Cinta tak selalu bersambut atau berakhir manis. Ada kalanya cinta kita malah bertepuk sebelah tangan. Belum lagi dengan halangan atau hambatan yang membuat Anda dan dia yang Anda cintai tak bisa bersatu selamanya. Jika sudah begitu, apa lagi yang bisa Anda lakukan selain merelakannya pergi. But, it's not something easy to do.
Saat Anda dan orang yang Anda cintai pada akhirnya berada di jalan yang berbeda, Anda pasti butuh waktu untuk berdamai dengan rasa kehilangan dan perpisahan itu. Merelakan seseorang yang begitu kita cintai pergi begitu saja itu seperti membiarkan hati kita tercerabut dan menghambur ke udara. Tapi hidup akan terus berjalan. Anda masih harus melangkah ke depan.
Dilansir dari elitedaily.com, ada enam perasaan atau hal yang akan kita sadari saat pada akhirnya kita merelakan orang yang kita cintai pergi. Apakah Anda juga merasakan perasaan yang seperti ini? Ladies, it's time to understand our own feeling.
Advertisement
Advertisement
Rasa Suka dan Jatuh Cinta Itu Dua Hal yang Berbeda
Tahukah Anda apa perbedaan antara perasaan suka dan jatuh cinta? Dalam hubungan asmara, suka itu adalah perasaan kagum dan ingin memiliki seseorang. Sementara jatuh cinta itu adalah perasaan betapa kita ingin perasaan kita dibalas dan betapa takutnya kita kehilangan dirinya.
Ketika pada akhirnya kita merelakan seseorang yang kita cinta pergi, kita akan semakin bisa menata hati kita sendiri. Benarkah selama ini kita benar-benar jatuh cinta padanya atau sekadar mencintainya. Keputusan untuk merelakannya pergi bukanlah keputusan yang mudah dibuat. Tapi bersyukurlah Anda karena pada akhirnya Anda berani mengambil keputusan itu.
Berat memang saat kita harus melepasnya pergi. Apalagi saat membayangkan dirinya menghabiskan sisa hidupnya dengan orang lain. Tapi, mau tak mau, kita harus menerima kenyataan bahwa setiap orang punya jalan hidup yang berbeda. Yang terpenting biarlah dia bahagia dan dapatkan kebahagiaan baru Anda sendiri.
Menemukan Orang yang Mencintai Anda Bukanlah Hal Mudah
Apakah Anda tipe orang yang mudah jatuh cinta? Jika iya, apakah Anda merasa bahwa menemukan seseorang yang bisa Anda cintai itu jauh lebih mudah dibandingkan menemukan seseorang yang mencintai Anda? Perasaan cinta yang tak berbalas seringkali jadi alasan utama kita pada akhirnya merelakannya pergi. Buat apa mempertahankan seseorang yang tak bisa mencintai kita?
Ladies, merelakan seseorang yang kita cintai memang bisa membuat kita tersiksa. Tapi lebih menyiksa mana dibandingkan mempertahankan seseorang yang jelas-jelas tak membalas cinta kita? Akan ada saatnya nanti Anda bisa menemukan seseorang yang tepat, orang yang menerima cinta Anda dan mencintai Anda dengan sepenuh hati. Melepaskan seseorang akan membuat hati lebih lapang dan terbuka, hingga nantinya bisa jadi tempat baru untuk sang pangeran impian yang bisa mencintai Anda setulus hatinya.
Advertisement
Ternyata Aku Bisa Membuat Keputusan Tegas
Merelakan seseorang yang kita cinta pergi adalah sebuah keputusan. Meskipun tadinya Anda merasa sangat menderita dan bimbang saat membuat keputusan ini, namun pada akhirnya Anda bisa tegas dan menunjukkan keberanian Anda. Berbanggalah akan hal itu.
Sebelum keadaannya makin parah dan sebelum hati Anda makin tersakiti, lepaskan saja dirinya. Lepaskan beban berat dari perasaan Anda. Anda perlu menerima rasa pedih merelakannya pergi untuk bisa menyadari ada keberanian yang Anda miliki dalam diri Anda. Mencintai seseorang tak selalu memberikan rasa bahagia. Rasa pahit dan getir juga bisa dirasa, tapi dari situlah kita semua belajar untuk bisa lebih bijak dan menjadi orang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Lebih Bisa Menerima dan Memahami Emosi Sendiri
Emosi terkadang bisa menipu. Apa sebabnya? Sebabnya adalah karena kita sering membutakan diri dari kenyataan yang ada. Seringkali kita menyangkal kenyataan bahwa sebenarnya ia tak mencintai kita. Pada akhirnya kita terus memaksa diri untuk tetap mempertahankannya. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah Anda makin menyiksa diri Anda.
Kita tahu kita tak akan pernah bisa bersamanya selamanya. Tapi kita terus menyangkalnya. Perasaan kita sudah memberi sinyal bahwa ada yang salah dalam hubungan kita. Tapi kita terus saja mengelaknya. Akibatnya, tak ada kebahagiaan yang benar-benar bisa dirasakan.
Kembali selami perasaan Anda, relakan ia pergi. Nanti Anda pun akan merasa lebih lega. Menerima kenyataan dengan lapang dada dan menerima emosi dengan apa adanya bisa membuat Anda lebih mudah menikmati hidup Anda.
Advertisement
Pada Akhirnya Semua Akan Baik-Baik Saja
Awalnya memang sulit untuk menyembuhkan diri dari luka membiarkan orang yang Anda cintai pergi. Waktu memang bisa menyembuhkan. Tapi diri Anda lah yang bisa mempercepat proses kesembuhan itu. Diri Anda sendiri lah yang mampu memulihkan perasaan Anda.
Membiarkan ia pergi, tak lagi mampu menatap matanya. Itu akan terasa pedih di awal. Namun, percayalah semua akan baik-baik saja. Nanti saat Anda sudah menemukan penggantinya dan seseorang yang tulus mencintai Anda, Anda akan merasa jauh lebih bahagia. Perpisahan akan menggiring Anda pada sebuah pertemuan yang baru. Berpisah dengan dirinya akan membantu Anda memilih jalan baru dan membuka pintu yang akan mempertemukan Anda dengan orang yang lebih tepat.
Mungkin Anda Akan Merindukannya, Biarkan Saja
Kenangan dan memori yang sudah melekat tidak akan bisa dihilangkan begitu saja. Malah semakin kita berusaha menghilangkannya, memori atau kenangan itu akan semakin tertancap kuat. Saat Anda sudah melepaskan orang yang Anda cintai pergi, Anda mungkin akan merindukannya sesekali. Bahkan bisa jadi ia akan hadir dalam mimpi Anda. Biarkan saja, terimalah rasa rindu. Tapi jangan sampai berlarut-larut. Tersenyumlah atau kalau perlu menangislah saat merindukannya, lalu sudah.
Ladies, we have to accept the fact that we are only human, we learn from experience. Pengalaman merelakan seseorang yang kita cintai pergi akan membuat kita lebih dewasa lagi dalam hidup. Meskipun pahit, pasti ada hikmah yang bisa kita terima dari setiap pengalaman dan perjalanan cinta kita.
Apakah Anda juga punya pengalaman merelakan seseorang yang Anda cintai pergi? Lalu apa yang Anda rasakan setelah itu? Lega? Kecewa? Let us hear your story :)