Pada 8 Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 mendadak hilang kontak dengan menara pengendali. Setelah lepas landas dari rute Kuala Lumpur menuju Beijing, pesawat dengan penumpang 239 orang ini tak diketahui nasibnya.
Berbagai dugaanpun datang dari berbagai pihak, mulai dari kerusakan mesin, aksi bunuh diri, hingga terorisme. Menurut analisa terbaru Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris dan Inmarsat, sebuah perusahaan Inggris penyedia data satelit, seperti dilancir BBC.com, posisi pesawat MH370 terakhir berada di tengah samudera Hindia, bagian barat Perth. Daerah tersebut adalah daerah terpencil, jauh dari lokasi pendaratan. Oleh sebab itu, Malaysia Airlines menyimpulkan bahwa MH370 telah hilang tanpa ada korban yang selamat.
Di antara 239 penumpang tersebut, ada 227 penumpang, dan 12 kru. Mayoritas penumpang pesawat berwarganegaraan China dengan tujuan Beijing. Hingga sekarang, semua masih menjadi misteri dan tak ada satu orangpun yang tahu ada apa di balik hilangnya pesawat tersebut. Namun, ada kisah yang tersimpan di balik kejadian hilangnya MH370, yang akan membuat Anda terharu.
Advertisement
Berdoa saja ya, bahwa ada petunjuk lain yang akan membantu memecahkan kasus hilangnya MH370 ini.
Advertisement
Kisah pencarian hidup yang lebih baik
Polisi sempat menyebar foto Pouria Nour Mohammad Mehrdad dan Delavar Seyed Mohammedreza. Keduanya adalah penumpang gelap dalam pesawat MH370, yang sebelumnya sempat diduga sebagai teroris.
Keduanya menumpang pesawat MH370 dengan paspor curian milik Luigi Maraldi, seorang warga negara Italia dan Christian Kozel, warga negara Austria.
Setelah diselidiki, keduanya adalah pemuda asal Iran yang sedang berusaha mengubah nasib lebih baik di Eropa. Pouria Nour Mohammed Mehrdad (18) berharap bisa berkumpul kembali dengan ibunya di Jerman, dan ia memutuskan mengambil rute dari Iran - Kuala Lumpur - transit melalui Beijing, Amsterdam dan melanjutkannya ke Frankfurt.
Ibunya sedang menanti kedatangannya. Ia bahkan sempat memposting kegirangannya itu di akun Facebooknya, ketika mendarat di Kuala Lumpur.
Kisah Dr Yuchen Li
Dr Yuchen Li baru saja menyelesaikan gelar doktoralnya di jurusan mesin Universitas Cambridge. Ia adalah sosok yang sangat berbakat dan punya karier cerah yang menantinya.
Yuchen baru saja menikah, namun dalam perjalanannya, ia tidak membawa serta istrinya, Mingei Ma. Ia bahkan terlihat sangat bahagia saat memposting foto di akun Facebooknya.
Yuchen bekerja sebagai high flying geothecnical yang berlokasi di Beijing. Ia dalam perjalanan kembali ke Beijing demi menyelesaikan pekerjaannya.
Advertisement
Kisah ahli kaligrafi kuno
Sekelompok seniman China dan lima staf sempat menghadiri pameran budaya di Kuala Lumpur. Mereka datang dari seluruh penjuru China, Jiangsu, Sichuan, dan bahkan provinsi Xinjiang juga.
Di antaranya ada seorang yang tertua bernama Lou Baotang (79). Pria ini adalah tokoh kaligrafi kuno yang namanya telah dikenal di berbagai institusi kebudayaan, baik di China, Inggris, bahkan Amerika Serikat.
Ia menjadi salah satu penumpang pesawat MH370, bersama seorang ahli kaligrafi lain bernama Zhao Zhao Fang (73).
Kisah rencana kepulangan sang ayah
Muktesh Mukherjee (42), adalah seorang pria berdarah India kelahiran Kanada yang bekerja di sebuah perusahaan Amerika Serikat XCoal. Ia bertemu dengan istrinya, Bai Xiaomo dalam kunjungan bisnisnya ke China 2002 silam. Mereka tinggal di Montreal sebelum akhirnya pindah ke Beijing.
Mereka memiliki rumah di dekat pantai, di perbatasan Beijing - vietnam. Keduanya dikaruniai dua anak laki-laki. Ayah Muktesh sendiri dulu bekerja di kementrian India, dan sempat meninggal dalam kecelakaan pesawat di India tahun 1970.
Muktesh dalam perjalanan pulang ke Beijing melepas rindu pada istri dan anak-anaknya. Hingga kini bahkan keluarganya masih terus berdoa dan berharap ada keajaiban sehingga Muktesh dan penumpang lainnya bisa ditemukan.
Advertisement
Kisah bulan madu yang tertunda
Norli Akmar Hamid (33) dan suaminya Razahan Zamani (24) bertemu di sebuah supermarket lokal di Kuala Lumpur. Sekalipun memiliki perbedaan usia yang cukup banyak, ketulusan cinta mereka membuat mereka memutuskan melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Keduanyapun menikah tahun 2012 dan merencanakan berbulan madu. Setelah sempat tertunda dua tahun lamanya, pasangan inipun akhirnya bisa berbulan madu ke Beijing.
Rencana Razahan adalah demi menghibur istrinya yang baru saja mengalami keguguran. Sebelum berangkat, Norli sempat memposting foto kucing kesayangannya yang duduk di atas koper yang akan dibawa. Menurut kerabatnya, ini adalah pengalaman pertama pasangan ini naik pesawat terbang.
Kisah pria dan pekerjaan barunya
Eksekutif IBM group, Philip Wood (50) berasal dari Texas. Ia dipindahkan ke Malaysia dan sangat bersemangat akan pekerjaan barunya ini. Keluarganya sempat bercerita bahwa mereka adalah keluarga yang sangat akrab dan dekat satu sama lain.
Philip meninggalkan dua orang anak dari pernikahan sebelumnya di Texas. Philip adalah salah satu dari tiga penumpang yang berasal dari Amerika, yang berada di pesawat MH370.
Advertisement
Kisah Paul Weeks
Hingga saat ini, pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dikabarkan hilang sejak (8/03) belum juga ditemukan. Sekian banyak keluarga penumpang pesawat tersebut sudah semakin stres dan cemas. Tak ada yang menyangka bahwa keberangkatan mereka dengan pesawat tersebut akan diwarnai kejadian seperti ini. Hilang tanpa kabar.
Namun, ada sebuah cerita unik dari keluarga seorang penumpang bernama Paul Weeks.
Dilansir Merdeka.com, Paul Weeks hendak terbang ke Mongolia, China hari itu. Ia adalah seorang warga Australia yang hendak bekerja di sana. Sebelum lepas landas, Paul melepaskan cincin pernikahan dan jam yang dikenakannya kemudian memberikannya pada sang istri, Danica.
"Jika sesuatu terjadi padaku, berikan cincin ini pada anak pertama kita dan jamnya untuk si bungsu," ujarnya tanpa membuat sang istri curiga atau berpikiran buruk.
Danica tak sadar bahwa hal itu adalah firasat yang ditunjukkan suaminya sebelum pergi. Menurutnya bahkan suaminya memberikan saat-saat terindah dengan keluarga, seolah seperti ia sudah tahu bahwa ia akan pergi.
"Ia memelukku, mengatakan bahwa ia mencintaiku dan anak-anak. Oh, Tuhan, aku menyayanginya. Semoga dia dan penumpang lain segera ditemukan," isak Danica sambil menahan sesak di dada akibat rindu dan kekhawatiran yang tak kunjung menemukan jawaban.
Danica sendiri sampai saat ini masih sangat berharap suaminya akan pulang dan menerjang pintu depan rumahnya. Ia sering membayangkan suaminya masih ada di sekitarnya.
Ibu dari dua anak, Lincoln (3) dan Jack (11 bulan) ini terus berdoa tanpa putus harapan.
"Aku berharap pesawat sempat mendarat di suatu tempat di mana suamiku sedang menikmati secangkir kopi. Semoga..." tutup Danica mengakhiri perbincangan.
Hingga saat ini, relawan masih terus mencari lokasi jatuhnya pesawat. Sekalipun pencarian sempat terhenti, namun kabarnya satelit luar angkasa menangkap sinyal keberadaan puing pesawat. Semoga pesawat lekas ditemukan dan ada kabar melegakan untuk semua keluarga penumpang MH370.