Fimela.com, Jakarta Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8 persen orang dewasa berumur 20-79 tahun merupakan penderita diabetes.
BACA JUGA
Advertisement
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa menempati peringkat ke-6 sebagai jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia dengan total lebih dari 10,3 juta orang. Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai 16, 7 juta pada tahun 2045.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar 2018, secara umum angka prevalensi diabetes mengalami peningkatan cukup signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9 persen, dan di tahun 2018 angka terus melonjak menjadi 8,5 persen.
Advertisement
Cerdik dan Gentas
Semakin meningkatkannya penderita diabetes, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara aktif mencanangkan berbagai program, untuk menurunkan jumlah penderita diabetes seperti Cerdik dan gentas. Selain itu, Kemenkes membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu) Untuk melakukan deteksi dini penyakit diabetes.
"Sebagai perusahaan kesehatan global dengan pengalaman hampir 100 tahun berinovasi dan menjadi yang terdepan dalam pengobatan diabetes, kami berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam upaya monolong masyarakat hidup dengan diabetes,"ujar Morten Vaupel, VP & GM Novo Nordisk Indonesia, dalam rilisnya.
Di Indonesia, Novo Nordisk merealisasikan berbagai program guna melawan penyakit diabetes diantaranya seperti publikasi ilmiah Blueprint for change 2013 (Studi untuk menemukan permasalahan diabetes di suata negera) dan IOT HAT 2018 (Studi mengenai kasus hipoglikemia pada pasien diabetes terapi inslulin), dan masih banyak lagi.