Ketika Anda kenalan dengan orang baru yang bertujuan kearah menjadi calon pasangan hidup (dalam dunia nyata maupun virtual), Anda akan bertemu dengan beragam niatan yang berbeda-beda; ada yang hanya ingin berteman, ingin mengetes ‘pasar’, ataupun sungguh-sungguh mencari pasangan. Penting bagi Anda untuk mengetahui maksud dan tujuan calon pasangan sebelum memulai berbagi perasaan cinta (jangan sampai Anda gondok karena ia memang hanya ingin ‘melihat-lihat’).
Untuk itu, saya bantu Anda menyiapkan amunisi anti galau di awal kenalan. Ada 3 tipe paling umum terjadi berdasarkan analisa tim Setipe.com yang sudah menghadapi jutaan interaksi manusia setiap harinya:
Tipe A: Hanya ingin berteman. Jaga perasaan Anda untuk tidak terlalu terbawa
Advertisement
Tipe B: Mengetes pasar, ia belum sungguh-sungguh cari pasangan. Anda harus paling hati-hati dengan tipe ini karena bisa saja ia cuma ‘mengetes ombak’ alias iseng.
Tipe C: Siap menjalin hubungan serius!
Mari kita analisa bersama, tipe manakah orang yang ngajak Anda kenalan?
Fase Halo Awal Kenalan
Tipe A & C: Mengenalkan diri secara wajar. Normalnya ia akan bertanya tentang biodata yang Anda tulis di profil Anda dan membuat percakapan mengalir.
Tipe B: Cenderung menjual diri dan melihat apakah Anda terpancing dengan deskripsi dirinya. Bisa saja membual, bisa saja benar adanya dirinya memang beruntung. Setelah ‘menjual diri’, ia akan mulai menggali tentang diri Anda. Hati-hati dengan tipe ini ya!
Fase Teman Ngobrol
Tipe A: Obrolan kalian berjalan cukup menyenangkan walaupun seringkali ia membalas chat cukup lama.
Tipe B: Kemungkinan yang terjadi; Semakin lama Anda jadi sering memulai chat duluan & ritme ia membalas kadang sangat aktif, kadang seperlunya saja. Akibatnya Anda menjadi penasaran dan jadi ‘kangen’ kalau dia tidak hadir dalam kehidupan sehari-hari Anda. Perhatikan baik-baik topik-topik yang diangkat. Jangan terbuai dengan karismanya karena kadang kita suka rancu akan dibawa kearah yang tidak mau Anda tempuh. Contoh topik yang perlu Anda waspadai: Topik personal yang terlalu detil, topik hubungan intim, topik pekerjaan yang menyerempet kearah finansial.
Tipe C: Obrolan kalian bergulir dengan natural dan intens. Ia mulai membuka diri, misalnya tentang pekerjaannya & kegiatan sehari-harinya dan kadar pemberian informasi seimbang antara Anda dan dia.
Fase Tatap Muka
Tipe A: Ia terlihat cukup santai dan percaya diri. Gaya bicaranya dengan Anda layaknya teman biasa. Ia pun tidak malu-malu untuk mengeluarkan sifat aslinya.
Tipe B: Ada yang ganjil dengan pertemuan kalian, entah ia akan mengundurkan janji atau mungkin mengajak bertemu di tempat yang sepi. Cegahlah dengan santun dan minta untuk bertemu di keramaian agar lebih aman.
Tipe C: Ada sedikit kecanggungan dalam gerak-geriknya tanda ia ingin memberikan impresi baik. Ia pun cukup excited saat mengobrol dengan Anda (perhatikan badannya yang condong ke arahmu dan fokus pada diri Anda). Dengan tujuannya untuk mencari hubungan serius, kemungkinan yang terjadi cuma 2; Kalau tipe percaya diri, ia akan sebisa mungkin menebar pesona. Kalau tipe pemalu, kemungkinan besar gugup akan cukup terlihat dimata Anda. Yang bisa mengukur terima atau tidak gesturnya cuma Anda ya. Jadilah pengalisa yang pintar!
Fase Paska Tatap Muka
Tipe A: Frekuensi chatting terasa berkurang walaupun ia tetap akan membalas jika Anda sapa. Belum ada pembahasan untuk kencan selanjutnya. Ini karena dia masih dalam proses meyakinkan diri.
Tipe B: Kalau gerak-gerik dia mulai malas-malasan membalas pesan, Anda siap-siap hati untuk move on ya jangan taruh banyak ekspektasi. Kalau justru semakin gencar, lihat seberapa ‘bersemangat’ pendekatannya ke Anda. Insting penting sekali Anda gunakan disini. Kalau sudah perasaan tidak enak seperti fans mengejar artis idolanya, siapkan benteng ya.
Tipe C: Kalian merasakan adanya chemistry sehingga kalian siap untuk kencan selanjutnya. Bisa jadi Anda juga akan dikenalkan ke lingkungannya. Sekali ini, ini sudah hati dan logika yang berbicara. Kalau Anda yakin, silahkan hilangkan keraguan dan mulai melangkah lebih jauh.
Mungkin dalam perjalanan perkenalan Anda dan calon pasangan Anda, bukan tidak mungkin terjadi perubahan niatan (misalnya dari yang mencari teman jadi serius dengan Anda atau sebaliknya). Tetapi saran saya, Anda tetap harus tetap jeli membaca niatan dari calon pasangan Anda tersebut. Jangan hanya karena Anda sudah suka Anda yakin bahwa ia pun pasti punya niatan untuk serius (sehingga Anda mengabaikan tanda-tandanya).
Jika Anda kurang yakin, saya sarankan Anda untuk bertanya dengan orang terdekat Anda yang Anda ketahui paling bijak, paling tidak orang terdekat Anda itu adalah jaring terakhir apabila Anda ‘salah sasaran’.
Sekarang amunisi anti galau sudah saya serahkan pada Anda, Sekarang cobalah membidik dengan tepat!
(vem/setipe/yel)