Sukses

Lifestyle

Upaya Pencegahan HIV dan AIDS Melalui Program Social Activation

Banyaknya orang yang terinfeksi HIV membutuhkan adanya pengarahan khusus terkait penyakit yang belum ada obatnya tersebut. Terutama untuk para generasi muda yang merupakan penderita dengan jumlah terbanyak.

Standard Chartered melalui program Living with HIV (LwHIV) mengembangkan cara pendekatan kepada generasi muda melalui program “Social Activation” yang akan dijalankan untuk masa satu tahun bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Program tersebut memberikan informasi terkait dengan penyakit HIV yang meliputi penyebab, gejala, cara pencegahannya, serta info lain yang berhubungan dengan HIV.

Dalam program tersebut, pihak Bank memberikan kesempatan kepada 100 pelajar dari 10 universitas dan 10 Sekolah Menengah Atas di Jakarta untuk mengajukan kegiatan sosial HIV/AIDS dalam bentuk proposal. Setelah dipilih yang terbaik, proposal tersebut nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk sebuah kegiatan sosial tentang HIV/AIDS kepada pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Ibu rumah tangga.

Foto: copyright Vemale.com

Program “Social Activation” telah diawali dengan seminar untuk memberikan informasi terkait dengan fakta dan stigma HIV/AIDS, dan fakta mengenai Living with HIV (LwHIV), maupun cara membuat proposal yang baik yang diadakan di menara Standard Chartered.

Berikut merupakan data jumlah penderita HIV dan AIDS dari Kementerian Kesehatan:

  • Pada tahun 2012 ditemukan kasus HIV sebanyak 21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686 orang.
  • Pada tahun 2011 penderita HIV sebanyak 21.031 orang dan penderita AIDS sebanyak 5.686 orang.
  • Pada tahun 2010, penderita HIV sebanyak 21.591 orang dan AIDS sebanyak 6.845 orang.
  • Pada tahun 2009, penderita HIV sebanyak 9.793 orang dan AIDS sebanyak 5.483 orang.
  • Pada tahun 2008, penderita HIV sebanyak 10.362 orang dan AIDS sebanyak 4.943

Persentase terbanyak penularan penyakit HIV tersebut diakibatkan oleh perilaku seks bebas dengan total 58,7 persen. Sedangkan penyebab lainnya akibat injeksi obat, faktor keturunan, serta perilaku menyimpang seks homoseksual. Di samping itu, faktor lain yang menyebabkan banyaknya generasi terifeksi HIV yakni rendahnya pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS.

Foto: copyright Vemale.com

Menurut Tom Aaker, CEO Standard Chartered Bank Indonesia, upaya pencegahan menularnya penyakit HIV paling efektif yakni dengan memberikan edukasi dini terkait penyakit HIV/AIDS kepada pelajar sekolah SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi, dan tidak terlepas juga edukasi kepada ibu rumah tangga. Salah satunya dengan diadakannya program “Social Activation”.

Sementara itu, Founder/CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa Veronica Colondam mengatakan, “Sampai dengan tahun 2013, melalui pilar Healthy Lifestyle Promotion (HeLP), YCAB telah mengedukasi lebih dari dua juta remaja di Indonesia, khususnya mengenai pencegahan HIV/AIDS. Kami percaya bahwa dengan ada kerjasama dengan Standard Chartered, serta melibatkan generasi muda dalam pencegahan HIV/AIDS dan pemberian edukasi kepada ibu rumah tangga akan mendukung tercapainya Millenium Development Goals pada tahun 2015.”

Nah, tentunya dengan adanya program tersebut penderita HIV tidak akan bertambah lagi setiap tahunnya. Dan yang paling penting nih, kesadaran para generasi muda akan bahaya dari penyakit HIV/AIDS.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading