Setiap orang pasti punya kisah yang kelam dan meninggalkan rasa trauma yang mendalam. Butuh keberanian besar untuk mau terbuka membicarakan kisah pilu yang pernah dialami. Apalagi jika itu menyangkut keperawanan. Seorang sahabat Vemale ini mencoba membagikan kisahnya tentang keperawanannya yang direnggut oleh seorang pria tak bertanggung jawab. Dan ia punya sebuah pesan yang bisa jadi pelajaran untuk kita semua...
***
Salam,
Advertisement
Saya akan menceritakan pengalaman pahit hidup saya yang membuat saya terpuruk dalam dunia hitam. Semoga ada pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah pilu saya ini.
Saya dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya saya anak yang tidak diharapkan karena ibu saya sudah berusia 40 tahun saat mengandung saya. Bahkan saat itu beliau tidak tahu kalau sedang mengandung. Saya lahir prematur dan sempat membuat orang-orang menangis karena kesehatan ibu saya yang sangat lemah saat itu.
Saya mempunyai keluarga yang tidak harmonis. Orang tua saya sering ribut dengan kakak laki-laki saya. Saya merasa sangat terkekang sehingga membuat saya merasa tidak bebas seperti anak lainnya.
Saya mengenal cinta saat menginjak bangku SMA. Memang saya akui wajah saya yang manis dengan postur tubuh yang mungil membuat banyak laki-laki mengagumi saya. Saya terlena dan bahkan salah langkah.
Saya akhirnya mengenal seorang pria yang kemudian saya tahu bahwa ia adalah orang bejat yang tak bertanggung jawab. Dia merenggut kesucian saya. Hidup saya sangat hancur. Saya sangat tertekan dan merasa tak ada harapan lagi untuk hidup. Sejak saat itu, saya berubah drastis jadi anak yang sangat pendiam di rumah.
Masalah-masalah baru pun bermunculan. Kondisi keluarga saya tak stabil, situasi ekonomi sedang kritis. Saya pun begitu tolol ketika saya menceritakan masalah hilangnya keperawanan saya kepada seseorang yang tadinya begitu saya percaya. Bukannya menjaga rahasia, ia malah membeberkan aib saya hingga satu sekolahan semua tahu. Saya diejek, dibilang pelacur. Ya Allah, kenapa mereka begitu kejam? Mereka bilang saya menjual harga diri saya sendiri. Oh, betapa hinakah saya di mata mereka?
Saya berusaha sabar. Hingga lama kelamaan mereka berhenti mengejek saya. Terkadang saya sering menangis kenapa hidup ini begitu rumit. Tapi ternyata masih ada masalah baru yang membuat saya tertekan. Saya makin frustrasi ketika tahu pria yang telah merenggut kesucian saya menikah dengan sahabat kakak perempuan saya. Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Namun, pernikahan itu kandas di tengah jalan karena pria tersebut tidak bertanggung jawab kepada istrinya.
Namun, Allah masih berbaik hati. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan seorang pria tampan, baik, dan setia. Saya sangat nyaman bersamanya. Ia juga merasakan hal yang sama.
Suatu hari, pria baik hati itu meminang saya. Saya begitu bahagia karena ia mau menerima saya dengan segala kekurangan saya, meskipun saya sudah tak perawan lagi. Dia hanya ingin menjadikan saya sebagai istri sholehah yang bisa jadi ibu untuk anak-anak kami kelak. Saya pun ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik kelak.
Saya sangat bersyukur karena di balik cobaan yang disebabkan oleh kesalahan saya sendiri, Allah masih menunjukkan kemurahan hati-Nya. Dulu saya sempat ingin bunuh diri karena tertekan dan malu. Beruntung masih ada seorang teman yang mau mengingatkan saya bahwa ini bukan akhir dari segalanya. Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umat-Nya.
Kini, saya sudah menikah dengan pria baik hati tersebut. Saya bahagia dan begitu terharu. Meskipun dulu saya sempat terperosok ke jurang hitam, saya masih bisa menemukan cahaya di masa depan saya. Saya hanya ingin menyampaikan pesan betapa berbahayanya pergaulan bebas karena bisa merusak diri kita sendiri. Dan jangan merasa lemah saat kita punya masalah besar karena Allah SWT tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita.
Kisah ini adalah kisah nyata saya sendiri. Semoga kita semua bisa menjadikan hidup kita ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
(vem/nda)