Sukses

Lifestyle

Kegigihan Gadis Lumpuh Gunakan Hidungnya Untuk Berjualan Apel Secara Online

Keterbatasan fisik bukan hambatan untuk mencapai cita-cita. Banyak hal bisa dilakukan, jika memiliki motivasi dan semangat kuat untuk maju. Seperti dilakoni Guo Xiangge, tetap gigih berusaha meski menderita kelumpuhan otak.

Seperti dilansir dari chinadaily.com.cn, Guo Xiangge (24) dari kabupaten Linyi, kota Yuncheng, provinsi Shanxi, China sejak lahir menderita cerebral palsy atau kelumpuhan otak. Guo tidak bisa berbicara atau mengendalikan anggota tubuhnya. Tak mengenal putus asa, tetapi ia tetap gigih dan tak malu-malu menggunakan ujung hidung dan dagunya untuk mengoperasikan komputer.

Guo tidak pernah belajar di sekolah, tetapi ia belajar huruf pinyin dari salah seorang temannya. Selain itu Guo juga berhasil mempelajari tujuh kamus tulisan pinyin.

Ibu Guo juga dengan telaten mengajarinya mengenal huruf pinyin. Melalui tabel huruf dalam kertas kardus yang telah usang karena saking seringnya dipakai belajar.
Guo, dengan tekun belajar membaca | foto: copyright chinadaily.com.cn
Sebagai seorang remaja, Guo sempat sedih karena melihat teman sebayanya dapat bermain dan berjalan dengan gembira. Akhirnya Guo menyadari jika dirinya masih beruntung mendapat kasih sayang dan cinta yang tulus dari orang tuanya. Guo memutuskan untuk berpikir positif tentang hidupnya.

Pada tahun 2007, Guo mulai antusias mempelajari komputer. Ia tak malu-malu untuk menggunakan komputer dengan dagu dan hidungnya. Tak ingin ketinggalan, Guo menggunakan QQ, sebuah layanan pesan instan online untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.
Ibu Guo dengan sabar mengajarinya huruf pinyin | foto: copyright chinadaily.com.cn
Sejak tahun 2014, Guo memulai toko onlinenya sendiri. Ide bisnis Guo muncul. Guo menjual apel yang ditanam oleh orang tuanya dan sesama penduduk desa. Buah apel dari Linyi akhirnya dipasarkan ke seluruh negeri.
350 kilogram apel telah berhasil Guo jual | foto: copyright chinadaily.com.cn
Guo telah berhasil menjual apel sebanyak 350 kilogram. Sebagian besar apel dijual ke Shenzhen, Shanghai dan Guizhou. Apel-apel ini dijual seharga 15 yuan per kilogram atau sekitar Rp 30 ribu.
senyum Guo mengembang, semanis buah apel yang ditanam orang tuanya | foto: copyright chinadaily.com.cn

"Hidup ini seperti ujian. Tidak peduli betapa sulitnya, kita harus mencoba yang terbaik dan tidak menyerah begitu saja," kata Guo.

Guo mencium tangan seorang bayi anak tetangga. Guo senang sekali dengan anak kecil di sekitarnya | foto: copyright chinadaily.com.cn
Perjuangan Guo dengan segala keterbatasannya, tak patah arang dan terus berupaya untuk maju. Guo yang tak pantang menyerah ibarat embun di padang yang gersang. Menginspirasi sekali ya Ladies.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading