Hidup emang merupakan proses untuk menjadi stabil dan seimbang. Antara hati, pikiran dan perbuatan sebaiknya berjalan selaras dan tidak labil. Namun, ketika salah satunya saja melebihi batas, maka akan mengganggu yang lainnya.
Cinta misalnya. Dengan berbekal lagu Agnez Monica yang berbunyi, 'cinta ini kadang-kadang tak ada logika', membuat kita jadi kurang realistis dalam percintaan. Akhirnya, kita lah yang sakit sendiri atas apa yang ingin kita jalani.
Meski cinta tak punya teori khusus, kadang kita yang terjerat oleh teori cinta yang kita ciptakan sendiri. Padahal, sebenarnya kita hanya harus melihat dan memahami dengan lebih jelas.
Advertisement
Jangan tenggelam dalam perasaan, jangan termakan emosi, tapi juga jangan terlalu ignorance karena logika yang kita miliki. Mari belajar dari beberapa orang ini, semoga membuat kita lebih realistis dan memahami cinta yang sesungguhnya.
(vem/gil)
Advertisement
Mencintai Ketika Anda Siap
Banyak sekali orang yang ingin dicintai dan mencintai. Mungkin, bukan karena mereka siap. Melainkan karena sebenarnya mereka sedang merasa kesepian.
Sebelum Anda bisa mencintai diri Anda dengan baik, Anda tak akan bisa mencintai orang lain dengan sehat. Sebenarnya, seseorang sudah disiapkan di luar sana untuk Anda, jadi jangan sedih saat Anda masih sendiri. Ini adalah kesempatan untuk membaikkan diri.
Dan, jangan lupa bahwa ketika Anda ingin mencintai hanya karena Anda merasa kesepian, kerap kali hubungan cinta itu tak akan bertahan lama. Cintailah karena Anda memang siap untuk cinta itu sendiri.
Be Your Self In Relationship
Dalam hubungan cinta, memang akan ada yang memimpin. Namun, bukan berarti sang pemimpin akan mengendalikan Anda. Mereka yang tak bisa menerima Anda sebagaimana diri Anda sendiri, mungkin tidak mencintai Anda sepenuhnya.
Cinta itu menerima apa adanya, kemudian saling menginspirasi untuk lebih baik bersama-sama. Kalau dia menginginkan Anda menjadi seperti A, B atau C, mungkin bukan dia yang Anda cintai. Tapi sosok lain yang ingin dia lihat dalam diri Anda.
Perbedaannya sangat tipis, antara mengendalikan orang lain dengan mengajak seseorang untuk menjadi lebih baik. Yang pasti, it's not our responsibility to fix someone. Itu adalah tugas perkembangan mereka.
Advertisement
Cinta Itu Saling Menjaga
Ada orang yang dengan mudah memberikan kepercayaan pada seseorang untuk menjaga cintanya. Sementara, hal itu bisa dengan mudah hancur seketika karena sebaik-baiknya pasangan, ia bisa melakukan hal yang tak kita inginkan.
Oleh karena itu, bagi beberapa orang, cinta itu begitu menakutkan untuk dijalani. Apalagi bagi mereka yang traumatis dengan pengkhianatan. Itulah mengapa sebaiknya kita bisa menjaga kepercayaan yang diberikan pasangan untuk menjaga perasaan dan cintanya.
Trust is a huge aspect of love. Mengkhianatinya sama seperti melubangi batang pohon. Mungkin bisa dimaafkan, tapi tak bisa dilupakan.
Cinta Itu Seperti Api
Cinta itu seperti api, bisa membakar atau menghangatkan hubungan yang Anda jalani bersamanya. Saat pertama kali mengenal cinta, indahnya membuat kita tak tahu apakah ini akan menjadi hal yang menyenangkan atau menghanguskan kebahagiaan yang kita miliki.
Cinta bisa berubah-ubah saat kita menjalaninya. Namun, ia tak akan membakar kalau Anda berdua tak mengijinkannya. Sebuah panas yang membakar cinta Anda, bila diperjuangkan akan sangat mungkin untuk semakin kuat, bukan semakin hangus.
Salah satu jenis cinta yang mampu menghanguskan adalah cinta dan cemburu yang berlebihan. Jagalah cinta Anda dari hal-hal yang melebihi batasnya.
Advertisement
Cinta Itu Menyakitkan, Tapi...
Saat cinta menyakiti Anda, ada satu hal yang perlu Anda tanyakan dalam diri. Apakah Anda memang layak sesakit ini demi orang tersebut? Is he worth to fighting for? Or fighting for him will hurt you more?
Jawabannya hanya Anda yang bisa menemukan. Dan untuk menemukan jawaban dan keputusan yang tepat, jujurlah pada keadaan dan diri Anda sendiri.
Cinta itu menyakitkan, tapi tidak menyakiti. Cinta tidak menyakiti ketika yang Anda perjuangkan adalah orang dan cinta yang layak.
Mengenalinya Bukan Mengharapkannya
Jangan terjebak dengan harapan yang Anda miliki saat Anda mencintai seseorang. Misalnya Anda berkencan dengan orang yang baru dan terjebak akan first impression serta stereotipe tentang bagaimana seorang pria seharusnya.
No, kenali mereka sebagaimana siapa mereka sebenarnya. Tanpa perlu Anda harapkan, mereka akan membaikkan diri untuk hubungan ini dan untuk Anda. Semakin kita mengharapkan seseorang seperti yang kita pikirkan, semakin mudah kita merasa kecewa karenanya.
Advertisement
Cinta Itu Beresiko
Cinta memang bisa menghancurkan Anda. Tapi, tak mungkin juga kalau Anda tak mau lagi mengenal cinta hanya karena Anda pernah hancur sekali.
Saat mencintai seseorang, patah hati adalah resikonya. Meski begitu, kalau emmang Anda benar-benar cinta. Maka hal itu layak diperjuangkan. Keluarkan keberanian, ketulusan dan pengorbanan Anda untuk menemukan cinta sejati itu.
Kalau Anda tak menempuh resiko dalam menemukan cinta sejati, mungkin Anda tak akan pernah menemukan apa-apa. Cinta itu sudah digariskan Tuhan, tapi juga harus diusahakan.