Diselingkuhi dan disakiti, hati wanita mana yang tak terluka ketika menerima perlakuan seperti itu. Namun, saat rasa sayang dan cinta sudah begitu besar, terkadang kita memutuskan untuk tetap bertahan menerima dirinya. Inilah yang dirasakan oleh Annisa Asema, seorang sahabat Vemale yang rela membiarkan seseorang yang ia cintai pergi. Tapi ia tetap bertahan mencintai pria tersebut hingga saat ini.
***
Terkadang hal tersulit dari seorang wanita adalah kehilangan orang yang paling dicintai dalam hidupnya.
Advertisement
Nama saya Annisa Asema. Saya wanita berumur 21 tahun dan bekerja di perusahaan swasta di Bandar Lampung. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang kisah cinta masa lalu yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup saya.
Ketika saya berulang tahun yang ke-17, saya bertemu seorang pria bernama Chelsea. Dia adalah sosok pria terbaik dalam hidup saya dan memberikan banyak pengalaman hidup untuk saya. Tepat di hari ulang tahun itu, dia menyatakan cintanya dan saya dengan senang hati menerimanya. Sebenarnya kami sudah kenal cukup lama, yaitu dua tahun, bermula ketika sama-sama menjadi anggota OSIS dan menghadiri perkumpulan OSIS se-Bandar Lampung yang diadakan oleh SMAN 8 Bandar Lampung.
Ketika itu saya juga berkenalan dengan teman Chelsea, yaitu Ryan dan Sulaiman. Kami sering bersama dan sempat terlintas untuk berselingkuh dengan beberapa pria yang sedang mendekati saya. Namun, sahabat saya, Indri menasihati saya agar tak selingkuh lagi. Jadi saya tetap bertahan menjalin hubungan dengan Chelsea. Hingga sebulan kemudian, hati saya hancur dengan apa yang dilakukan oleh Chelsea.
Chelsea selingkuh! Oh, Tuhan! Saya tak pernah menyangka ia tega berselingkuh dengan wanita lain. Chelse pun memutuskan untuk pergi dari hidup saya. Meski berat, saya relakan ia pergi.
Saya pun menceritakan masalah ini kepada sahabat Chelsea bernama Iman. Dengan bantuan Iman, saya dan Chelsea akhirnya sempat berbaikan kembali.
Namun, suatu hari, ketika sedang mengikuti pelajaran komputer di ruang atas lantai 2 sekolah, Chelsea kembali berulah. Ia ternyata selingkuh lagi. Sontak, saya pun marah besar. Tak sanggup menahan perlakuannya, saya lelah dan memutuskan untuk meninggalkannya.
Chelsea malah terus menghubungi saya dan meminta saya kembali padanya. Tapi rasanya itu mustahil. Hanya saja perasaan ini tak bisa berbohong. Saya masih mencintainya.
Hargailah orang yang mencintaimu dengan tulus. Dia berkorban bukan untuk mengemis cinta kepadamu, tapi untuk menunjukkan betapa berharganya kamu di hatinya.
4 tahun berlalu, rasa sayang saya pada Chelsea masih ada. Hanya Tuhan yang tahu betapa saya masih berharap Chelsea lah jodoh yang Allah tetapkan untuk saya.
"Andai kamu tahu, engkaulah yang selalu kusebut dalam doaku."
Setelah sekian lama hilang kontak, kami bertemu di salah satu acara pernikahan teman. Oh, Tuhan! Rasa itu masih ada, tak pernah berkurang sedikit pun. Saya juga masih bisa melihat sorot cinta di sepasang matanya. Untuk kembali merajut cinta rasanya sudah sulit, jadi kami memutuskan untuk berteman saja.
Kini, saya menyadari bahwa kami tak bisa menyatu. Saya dan dia berada di ujung jalan yang berbeda. Dia dengan pilihan hidupnya sendiri. Dan saya dengan kesedihan dan kesendirian ini. Tersiksa rasanya ketika sosoknya terus hadir dalam pikiran. "Pergilah, menghilanglah lagi."
Meskipun tak bisa bersama, saya tetap mencintainya dalam diam. Saya hanya percaya bahwa mencintai akan menguatkan diri saya.
- Teman Curhat Jadi Suami... Sempurnanya Takdir Tuhan Untukku
- Suamiku... Maaf, Aku Hanya Cemburu pada Anak-Anakmu
- Indahnya Skenario Tuhan, Jodohku Ternyata Teman Sekelasku Sendiri
- Oh, Tuhan, Mengapa Cintaku Terhalang Perbedaan Keyakinan?
- So Romantic! Doaku Tentang Jodoh Terjawab di Hari Valentine
- 5 Kisah Cinta Tragis Yang Selalu Dikenang Sepanjang Masa