Ninih Si Penjual Gethuk, Populer karena Dinilai Terlalu Cantik?

Merantau dari Jakarta ke Indramayu, Ninih sempat berjualan pecel bersama kakaknya. Tapi karena mengaku tidak bisa menjual pecel, ia putuskan untuk menjual gethuk. Saat ditanya berapa penghasilan yang ia dapat dari menjual gethuk, ia menjawab, "Nggak tentu, kadang habis kadang nggak, kadang lagi ngelayanin pembeli ada Kamtib disuruh turun. Penghasilannya kalau habis bisa Rp 300 ribu tapi nggak bersih."

Berdagang adalah cara Ninih untuk membantu kedua orang tuanya. Ia rela berada di jalanan untuk berjualan gethuk tanpa merasa malu. "Ingin belajar bantu orang tua di kampung. Ya intinya pengennya jualan aja, enak jualan," pungkasnya.

Kondisi keluarga Ninih memang tidak bisa dibilang baik. Dengan ayah yang bekerja sebagai buruh tani dan ibu yang bekerja menjual aneka jajanan, kebutuhan ekonomi masih saja belum tercukupi semua. Itulah alasan Ninih memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Tujuannya adalah karena ia ingin meringankan beban kedua orang tuanya.  

[startpuisi]"Pengen kerja sendiri, pengen mandiri, pengen bantu-bantu ibu di kampung," tuturnya.[endpuisi]

Dengan kemampuannya mengolah jajanan gethuk, ia berusaha untuk mengadu nasib dengan berjualan kue yang terbuat dari ubi tersebut. Tapi Ninih tampaknya belum puas dengan profesinya sebagai penjual gethuk. Ia punya impiannya tersendiri, yaitu jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). "Iya, pengen kerja di sana (di pabrik). Pengen kayak temen-temen gitu," jawabnya singkat.

Wajah cantik Ninih memang jadi daya pikat tersendiri. Saat ditanya bagaimana jika ada yang menawarinya jadi istri, gadis kelahiran 26 Mei 1996 ini menjawab singkat, "Ehm, nggak tau yah, hehe."

Sosok Ninih pertama kali muncul setelah ada seseorang yang mengungah foto dirinya saat berjualan gethuk. Seperti yang dilansir oleh Sooperboy.com, Ninih sama sekali tak menyangka bahwa dirinya bisa setenar itu dalam sekejap.

[startpuisi]“Yah, saya nggak nyangka aja kok bisa ya jadi kaya gini. Jadi banyak yang ngenalin, tiba-tiba banyak yang bilang, mbak, muka mbak ada tuh di metro tv, trus saya cuma jawab, masa? Trus ada yang bilang, ‘Orang saya pernah lihat mbak’. Ya kaget juga, saya sempet lihat foto-foto saya disebar di media sosial doang, kalau di televisinya sih belum. Yah, pas tahu banyak yang ngenalin ya cuma seneng aja,” ucap Ninih dengan logat yang polos dan terbata-bata pada tim Sooperboy.[endpuisi]

Meskipun saat ini ia belum terpikirkan untuk menjadi aktris atau seleb, tapi setelah wajahnya muncul di internet, dagangan gethuknya jadi makin laris, dengan harga 5.000 rupiah per kotak.

Paras cantik dan postur tubuh anggun Ninih pun kemudian membuat Tim Sooperboy mendatanginya dan mengubahnya jadi seorang model. Butuh waktu sekitar enam jam untuk merias dan mengubah penampilan Ninih yang polos jadi seorang model profesional. Meskipun awalnya ia tampak kaku di berpose di depan kamera, tapi dengan bantuan pengarah gaya, Ninih jadi bisa lebih luwes dalam sesi photoshoot yang dilakukan bersama Tim Sooperboy.

[startpuisi]“Ini pertama kalinya saya didandanin sama difoto kaya begini. Kemarin-kemarin pedagang di samping saya bilang kalau banyak wartawan yang nyariin saya salah satunya dari Metro TV, tapi saat itu saya lagi balik ke kampung dan baru 2 hari yang lalu di Jakarta. Jadi, ini pengalaman pertama saya ketemu sama wartawan,” jelas Ninih mengungkapkan perasaannya.[endpuisi]

Sesi pemotretan yang selesai pada pukul 6 sore itu pun memberikan pengalaman berkesan untuk Ninih. “Hah, akhirnya selesai juga, capek juga ternyata dipotret kaya gini. Kaki saya nyut-nyutan nggak biasa pake sepatu hak tinggi. Ini make up nya juga bikin berat rasaya enggak tahan pengen dicopot bulu matanya,” ungkapnya.

Meskipun paras cantik Ninih mungkin bisa melejitkan potensinya sebagai model, tapi ia sudah membulatkan tekad untuk menjadi TKW. Ia mengaku sudah mempersiapkan semuanya mulai dari paspor hingga tes kesehatan. Bayangan gaji hingga 7 juta yang bisa ia dapatkan nanti saat sudah jadi TKW memberinya harapan baru untuk memperbaiki perekonomian keluarganya.