Mencari pekerjaan akhir-akhir ini bisa dikatakan sulit. Sekali Anda mencoba untuk melamar kerja, Anda akan dihadapkan dengan banyak pelamar lainnya yang juga qualified. Kadang, saat sudah mendapat pekerjaan pun, Anda merasa tidak puas dan ingin mencoba yang lain. Seperti halnya, hasil survei yang dilakukan JobStreet.com terhadap 17,623 koresponden yang menunjukkan bahwa 73% karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaannya dikarenakan beberapa faktor.
Hingga Mei 2014 Badan Pusat Statistik Nasional menunjukkan tingginya angka pengangguran di Indonesia yaitu sebesar 7,2 juta. Ketidaksesuaian pekerjaan yang ada dengan latar belakang yang dimiliki pada akhirnya membuat 54% karyawan terpaksa bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Tanpa disadari, hal ini berdampak serius pada penurunan produktivitas kerja hingga kecilnya jenjang karier. Faktanya 60% koresponden mangaku tidak memiliki jenjang karier di kantor mereka sekarang.
Advertisement
Selain dari ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, sebesar 85% koresponden juga mengaku bahwa mereka tidak memiliki work-life balance (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi). Survei JobStreet.com pada bulan September lalu bahkan menyebutkan bahwa 62% karyawan mengaku sulit tidur karena masih memikirkan pekerjaannya. Padahal hasil penelitian yang dilakukan Morgan Redwood di Inggris menyebutkan bahwa perusahaan yang mendorong karyawan untuk memiliki keseimbangan baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan memperoleh pendapatan/tahun 20% lebih besar daripada perusahaan yang tidak mendorong work-life balance.
Ditambah lagi dengan 53% karyawan yang mengaku memiliki atasan dengan gaya kepemimpinan militer (bangga pada pangkat dan jabatan untuk menggerakkan bawahan), paternalis (tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengembangkan daya kreatifitasnya) dan laisez faire (membiarkan bawahannya bekerja semaunya, jabatan hanya sebagai simbol dan tidak pernah mau tahu). Buruknya karakter atasan juga dapat mempengaruhi tingginya turn over karyawan di sebuah perusahaan. Lebih jauh lagi hal itu juga akan berdampak pada citra perusahaan.
Riset yang dilakukan oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa karyawan yang puas dengan pekerjaan mereka akan bekerja lebih produktif. Hal tersebut juga mempengaruhi kesehatan pikiran dan tubuh mereka.
Nah, bagaimana dengan Anda Ladies? Mau bekerja di tempat yang salah?
(vem/riz)