Perjumpaan dengan sosok yang kita sebut jodoh memang bisa terjadi dengan cara misterius dan mengejutkan. Seperti kisah yang dialami sahabat Vemale, Ade Sri Rahayu namanya. Kisah romansanya mungkin tidak berawal manis. Bahkan ada banyak lika-liku yang menghalanginya. Tapi pada akhirnya ia bisa membuktikan bahwa ungkapan "kalau sudah jodoh tak akan ke mana" itu benar adanya.
***
Advertisement
Jangankan kau atau aku, angin pun bahkan tak tahu bahwa kau adalah jodoh yang dikirimkan Tuhan padaku.
Oktober 2009, aku dan dia dipertemukan di sebuah Perguruan Tinggi di Kota Padang. Mungkin cinta pada pandangan pertama itu tidak terjadi pada kami. Mempunyai sifat yang berseberangan membuat dia tidak menyukaiku di awal pertemuan.
Aku adalah cewek periang, ceriwis, super percaya diri, dan berisik, sedangkan dia adalah lelaki pendiam dan cuek. Tapi siapa sangka, ketidaksukaannya padaku malah membuat dia mengingat wajahku. Berawal dari ketika tidak sengaja dia memperhatikanku selalu berjalan kaki pulang dan pergi kampus seorang diri, kebetulan juga tempat tinggalku tak jauh dari kampus. Modus, dia pun menemaniku jalan kaki setiap pulang dari kampus, ngakunya memang jalan pulangnya, eh ketahuan belakangan dia ternyata naik kendaraan umum setelah aku masuk rumah. Mungkin benar kata-kata pujangga, cinta bersemi saat kita sering menghabiskan waktu bersama.
Agustus 2011, sebuah harapan sepertinya membuat dia kembali bergairah menjalani hidup, aku putus dari pacarku. Dan sejak saat itu PDKT dimulai, aku dan dia lebih sering menghabiskan waktu bersama bahkan di luar kampus. Setelah lebih kurang satu bulan kami dekat, dia menyatakan perasaan yang selama ini dia pendam, tapi aku menolaknya.
Aku menolaknya karena aku tak ingin menjadikannya sebagai pelarian rasa sakit hatiku. Aku tahu di pria yang baik, tapi apa boleh buat aku belum bisa menerimanya, luka di hatiku masih menganga. Aku trauma dan takut untuk memulai sebuah hubungan lagi.
Hingga akhirnya…
Pada hari Jumat 28 Oktober 2011, dalam rangka sebagai panitia pelaksana Kemah Bakti Mahasiswa, dia memintaku untuk menemaninya ke luar kota untuk melengkapi keperluan acara. Tapi di perjalanan, sepeda motor yang dia kendarai dipepet oleh motor lain dan blassskami terguling ke aspal. Entah apa yang dibisikkan Tuhan, sepertinya Tuhan membisikkan padaku bahwa dialah jodohku. Mungkin karena melihat perhatiannya dan kecemasannya akan keselamatanku.
Finally...
Minggu, 30 Oktober 2011 di hadapan seluruh peserta Kemah Bakti Mahasiswa, dia menyatakan kembali perasaannya padaku, dengan media pengeras suara. Rasa sakit yang kurasakan karena hantaman aspal seakan tak terasa sakit, aku menerima cintanya di hadapan ratusan orang.
Tapi hidup tak sesingkat dan semudah yang kita bayangkan, enam bulan awal hubunganku dengannya itu tidak berjalan mulus. Aku tidak begitu mencintainya, aku belum bisa move on dari mantan pacarku. Tapi berkat ketabahan dan kegigihannya mencintaiku dan memberikan perhatian, berkat waktu dan perlakuan yang ia lakukan padaku, cinta itu makin hari makin tumbuh dan semakin mekar.
Mei 2013 dia diwisuda, enam bulan lebih cepat dariku.
Dan perjuangan cinta baru saja dimulai, aku berharap dia lebih cepat wisuda dariku agar dia cepat dapat pekerjaan dan setidaknya 2 tahun lagi kami dapat menunaikan sunnah Rasul. Tapi takdir berkata lain, hari demi hari bulan demi bulan hingga berakhir tahun. November 2013 aku diwisuda, sedangkan ia masih belum bekerja.
23 Desember 2013, aku diterima bekerja di salah satu perusahaan. Dan beban pikirannya semakin berat, bagaimana tidak dia lulus lebih dulu dibanding aku, dan sampai saat ini dia masih belum bekerja. Banyak dari temanku yang mulai meragukannya, dan banyak ucapan yang tidak enak mampir di telingaku. Tapi entah kenapa aku sangat yakin bahwa aku akan bahagia menghabiskan sisa hidupku bersamanya.
"Aku mungkin tidak cantik, tidak pintar, tidak baik tapi aku punya tekad yang bulat untuk menjadi wanita hebat yang selalu bersamamu melalui masa sulit ini, aku tak akan meninggalkanmu walaupun sedetik, aku takkan menjauh darimu walaupun hanya sejengkal. Masa sulit ini akan kulalui bersamamu. Dan kita akan mengingat hari itu."
Hingga akhirnya 2 Agustus 2014 dia diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta internasional.
Tak ada kesabaran yang tak berbuah kebaikan,
Mohon doanya tahun depan kami dapat melangsungkan pernikahan, aamiin.
Ade Sri Rahayu (23 tahun) & my beloved Dimas Arif Rahmadi (23 tahun)
Nothing is imposible with you in my side :)
(vem/nda)