Sukses

Lifestyle

Potret Duka Cita Seluruh Dunia Selepas Kepergian Nelson Mandela

Nelson Mandela akan dimakamkan setelah 10 hari masa perkabungan. Tepatnya pada hari Minggu, 15 Desember mendatang. Namun doa dari jutaan orang di seluruh dunia mengiringinya meski tak bisa melihat langsung sosok yang sangat berjasa pada dunia dengan menentang diskriminasi atas ras di dunia itu.

Seluruh dunia seolah berkabung dan diliputi awan hitam. Kita memang telah kehilangan sosok berjiwa besar dan tangguh, Madiba. Nampak ratusan orang berkumpul di depan kediamannya untuk mengirimkan doa dan mengenang segala perjuangan Nelson Mandela.

Serbuan doa (c) dailymail.co.uk

Semua orang mendoakan Mandela di pelataran kediamannya (c) dailymail.co.uk

Tak hanya mereka, masyarakat yang bersimpati dengan sosok Nelson Mandela selama ini. Namun juga banyak sosok-sosok besar yang kehilangannya. Beberapa di antaranya adalah pasangan Duke dan Duchess of Cambridge, Pangeran William dan Kate Middleton. Sejak mendengar bahwa sang Madiba telah berpulang, Presiden Obama juga tak bisa menyembunyikan raut wajah penuh duka cita.

Duke dan Duchess of Cambridge, baru mengetahui kalau Nelson Mandela telah berpulang (c) dailymail.co.uk

'Kehilangan Besar' Obama yang menganggap Mandela sebagai tauladannya (c) dailymail.co.uk

Dengan ekspresi wajah tersebut, Presiden Obama menyampaikan rasa kehilangan yang besar atas kepergian Nelson Mandela. "Aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa tauladan seperti Mandela," kata Presiden Obama. Bukan hanya Presiden Obama. Ratu Elizabeth juga sangat terpukul ketika seorang ajudan datang dan membawa kabar duka itu.

Air mata: Semua orang berduka cita sembari tak berhenti berdoa bagi Madiba (c) dailymail.co.uk

Dari London, Afrika hingga seluruh dunia memberikan bunga perkabungan bagi Nelson Mandela (c) dailymail.co.uk

Dukacita warga kulit hitam (c) dailymail.co.uk

Bagaimana reaksi dunia pada kepergian Nelson Mandela menunjukkan betapa besar perjuangan dan pengaruh yang telah diberikan olehnya. Perjuangannya menentang diskriminasi telah menyelamatkan banyak orang berkulit hitam yang selama ini seringkali mengalami penindasan dan disingkirkan.

Nelson Mandela meninggal di Johannesburg pada tanggal 5 Desember 2013 lalu. Ia mengidap infeksi paru dan menghabiskan 3 bulan terakhirnya di rumah sakit, dengan sang istri, Graca Machel, yang dengan setia menemani sang suami agar ia kuat. Graca Machel tahu, dengan selalu bersama, mereka bisa saling menguatkan satu sama lain. Meski akhirnya, Graca harus mengucapkan perpisahan pada suaminya itu.

Nelson Mandela dan Graca Machel, pasangan yang luar biasa dalam memperjuangkan hak asasi manusia (c) dailymail.co.uk

Dua sosok hebat: Nelson Mandela saat alm. Lady Diana mengunjungi rumahnya (c) dailymail.co.uk

Meski belakangan kita menemukan fakta miris bahwa masih banyak generasi muda yang tak mengenal Nelson Mandela, namun sebenarnya almarhum adalah sosok yang sangat dekat dengan Indonesia. Salah satunya adalah betapa sang Madiba ini mencintai batik asal Indonesia.

Selalu senang pakai batik Indonesia (c) AP

Penghormatan terakhir untuk Nelson Mandela (c) dailymail.co.uk

(c) dailymail.co.uk

(c) dailymail.co.uk

Hampir di setiap kesempatan, Nelson Mandela tampil dengan batik asal Indonesia. Kini ia telah meninggalkan kita semua. Namun ia meninggalkan sejarah dan nama yang harum di seluruh dunia. Doa tak pernah putus bagi sosok yang sudah seperti ayah bagi banyak orang di dunia dan anak kebanggaan di Afrika Selatan.

Selamat jalan, Madiba (c) dailymail.co.uk

Seperti kata sang sahabat, Desmond Tutu, dalam penutupan pidatonya, "Tuhan, terima kasih atas karunia bernama Madiba."

(vem/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading