tidak bisa menghilangkan segala amarah dalam hati saya. Saya butuh sesuatu untuk melampiaskannya dan dengan cara itulah.
Namun dari semua dendam itu..
Tapi ada satu hal yang membuat saya beranggapan bahwa wanita begitu mulia adalah cara mereka memaafkan.
Sama seperti ibu saya yang selalu dapat memaafkan segala perbuatan ayah saya. Bahkan terkadang saya tidak mengerti bagaimana wanita bisa memiliki lautan maaf yang begitu luas dan dalam. Di sisi lain dari sifat pemaaf mereka, saya juga dapat melihat kegigihan para wanita yang begitu besar untuk memperjuangkan segalanya. Kasih sayang, rumah tangga, anak-anak bahkan terkadang terlihat lupa akan diri mereka sendiri.
Apa yang menimpa saya dan ibu saya jelas membuat saya dapat melihat serta berpikir lebih jelas mengenai arti sosok wanita yang begitu penting dalam kehidupan ini. Wanita memang diberi banyak anugerah oleh tuhan. Mereka bagaikan berlian yang selalu indah untuk dilihat dan terlalu sayang untuk disakiti. Maka dari itu segala rasa syukur saya ucapkan kepada Tuhan karena telah menciptakan saya sebagai sosok perempuan.
-oOo-
Semoga kisah ini memberi inspirasi dan motivasi untuk pembaca Vemale. Menjadi Kartini tidak harus dengan membuka sekolah atau melakukan hal-hal super besar. Dengan memperjuangkan impian Anda dan bermanfaat sekecil apapun untuk orang lain, maka Andalah Kartini itu.
LOMBA MENULIS VEMALE.COM
ANDALAH KARTINI ITU
Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Vemale.com mengadakan sebuah lomba menulis kisah nyata yang dapat memberi inspirasi untuk banyak wanita.
Kirimkan kisah Anda mengenai suka duka menjadi wanita dan bagaimana Anda berjuang untuk menjadi wanita mandiri tanpa melupakan kodrat ke email redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KARTINI VEMALE
10 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari kami. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 30 April 2015.
Some people say I'm not a very pretty woman, but I'm a very beautiful woman inside. - Anne Ramsey
(vem/yel)