Masalah dalam hidup seolah datang bertubi-tubi. Beban baru seolah bermunculan tiada henti. Hidup pun jadi terasa sangat berat, seolah tersiksa, dan menjadi seseorang yang rasanya paling sial di muka bumi.
Aku ini orang paling sial di dunia.
Masalah yang kuhadapi ini adalah masalah terberat yang ada di muka bumi.
Advertisement
Beban hidupku terasa sangat berat, melebihi beban hidup yang dirasakan semua penduduk dunia.
Orang-orang di luar sana pasti lebih bahagia karena masalah yang mereka hadapi tak seberat masalahku.
Pantas saja hidupku lebih merana karena aku dikutuk dengan timbunan masalah yang semakin menggunung tiada henti.
Tapi, haruskah semua keluhan itu dibenarkan?
“Each of us has his own rhythm of suffering.”― Roland Barthes
Kita dilahirkan dengan jiwa yang berbeda, dengan tubuh dan pikiran yang berbeda satu sama lain. Masalah yang kita hadapi pun tidaklah sama dengan masalah yang dihadapi orang lain. Kita pun tak bisa dengan mudahnya membandingkan masalah kita dengan orang lain.
Setiap orang punya masalahnya sendiri. Masing-masing dari kita memiliki masalah kita masing-masing. Iya, kita memang punya masalah sendiri. Tapi kita juga tak bisa memungkiri kenyataan bahwa orang lain juga memiliki masalahnya sendiri, hanya saja mereka tak terang-terangan mengungkapkan dan memperlihatkan masalah mereka.
Kita tak bisa dengan begitu saja menghakimi orang lain karena kehidupannya yang seolah tanpa masalah. Bisa jadi masalah yang mereka alami lebih berat dari masalah kita. Mungkin saja ia sedang memperjuangkan sesuatu yang sebenarnya jauh lebih berat dari yang kita hadapi hanya saja ia tak mau mengeluhkannya.
“Every problem is a gift - without problems we would not grow.”― Anthony Robbins
Oke, hidup yang kita miliki ini bisa jadi terasa sangat berat. Tapi kita juga perlu ingat bahwa ada orang lain di luar sana yang hidupnya lebih berat. Ada banyak orang di luar sana yang bahkan perlu usaha lebih berat untuk mendapatkan kehidupan yang sudah kita miliki sekarang. Sekarang tinggal keputusan apa yang mau kita buat: membuat setiap permasalahan jadi kesempatan untuk bertumbuh atau menjadikan masalah sebagai kambing hitam atas kehidupan yang terasa berat ini.
(vem/nda)