Sukses

Lifestyle

Lezat dan Sehatnya Kacang Nusantara

Siapa sih yang tidak suka kacang? Selain gurih, camilan mungil ini juga memberi manfaat kesehatan jika Anda mengonsumsinya dengan cukup. Kandungan protein dan lemak nabati dari kacang baik bagi kesehatan, terutama karena lemak kacang merupakan lemak tak jenuh yang mudah diurai tubuh.

Tahu tidak Ladies, sebagian kacang yang kini ditemukan di Nusantara awalnya berasal dari negara lain selama masa perdagangan para saudagar dulu. Meskipun berbagai jenis kacang mudah diperoleh di negara kita, Indonesia tidak termasuk sepuluh besar produsen kacang-kacangan di dunia, lho.

Kuliner Nusantara yang kreatif mampu mengolah kacang menjadi berbagai macam makanan dari kudapan sampai lauk seperti selai, kue, es krim, dan sebagainya. Ada juga yang membuatnya sebagai campuran kue yang lebih modern seperti Cupcake Kacang Mete atau Rainbow Cake Kacang Mete. Yuk cari tahu beberapa jenis kacang yang banyak terdapat di Indonesia!

 

 

(vem/tey)

Kacang Mede (mente)

Kacang mede (anacardium occidentale) merupakan batang buah Jambu monyet yang membesar. Lucunya walaupun kita mengenalnya sebagai kacang, namun tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan maupun kacang-kacangan. Kacang mede lebih dekat dengan mangga (suku anacardiaceae).

Kacang mede tidak hanya enak dimakan sebagai camilan tapi juga bermanfaat untuk kesehatan. Menurut ahli, kacang mede mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kadar kolesterol jahat (LDL). Kacang mede juga kaya akan zat besi, fosfor, seleniummagnesium dan seng serta sumber fitokimia, antioksidan dan protein.

Walaupun rasa kacang mede di dalam dan luar negeri sama saja, namun sayangnya kita belum bisa ‘mengemasnya’ seperti yang dilakukan di Thailand yang sudah mengemas kacang mede dengan campuran rasa manis, asam, pedas, asin, coklat, keju, lada hitam, strawberry, tomyam dan sebagainya.

Di Indonesia, kacang mede berasal dari beberapa tempat, antara lain; pulau Sulawesi, NTT, NTB, Maluku dan Jawa Timur, Wonogiri dan lainnya. Biasanya diolah begitu saja sebagai camilan teman minum kopi atau diolah menjadi kue kering, coklat, enting-enting dan sebagainya. Kebutuhan kacang mede untuk ekspor ternyata cukup banyak dan Indonesia merupakan Negara pengekspor kacang mede setelah India, Vietnam, Afrika dan Brazil.

Kacang Kenari

Orang sering salah mengira kacang kenari dengan almond. Kenari (canarium ovatum) memang mirip almond (prunus dulcis, syn. Prunus amugdalus batch, amygdalus communis L, amygdalus dulcis mill). Bahkan disebut sebagai almond Java, kacang pili atau kacang galip. Sayangnya keberadaannya di hutan-hutan di Indonesia sudah semakin langka.

Kenari adalah tanaman khas dari hutan tropis yang ada di Indonesia, Filipina dan Malaysia. Di Indonesia sendiri kenari yang terkenal di dapat dari daerah Maluku dan dijual tanpa kulit cangkang, dikupas dan sudah diiris-iris. Kacang Kenari biasanya digunakan untuk campuran dalam membuat kue yang memberikan rasa renyah pada kue, namun tetap membuat kue terasa creamy dan buttery.

Kacang kenari juga sarat manfaat bagi kesehatan. Mengandung melatonin yang dapat memberikan rasa kantuk, membantu menurunkan berat badan karena mengandung serat tinggi dan lemak tak jenuh. Kandungan Omega 3-nya juga dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan membuat kulit serta rambut menjadi semakin bercahaya.

Kacang Koro

Dalam kelompok kacang-kacangan, biasanya dibagi menjadi kacang (nut) dan polong-polongan (bean). Kacang koro termasuk dalam polong-polongan dan memiliki butir kacang yang relatif lebih besar dari kedelai sehingga bila dibudidayakan akan lebih banyak dari kedelai. Di Indonesia, ada 3 jenis kacang koro yang populer dikonsumsi dan dimanfaatkan. Varian tersebut antara lain Canavalia gladiata atau kacang koro pedang, Mucuna prurien atau kacang koro benguk, dan kacang koro kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus.

Pada saat ini kacang koro sedang dilirik sebagai pengganti kedelai, terutama dalam pembuatan tempe. Tempe Koro Pedang juga memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari tempe kedelai. Tekstur tempe Koro Pedang ini sedikit berbeda dengan tempe kedelai yaitu lebih renyah, dan citarasanya pun berbeda. Selain digunakan sebagai pengganti kedelai sebagai bahan untuk pembuat tempe, tahu dan kecap, kacang koro juga sering digunakan sebagai camilan.

Kacang tanah

Kacang tanah sudah banyak diolah di Indonesia, mulai dari kacang rebus, kacang goreng, kacang sukro, kacang telur, kacang disko dan banyak lagi. Selain untuk camilan, kacang juga diolah menjadi bumbu atau saus makanan khas Indonesia, seperti pecel, gado-gado hingga sate serta dibuat menjadi campuran untuk membuat kue atau selai roti. Tak heran jika orang Indonesia sulit berpisah dengan kacang yang satu ini.

Kacang tanah sebetulnya berasal dari Spanyol, dibawa ke Filipina kemudian disebar ke Cina sebelum akhirnya masuk Indonesia. Penghasil utama kacang di seluruh dunia adalah Cina, kemudian India dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan penghasil kacang ke lima dengan daerah penghasil kacang terbesar adalah Jawa dan Sulawesi.

Pasar kacang di dalam negeri sendiri berkembang sangat pesat. Tidak hanya melalui industri besar, industri rumah tangga juga dapat menjadi penghasil kacang yang tidak bisa diabaikan. Selain mudah diolah, dikemas dan dijual di warung-warung, penggemar kacang juga tidak pernah berkurang. Apalagi dengan sedikit kreatifitas, kacang bisa diolah menjadi berbagai camilan yang asyik untuk dicoba.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading