Tahun 2013 sudah hampir tiba di penghujung tahun. Semua kejadian dari sedih, suka, bahagia, maupun lara sudah menghiasi hari-hari Anda. Buang jauh-jauh semua keburukan, semoga video-video ini berhasil membuat Anda jadi lebih baik di tahun 2014.
Klik terus sampai habis ya Ladies, may you be better and better ahead :)
(vem/and)Advertisement
Inspirasi: Pentingnya Memaafkan Untuk Merelakan
Tidak jarang, orang lain menyakiti kita dengan perbuatan sehingga berat rasanya untuk memaafkan. Padahal, manusia memang tidak pernah luput dari berbuat salah. Memendam amarah karena tersakiti juga tidak akan membuat Anda hidup tenang dan bahagia. Setelah melihat video ini, mungkin Anda akan mengerti betapa penting untuk memaafkan orang lain.
Memaafkan memang tidak mengubah apa yang sudah terjadi, namun ini akan memperkeruh masa depan Anda. Memberi maaf memang bukan hal yang mudah dan Anda akan memerlukan hati yang lapang untuk melakukannya.
Lihat Video Ini, Masihkah Anda Terus Mengeluh Tanpa Syukur?
Dewasa kini, dunia terasa semakin kejam. Banyak hal yang selalu Anda keluhkan. Pekerjaan yang tak kunjung usai, mengapa Anda tak mensyukuri pekerjaan Anda? Masih banyak di luar sana yang belum mendapat pekerjaan.
Uang yang kunjung menipis. Mengapa Anda tak bersyukur karena masih bisa makan ataupun menikmati nikmat dunia? Sementara di luar sana masih banyak anak jalanan yang tak memiliki uang dan rumah. Jalanan macet mengeluh, udara panas mengeluh, dingin pun Anda mengeluh. Mengapa tak pernah mengambil sisi positif setiap yang Anda miliki?
Rasanya hidup selalu kurang. Anda meminta lebih, lebih, dan lebih. Banyak hal yang perlu Anda syukuri Ladies. Apa? Tontonlah video di bawah ini.
Apa yang Anda rasakan setelah melihat video tersebut? Masihkah Anda bisa mengeluh? Pria dalam video tersebut yang seharusnya mengeluh, tapi ia tak pernah melakukannya.
Adalah Nick Vujicic, seorang pria asal Melbourne, Australia. Pria ini dilahirkan tanpa kaki dan lengan. Siapapun orangnya pasti akan merasa depresi jika dilahirkan dengan kondisi seperti ini. Sebagai manusia, Nicky pun merasa sangat depresi saat usianya 8 tahun.
Di usianya yang ke 13 tahun, Nick mencoba melukai kakinya. Merasakan sakit yang luar biasa, akhirnya ia sadar mengapa ia tidak bersyukur atas apa yang ia miliki. Hidup terlalu indah untuk terus mengeluh. Nicky pun bangkit. Ia belajar berbagai aktivitas layaknya orang normal kebanyakan.
Di dalam video diceritakan bagaimana ia bisa melakukan berbagai aktivitas. Ia bisa memancing, berenang, bahkan bermain bola. Terlahir tanpa lengan dan kaki tak membuat ia lantas menjadi seorang yang cengeng. Cacat pada tubuhnya malah membuat banyak orang berdecak kagum atas apa yang ia lakukan.
"Kadang sangat susah untuk tersenyum menerima kenyataan hidup. Berapa banyak orang yang marah akan hidup yang seakan tak adil? Berapa banyak orang merasa dirinya tidak berharga? Sangat menakutkan," kata Nick saat menjadi pembicara. "Mulailah bersyukur dan temui berapa banyak makna kehidupan yang Anda dapatkan," tambahnya. Kekurangan pada dirinya membuat Nick semakin terkenal dan menjadi pembicara di berbagai acara.
Ladies, apakah ada alasan lagi untuk mengeluh? Sementara Anda memiliki anggota tubuh yang lengkap? Begitulah hidup, semakin Anda merasa tak berharga, Anda akan semakin menjadi tak berharga. Ketika Anda mulai bangkit, hidup akan menghargai usaha Anda.
Advertisement
Tak Ada Orang Yang Terlahir Buruk, Mari Perbaiki Diri
Hidup itu tidak mudah, namun harus tetap dijalani. Kadang kala kita harus menjadi sosok yang arogan untuk bisa bertahan dari tekanan yang lain. Sebenarnya tak ada manusia yang benar-benar ingin berwatak keras, namun waktu dan pelajaran hidup memang memoles kita menjadi sebuah pribadi demikian.
Menjadi buruk atau menjadi baik, semua kembali pada pilihan kita masing-masing. Ada yang belajar dari kesalahan, ada yang berproses dan ada yang menikmati sisi gelap diri mereka. Hal inilah yang coba disampaikan dalam sebuah iklan berdurasi 60 detik yang mengingatkan kita akan sesuatu. Siapa diri kita dahulu?
Ya, dulu kita adalah seorang bayi yang lahir tanpa cela. Kita tak pernah tahu akan jadi apa kita di masa depan. Apakah kita akan menjadi orang yang suka berbuat kasar? Apakah kita akan menjadi orang yang curang? Apakah kita akan menjadi orang yang suka mengeluh dan omongan kita menyakiti orang lain?
Semua orang pernah kecil dan memiliki impian yang lebih besar. Saat itu, kita terlahir sebagai anak-anak yang baik. Kemudian seiring waktu berjalan, proses hidup membuat kita menjadi seseorang yang berkarakter. Pasti ada duka dan getir yang pernah kita kecap.
Mendapatkan tekanan membuat kita belajar menekan orang lain. Diperlakukan kasar, membuat kita belajar bahwa harus sama kasarnya untuk bisa bertahan hidup. Perubahan ini tak sepenuhnya buruk. Tapi bila kita lengah dan terlena, keburukan ini bisa terbawa dan mengendalikan kita.
Ladies, tak ada orang yang terlahir buruk. Mengapa tak kembali menjadi sosok yang lebih baik? Jadikanlah gemblengan hidup sebagai pelajaran, bukan sekedar belajar arogan untuk bertahan hidup.
Video Inspirasi: Masihkah Kita Bisa Sebaik Ini di Jalan Raya?
Apakah Anda termasuk orang-orang yang mulai mempertanyakan eksistensi kebaikan di muka bumi ini? Kalau kita menonton televisi atau mendengar cerita-cerita sahabat yang menyedihkan, mungkin rasanya kita bisa terharu karena masih ada kebaikan, atau bahkan terenyuh karena kebaikan sudah menjadi hal yang langka.
Baru-baru ini ada sebuah video yang diunggah di Youtube yang sepertinya telah menyentuh hati jutaan orang di dunia. Sejak penayangannya 25 April lalu, video ini sudah mengalami 3 juta kali tayang meski hanya menunjukkan suatu hal yang sederhana. Video tersebut hanya menayangkan kebaikan orang-orang di jalan raya Rusia.
Meski video ini disampaikan dengan sedikit tulisan Rusia dan tanpa banyak narasi, namun tayangan tersebut cukup jelas menyadarkan kita akan suatu hal yang sering kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam video ini, diambil dari sudut pandang kita yang berada di dalam mobil dan melihat orang-orang yang masih saling tolong menolong di jalan raya. Saling menyeberangkan mereka yang tua atau cacat, menyelamatkan hewan yang lewat, anak yang tersesat, mobil yang rusak dan sebagainya.
Ladies, jalanan yang padat kendaraan sudah menjadi bagian hidup kita di jaman sekarang ini. Kemacetan, kesibukan, kecelakaan, semakin lama menjadi hal yang nampak biasa bagi kita. Namun tak dapat dipungkiri, hal itu seringkali memusingkan dan membuat kita jadi begitu protektif pada kepentingan sendiri-sendiri dan melupakan kebaikan untuk orang lain.
Sudah semakin banyak orang yang bisa membawa kendaraan, namun belum banyak yang memahami ada tanggung jawab untuk berada di jalan raya. Sekalipun Anda pengendara, sekalipun Anda pejalan kaki. Bila orang sering berkata bahwa kehidupan di jalan raya itu mirip dengan kehidupan manusia di dunia nyata, maka seharusnyalah kita juga masih menempatkan kemanusiaan dan kebaikan saat menempuh segala keadaan di sana.
Kadang hidup ini bukan hanya tentang perjalanan Anda. Namun tentang berjalan beriringan dengan yang lain. Bahwa suatu ketika Anda harus mendadak menghentikan perjalanan dan misi Anda meski hanya untuk membantu perjalanan orang lain yang sedang menyeberang selama lima menit. Suatu ketika ada hal yang tak masuk akal yang mungkin bisa membuat Anda kesal dalam perjalanan Anda, namun sebenarnya dengan mengatasi hal itu dengan telaten dan tanpa emosi, Anda sudah memanfaatkan kesempatan untuk berbuat baik.
Jalanan di masa kini bagaikan kehidupan yang sibuk, dingin, nampak egois dan tak memberikan celah atau kesempatan. Bahkan bagi anak kecil, bahkan bagi hewan-hewan mungil. Berbagilah kebaikan meski hanya di jalan raya. Berbagilah kebaikan di manapun. Semoga video ini bisa membantu mengetuk hati kita, bahwa hidup ini mungkin milik kita sendiri, namun kebaikan itu lebih nikmat dan membahagiakan bila kita bagi. Semoga bermanfaat, Ladies.
Advertisement
Video Inspirasi: Menjadi Ibu Tidak Mudah, Namun Adalah Berkah
Menjadi istri dan ibu adalah hal yang tak mudah. Sebagai seorang ibu, beberapa di antara Anda mungkin tahu itu. Menjadi ibu tak tiba-tiba bisa dilakukan, semua butuh proses dan kita tak serta merta meninggalkan kebiasaan lama yang kita miliki.
Mungkin sebagai ibu, kita masih pemarah seperti saat muda. Apalagi kini sudah ada anak-anak yang menjadi tanggungan kita, yang pasti masih butuh banyak didikan dan pengasuhan. Menjalani hari-hari sebagai ibu pasti ada masa stres dan kadang kita merasa tak sesempurna ibu yang lainnya. Hal ini coba dibuktikan oleh sebuah penelitian.
Mereka bertanya pada para ibu ini, bagaimana diri mereka sebagai seorang ibu. Ada yang menjawab bahwa dirinya adalah sosok yang perfeksionis, kadang mereka harus bergulat dengan temperamen. Ada pula ibu yang merasa ingin lebih bisa mendengarkan anak-anak mereka dan bisa bereaksi dengan baik atas setiap tindakan anak-anak tersebut.
Ada juga yang merasa keraguan datang pada diri mereka. Mampukah saya sebagai seorang ibu? Sudah cukup baikkah saya menjadi seorang ibu?
Kesabaran, seringkali menjadi masalah utama yang dirasakan dan dibutuhkan oleh seorang ibu. Meski sebenarnya di balik amarah itu, ibu hanya ingin menunjukkan bahwa dia peduli, perhatian dan sayang pada anak-anaknya. Namun kadang kesibukan dan rasa lelah mengubah itu semua menjadi perasaan yang tak terkendali. Mungkin Anda merasakannya juga, Ladies.
Beberapa hari kemudian, mereka dipanggil kembali ke tempat tersebut dan mereka diminta melihat sebuah rekaman. Tak disangka mereka menangis berurai air mata. Apa yang terjadi? Silakan lihat videonya di sini.
Ladies, menjadi ibu memang tidak mudah, namun semua itu worth it. Anda adalah sosok yang istimewa ketika hari demi hari Anda merasa ragu, stres dan down dengan apa yang Anda lakukan. Kadang pikiran negatif memang dengan cepat mengasap di dalam pikiran karena kita membiarkannya, padahal mungkin di mata anak kita, "Mom, is my hero.."
Anak-anak mereka bahkan tak menyebutkan bahwa ibunya adalah pemarah atau tak sempurna. Mereka sangat menyayangi ibunya meski hanya karena hal-hal sederhana seperti pergi bersama, memasakkan banyak makanan, serta karena cinta yang diberikan oleh ibunya.
Video ini mengubah pandangan para ibu. Menguatkan mereka yang merasa tak percaya diri, menyadarkan bahwa menjadi ibu adalah panggilan naluriah yang mungkin mereka tak bisa menjalankannya dengan sempurna, namun bagi anak-anaknya, sosoknya ibu adalah pahlawan yang tak tergantikan. Good job, Mom. You're awesome.
Video Inspirasi: Berbaktilah, Selagi Ada Waktu
Ladies, kadang seiring kita beranjak dewasa, kita makin egois dan lupa akan orang tua yang selama ini merawat dan menyayangi kita. Kita sudah punya hidup sendiri, sudah bisa hidup mandiri, seolah 'kita sudah siap tanpa mereka'. Benarkah demikian?
Film pendek berdurasi 6 menit ini akan mengajak kita merenung sejenak tentang banyak hal. Tentang waktu, janji-janji, bakti pada orang tua, pendewasaan hingga penyesalan. Video ini dibuat sekitar 2 tahun lalu dan berhasil meraup sekitar 4 juta view di China, dan membuat jutaan hati terketuk karenanya. Berikut ini videonya.
Saat kita semakin dewasa, orang tua kita semakin menua. Kadang kita bicara kasar pada mereka, namun mereka selalu berharap kita menjadi anak-anak yang hebat dan bahagia. Pemuda ini pernah berjanji pada sang ibu yang selama ini banting tulang menghidupinya hingga dewasa, "Bu, suatu saat aku akan memasak untukmu setiap hari," ujarnya.
Sang ibu tersenyum, tak terlalu menagih ataupun meremehkan, "Kapan aku bisa makan masakan buatanmu?". Sang anak menjanjikan bahwa suatu hari nanti ia akan masak banyak dan enak untuknya.
Hari itu, pemuda ini pun memasak dengan semangat. Ia membuat beragam masakan enak dengan harapan sang ibu akan menyukainya. Ketika masakan itu disajikan, ia menunggu ibunya datang dari kerja.
Tak berapa lama, sang ibu pun datang. Mereka akhirnya makan bersama. Pemuda itu dengan bangga memberikan makanan untuk ibunya. Namun akhirnya, pemuda ini sendiri makan dengan lahap. Bahkan air matanya bercucuran. Mengapa?
Hari itu, semuanya sudah terlambat. Ibunya meninggal karena mendadak pingsan sepulang bekerja dan pemuda ini tak pernah sempat memasakkan ibunya, setiap hari, seperti yang pernah ia janjikan. Ia makan bersama ibunya, lebih tepatnya bersama bingkai foto ibunya. Karena ibunya telah tiada dan berada di surga.
Ladies, saat Anda menunggu untuk masa depan, atau saat Anda menunggu untuk waktu yang tepat, mungkin Anda sudah lebih dulu kehilangan. Karena tak ada yang bisa menggenggam kepastian waktu di masa mendatang.
Bila Anda ingin berubah, berubahlah sekarang. Bila Anda ingin berbuat baik, lakukanlah sekarang. Bila Anda ingin berbakti pada orang tua Anda, mulailah sekarang. Tak selalu kemapanan yang bisa membuat mereka bahagia, namun kasih sayang tulus Anda. Lakukanlah, selagi ada kesempatan.
Advertisement
Video Inspirasi: Bahaya Mengintai Anak Anda Setiap Saat
Ladies, penculikan saat ini mulai marak di mana-mana. Hanya dalam sekejap mata saja, anak-anak bisa hilang dan berada dalam bahaya. Dengan motif penculikan yang beragam dan tak pernah ingin kita bayangkan.
Di Indonesia sendiri yang baru-baru ini terjadi adalah penculikan anak Nazar. Untuk menemukan anaknya, penyanyi dangdut yang satu ini dan istrinya rela mengganjar berapapun uang yang mereka miliki asal anaknya ditemukan dan selamat. Padahal saat itu, anak Nazar tidak jauh dari lingkungan yang sebenarnya masih terjangkau oleh perlindungan asistennya.
Inilah bukti bahwa anak-anak atau adik-adik kita sebenarnya dalam bahaya setiap saat. Apalagi saat oknum tersebut membawa umpan menarik seperti permen, mainan atau senyuman yang nampak ramah. Oleh karena itu, sebuah video iklan di Malaysia, memberikan contoh bahwasanya keamanan anak-anak ini tak lepas dari tanggung jawab orang tua.
(c) youtube/kancilawardsofficial
Mereka membuat sebuah video dengan satu orang sebagai pengumpan yang membawa permen lolipop. Mereka mengincar anak-anak yang kelihatan sendirian dan dibiarkan orang tuanya saat sedang belanja di mall. Pengumpan ini pun mendekati mereka dengan wajah baik dan memberi mereka sebuah permen sambil mengajaknya bicara. Sudah bisa diduga, mereka dengan mudah mau menerima permen tersebut.
Tak lama kemudian, anak-anak ini menghampiri orang tua mereka. Dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat anak-anaknya kembali dengan permen lolipop yang besar. Mereka bertanya dari mana mereka mendapatkan permen tersebut. Ternyata, setelah melihat permen loli itu, ada sebuah catatan pesan bagi orang tuanya.
"Hanya perlu waktu sekejap saja untuk membawa anak Anda menjauh. Selalu pantau anak Anda sebelum semuanya terlambat."
Ladies, jangan biarkan anak-anak Anda lepas dari pandangan atau genggaman tangan. Atau orang lain yang akan terus memandangi mereka hingga tertangkap dalam genggaman. Semoga video ini menginspirasi kita semua.