Teh adalah minuman beraroma yang paling banyak dikonsumsi dan disukai di dunia. Daun tanaman teh, Camellia Sinensis ini biasanya dicelupkan atau direbus di dalam air panas untuk mempersiapkan minuman teh.
Rasanya sedikit pahit dan bercampur aroma wangi saat tidak ditambahkan gula atau pemanis apapun. Penelitian menunjukkan bahwa teh memiliki beberapa kandungan obat dan sifat lain sehingga saat dikonsumsi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.
Ada tiga negara penghasil teh terkenal di dunia, India, China dan Sri Lanka. Daerah-daerah tersebut menghasilkan daun teh yang berbeda dan memiliki signature rasa yang istimewa. Kabarnya, beberapa teh termahal di dunia dihasilkan oleh ketiga negara tersebut.
Advertisement
Seperti dikutip dari bornrich.com, inilah ketiga teh tersebut:
Darjeeling Tea
Teh asal Makaibari ini ditanam di area pegunungan Himalaya bagian timur. Darjeeling tea punya aroma dan warna teh yang langka.
Ia ditanam di ketinggian 5000 - 8000 kaki di lereng pegunungan Himalaya, inilah yang mungkin membuatnya sangat istimewa dan memiliki aroma langka. Kabarnya teh ini dijual per kilonya senilai kira-kira 4,8 juta rupiah.
Tieguanyin Tea
Tieguanyin Tea ini berasal dari China. Diberi nama Guan Yin atau Buddha Belas Kasih karena kabarnya ia punya aroma dan rasa yang sangat pekat walaupun sudah diseduh selama 7 kali berturut-turut.
Jenisnya adalah jenis Oolong tea, dan harganya mencapai 18 juta per kilogram.
Da Hong Pao
Nama teh ini artinya adalah kemasan kantung berwarna merah. Jenis teh ini adalah jenis varietas Oolong. Teh ini telah menjadi teh legenda sejak dinasti Ming.
Kabarnya, teh ini juga bermanfaat sebagai teh obat. Teh ini kerap dijadikan sebagai hadiah bagi pemerintah China saat berkunjung ke negara-negara tetangga.
Dan harganya sekitar 15 milyar rupiah per kilogramnya.
Bagi pecinta teh, harga-harga teh di atas tidak mencengangkan. Signature dan aromanya yang benar-benar istimewa memang membuat ketiga teh di atas pantas diberi harga mahal. Apalagi proses membuatnya tidak semudah membuat teh hijau biasa.