Sudah berapa kali kita memalingkan muka ketika ada orang yang meminta bantuan pada kita? Seberapa sering kita pura-pura tak melihat saat di depan mata kita ada orang yang sedang kesusahan? Ladies, sebagai manusia, terkadang kita memang tak bisa mengalahkan ego kita sendiri. Seringkali kita juga lupa bahwa satu kebaikan kecil yang kita berikan pada orang lain bisa mengubah hidup orang tersebut selamanya.
Video yang berjudul The Freezing Homelss Child (Social Experiment)ini dibuat sengaja untuk menguji seberapa besar kepedulian orang, khususnya di kota besar, terhadap orang yang jelas-jelas terlihat butuh bantuan. Seorang bocah laki-laki dengan kaos tipis dan sobek sana-sini berdiri di pinggir jalan. Ia membawa kertas kardus dan tas kresek plastik hitam. Tubuhnya menggigil. Jelas ia kedinginan karena suhu saat itu adalah 5 derajat Fahrenheit atau setara dengan -15 derajat celcius.
Advertisement
Video: copyright youtube.com/OckTV
Bocah laki-laki itu pun meringkuk. Ia menyelimuti dirinya dengan kantung kresek yang ia bawa. Namun, tak ada orang yang peduli. Orang yang lalu lalang tampak sibuk sendiri. Ada yang melirik sekilas, tapi setelah itu kembali cuek. Bahkan ada yang berjalan biasa saja, padahal mustahil ia tak melihat bocah itu sedang berjuang melawan rasa dingin yang menggigit.
Dua jam berlalu. Belum ada satu pun orang yang menolong bocah tersebut. Yang bertanya atau mengajak bicara pun tak ada.
Lalu muncullah seorang pria. Dari penampilannya, ia tak tampak seperti orang kaya. Ia lalu duduk di samping bocah yang sedang bergelung dalam kantung kresek. Tak lama kemudian, ia membuka jaketnya dan menyelimuti bocah yang kedinginan itu. Tak berhenti sampai di situ saja, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya dan memberikannya pada sang bocah. Sang pria juga terlihat mengatakan beberapa hal kepada bocah tersebut, tampak mengkhawatirkan kondisi si bocah. Terlihat jelas betapa ia sangat tulus memberikan jaket dan uangnya.
Rupanya pria itu adalah seorang tuna wisma.
Pria penolong yang berhati malaikat itu adalah seorang tuna wisma. Ia bukan orang kaya yang punya segalanya. Yang ia miliki pun mungkin tak banyak. Tapi yang ia lakukan sungguh menggetarkan jiwa kita.
Seringkali, orang yang mau menolong orang lain adalah seseorang yang pernah dalam kondisi sama seperti orang yang sedang ditolongnya tersebut. Perasaan senasib juga biasanya jadi pendorong kita berbuat baik untuk orang lain. Dengan kata lain, kita akan langsung tergerak untuk menolong orang lain jika orang tersebut berada dalam situasi sulit seperti yang dulu pernah kita alami.Setiap manusia pasti selalu punya sisi baik dalam dirinya.
Ladies, menolong memang tak perlu menunggu saat yang tepat. Jika kita bisa dan mampu, tak ada salahnya untuk merelakan sedikit waktu dan tenaga untuk orang lain. Karena kita tak pernah tahu betapa sebuah kebaikan kecil bisa mengubah kehidupan seseorang dengan drastis.
- Pasangan Unik: Tinggalkan Hidup Mapan, Traveling dengan Rumah Mini
- Bersyukur! Doaku di Mekkah Terkabul, Kini Aku Punya Bayi Kembar 4
- Mengenang Bob Sadino, Pengusaha Nyentrik dengan Petuah-Petuah Nyelenehnya
- Pasangan Baik Hati Adopsi Puluhan Kucing Dalam 10 Tahun
- Agar Anak Sembuh Gangguan Ginjal, Ayah Ibu Donorkan Ginjalnya
(vem/nda)