Sejak awal keluarga Paula tidak pernah setuju dengan hubungannya, dengan alasan latar belakang keluarga yang tak sama, jika Paula bersikeras untuk bersama dengan kekasihnya itu, keluarga mengatakan bahwa Paula akan menderita seumur hidupnya. Mendapatkan tekanan dari keluarganya membuat Paula dan Edward sering bertengkar, Paula selalu menanyakan, "Seberapa banyak cintamu padaku?" Karena Edward tidak pandai mengatakan perasaannya, ini selalu membuat Paula marah besar. Edward tak ubahnya menjadi tempat pelampiasan kemarahan Paula karena tekanan dari keluarganya.
Ketika Paula lulus dari kuliahnya, dia berencana untuk mengambil gelar master di luar negeri. Kemudian Edward mengatakan, "Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya dengan manis, tapi yakinlah aku mencintaimu. Jika kamu bersedia, aku akan menjagamu dan memenuhi semua kebutuhanmu. Dan untuk keluargamu, aku akan berusaha dengan keras menyakinkan mereka untuk menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku? Karena usaha keduanya, akhirnya orang tua Paula setuju dan mereka bertunangan sebelum Paula berangkat ke luar negeri. Meskipun sulit untuk menjalani hubungan jarak jauh ini, Paula dan Edward tetap mempertahankan hubungannya. Hingga suatu hari Paula mengalami kecelakaan.
Paula beruntung tidak meninggal, namun karena kecelakaan itu, Paula tidak mampu berbicara, dokter mengatakan kecelakaan itu menyebabkan cidera pada otak yang berhubungan dengan kemampuannya berbicara. Paula sangat sedih dan memutuskan untuk melupakan Edward, dia tidak ingin menjadi beban untuk Edward, selain itu dia juga tidak siap jika ternyata Edward tidak bisa menerima keadaannya. Akhirnya Paula mengembalikan cincin dan mengakhiri hubungannya melalui teman mereka. Dia meminta temannya tersebut untuk tidak menceritakan bagaimana keadaannya saat ini.
Satu tahun kemudian temannya datang kembali dan menceritakan bahwa Edward akan segera menikah. Dengan perasaan sedih, Paula membuka undangan yang diberikan kepadanya. Dan betapa terkejutnya ketika dia melihat namany ada di dalam undangan tersebut, sebelum sempat bertanya kepada sahabatnya, Edward muncul di depannya dan mengatakan, "Aku menghabiskan waktu hampir satu tahun untuk belajar bahasa isyarat agar bisa memberitahu padamu, aku tidak pernah melupakan janjiku, beri aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu. Aku mencintaimu." Semua kata-kata itu diucapkan Edward dengan bahasa isyarat. Akhirnya Edward memasang kembali cincin pertunangan mereka dan akan segera menikah
Ladies, kisah yang dilansir dari moralstories.org semoga bisa menginspirasi Anda. Jangan melarikan diri ketika masalah menerpa hubungan Anda, setiap masalah pasti ada solusinya, jangan pernah menghancurkan hati seseorang, jangan pernah membuat keputusan sendiri.
Lifestyle
Aku Akan Menepati Janjiku Apapun Yang Terjadi
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
What's On Fimela
powered by
Advertisement