Pernikahan biasanya dilandasi dengan cinta. Namun jangan terburu-buru menyebutnya cinta jika Anda belum merasakan pengorbanan yang pedih. Tidak semua kisah cinta yang berakhir bahagia bukan berarti tanpa perjuangan. Semua yang memiliki cinta pasti akan merasakan pahit getir perjalanan cinta.
Demikian juga yang dialami pasangan ini. Tidak ada seorangpun yang bisa menyalahkan kenapa cinta hadir di antara mereka, meskipun sejak awal mereka tahu bahwa kisah cinta mereka tidak akan mudah dijalani. Pada jaman mereka, rasis masih menjadi hal yang sangat sensitif. Tetapi keberanian mereka mendobrak pintu rasis kini dirasakan oleh semua umat manusia berikut dilansir dari listverse.com.
Advertisement
Mildred & Richard Loving
Pada bulan Juli 1958, ketika pasangan suami istri yang baru saja menikah sedang tidur di dalam rumah mereka, polisi masuk ke dalam rumah secara paksa dan membawa Mildred dan Richard untuk dijebloskan ke dalam penjara. Kesalahan mereka adalah pernikahan bukan satu ras yang mereka laksanakan. Sebenarnya mereka sudah berusaha untuk mendapatkan legalitas melawan undang-undang Virginia tentang larangan menikah berbeda suku atau ras ke Washington D.C.
Ketika mereka pulang kembali ke Virginia, justru mereka malah disambut dengan kedatangan polisi di rumah mereka. Pada tahun 1963 Loving tidak menyerah begitu saja dengan menyambangi American Civil Liberties Union untuk memenangkan kasusnya. Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya Supreme Court memutuskan bahwa larangan menikah beda suku bukan termasuk peraturan yang tepat.
Ruth Williams Khama & Sir Seretse Khama
Ketika sedang menjalani studi jurusan hukum di England, Ruth bertemu dengan pangeran Khama yang kemudian menjadi presiden pertama di Boswana pada tahun 1966. Di bawah kekuasaannya, negara ini berkembang sangat baik terutama di bidang ekonomi dan sosial. Sedangkan Ruth sendiri merupakan wanita pertama yang sangat berpengaruh di dunia politik.
Ketika keduanya mengumumkan pernikahan mereka, ayah Ruth mengusir Ruth dari rumah, sedangkan paman dari Khama mengatakan bahwa keluarga besarnya tidak setuju keponakannya menikah dengan wanita kulit putih. Selama 8 tahun pasangan ini hidup di pengasingan, namun berkat perjuangan berbagai pihak yang terinspirasi dengan pasangan ini, Khama dijadikan tokoh inspirasi yang mengubah sejarah dunia dan patung Khama diabadikan di Ibu Kota Boswana.
Advertisement
Arcadio Huang & Marie-Claude Regnier
Huang adalah pria keturunan Cina yang datang ke Perancis untuk menjadi pastur. Selama berada di Perancis, Huang mendapatkan banyak tawaran beasiswa untuk kuliah. Akhirnya Huang bertemu dengan Marie dan menikah pada tahun 1713. Pada saat itu sangat jarang pernikahan terjadi antara orang Eropa dengan orang non Eropa. 1 tahun kemudian Huang dan Marrie mengalami kesulitan ekonomi. Marrie meninggal ketika melahirkan anak pertamanya. Banyak orang menduga bahwa kematian Marrie dan kesulitan ekonomi yang dialaminya merupakan kutukan untuk pernikahan mereka.
Louisa & Louis Gregory
Louis adalah pria berkebangsaan Afrika Amerika sedangkan Louisa adalah wanita berkebangsaan Inggris. Kisah cinta mereka tidak begitu diterima oleh publik, terutama oleh US pada saat itu di mana permasalahan rasis masih sangat sensitif dan diperhitungkan. Namun pernikahan ini akhirnya mengubah sejarah besar dalam kasus pernikahan yang perlahan mulai menghapuskan masalah rasisme. Akhirnya Louis menjadi advokat handal untuk menangani kasus berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan rasis.
Advertisement
James Achilles Kirkpatrick & Khair un-Nissa
James adalah seorang diplomat yang sangat dihargai pada saat itu, tetapi dirinya terjebak dengan keindahan India. Pria ini menggali semakin dalam tentang kesenian India dan mempelajari sangat jauh tentang islam. Pada tahun 1801 dirinya memutuskan untuk masuk islam. Setelah itu dirinya menikahi anak perdana menteri Hyderabad. Sebenarnya pernikahan tersebut menimbulkan berbagai polemik, namun pemerintah setempat menyetujui pernikahan tersebut dengan alasan bahwa James memiliki ketertarikan tinggi terhadap India.
Namun kasus tersebut membuat James kehilangan posisinya. Keadaan semakin tidak menyenangkan di India karena tekanan dari negara asal James. Akhirnya Kames memboyong keluarganya ke England dan memberikan nama kristen untuk kedua anaknya. Hal itu dilakukan James untuk melindungi keluarganya.