Seorang tukang kayu tua berkata pada bosnya bahwa ia akan pensiun karena sudah tua. Bosnya adalah seorang kontraktor. Tukang kayu ini berkata bahwa ia akan menjalani kehidupan yang sederhana bersama keluarganya.
Bosnya sangat menyesalkan keputusannya itu, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Sebagai permintaan terakhirnya, bos kontraktor tersebut meminta si tukang kayu untuk membangunkan sebuah rumah untuknya. Tukang kayu tersebut menyanggupi namunĀ ia sudah tidak berhasrat dalam mengerjakannya. Iapun mengerjakannya dengan setengah hati dan asal-asalan.
Ketika rumah tersebut sudah selesai, si bos datang dan melihat hasil pekerjaan si tukang kayu. Si bos memberikan kunci rumah tersebut dan berkata pada tukang kayu bahwa rumah itu adalah pemberiannya bagi si tukang kayu.
Alangkah terkejutnya si tukang kayu. Jika ia tahu lebih dulu maka ia akan mengerjakan rumah tersebut dengan bahan yang paling mahal serta dengan sungguh-sungguh. Akhirnya ia harus menerima rumah asal-asalan tersebut.
Demikian juga dengan kita. Seringkali kita tidak memberikan kemampuan terbaik kita. Dalam bekerja kita tidak memberikan atau mengerahkan kemampuan terbaik kita. Hal tersebut berpengaruh pada kehidupan kita nantinya. Kita seharusnya bekerja sebaik-baiknya seakan-akan semua itu adalah untuk kita. Kita pasti menginginkan yang terbaik, begitu juga dengan klien atau rekan kerja. Jadi hidup kita sekarang akan ditentukan oleh hasil dari sikap dan juga pilihan kita di masa lalu. Berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semua.
- Video Inspirasi: Bagaimana Uang Mempengaruhi Seseorang
- Sebelum Menolong Korban Kecelakaan, Pria Ini Mengambil Foto Lebih Dulu
- Video Mengharukan: Masih Ada Orang Baik di Dunia
- Seorang Pria Dengan Down Syndrome Memeluk 2000 Pengunjung Restorannya Untuk Amal
- Hebat, 7 Nenek Ini Aksinya Nggak Kalah Dengan Anak Muda