Sukses

Lifestyle

Suhu -51 Derajat Celcius, Kehidupan Kelompok Pribumi Arktik Siberia

Ladies, mungkin Anda sering tidak tahan jika setiap hari atau selama berjam-jam diguyur hujan. Hawa dingin bisa membuat badan meriang dan juga tentu saja tulang Anda akan terasa ngilu. Hanya hawa dingin yang dibawa hujan tentu tidak sebanding dengan dinginnya lautan es yang menutupi permukaan. Namun suku pedalaman yang tinggal di kawasan Arktik Siberia, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Foto yang diabadikan oleh Bryan Alexander akan membuat mata Anda terbelalak, bahkan langsung membayangkan betapa dinginnya jika Anda berada di tengah-tengah suku Chukchi, Dolgan, Bahkan, Khanty, Komi, Nenets, dan orang-orang Nganasan. Suhu udara mencapai -50 derajat celcius di kawasan Tambey, Yamal Peninsula, Western Siberia, Russia. Suku pribumi ini hidup di komunitas masing-masing, tidur di dalam tenda-tenda yang mereka buat sendiri, memiliki alat transportasi khusus untuk kawasan yang tertutup salju tebal, sedangkan sehari-harinya mereka menggiring rusa kutub, berburu dan memancing. Suku pribumi ini memiliki pakaian tradisional yang bisa menghangatkan tubuh mereka, biasanya disebut pitlyar.

Mereka tentunya memiliki kebudayaan sendiri yang sangat kuat, di mana banyak suku yang masih tinggal dan bertahan di kawasan yang sedingin ini. Yang sangat unik, ketika suhu udara mulai turun di bawah -50 derajat celcius, akan terdengar suara yang mendesing lembut, kadang-kadang terdengar seperti suara beras yang sedang dituangkan. Fenomena alam ini sangat menarik, namun sudah menjadi hal yang biasa dialami oleh suku kawasan Arktik Siberia ini.

Sebaiknya Anda lebih bersyukur Ladies, tinggal di Indonesia yang tidak memiliki suhu ekstrim seperti di negara lainnya. Penasaran bagaimana orang-orang bertahan hidup di kawasan ini? Simak yuk di galeri berikut ini.

(vem/hyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading