Jangan pernah menyepelekan sebuah hobi, sesederhana apapun, jika terus ditekuni bisa menghasilkan pundi-pundi rezeki. Hal inilah yang dialami oleh Karinka. Wanita yang sudah jauh melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu grafik design di negeri Belanda ini, kini menetap di Indonesia, karena mengingat hobi masa kecilnya dulu untuk kreativitas menempel kertas.
Setelah lulus dari bangku kuliah di salah satu universitas di Belanda. Karinka pernah bekerja beberapa kali di perusahaan swasta di Indonesia, hingga pada akhirnya setelah melahirkan, Karinka memutuskan untuk resign dan mengurus sendiri buah hatinya. Dalam mengisi waktu luangnya ini, Karinka mencoba beberapa usaha di antaranya menjahit dan catering, namun, karena bukan passionnya, bisnis itu pun tidak berjalan begitu lancar.
Hingga pada suatu hari, Karinka mengingat hobi di masa kecilnya dulu, ketika pernak pernik, kertas, pita, menjadi favoritnya untuk dibuat sebuah karya. Karinka pun mulai membeli beberapa peralatan dan bahan-bahan untuk digunakan dalam membuat kreativitas. Pertama kali Karinka membuat sebuah frame yang dihiasi dengan tulisan–tulisan unik. “Dari SD aku hobi banget bikin kerajinan, bikin pita–pitaan, terus waktu SMP–SMA, seneng banget nulis buku diary, yang aku hias-hiasin gitu," ungkap wanita kelahiran Jakarta 17 november 1978.
Advertisement
Pernah Karinka didaulat untuk menjadi pengajar scrapbooking di dalam satu toko perlengkapan scrapbook di Jakarta. Hal ini menjadi pengalaman bagi Karinka untuk memulai usaha dan memfokuskan membuat scrapbook. Mungkin banyak yang masih belum familiar dengan scrapbook. Scrapbook sendiri yang berasal dari kata scrap (Barang sisa) , merupakan seni menempel foto atau gambar di media kertas, yang kemudian dihias semenarik mungkin. Bentuknya seperti memorabilia album, di mana kita bisa menyimpan foto, lengkap dengan berbagai macam dekorasi, catatan, atau benda-benda lainnya yang bisa disimpan di dalamnya.
Jika di Asia, termasuk Indonesia baru beberapa tahun ini Scrapbooking booming, maka di Amerika serikat, Scrapbooking sudah menjadi gaya hidup dari 20 tahun silam. Scrapbook sangat bernilai karena si pembuat bisa menuangkan segala macam emosi dan kenangannya ke dalam seni menempel kertas dan kreativitas. Dengan nama Kriya and Me, saat ini karinka dibantu oleh satu orang pekerja, bisa memproduksi hingga 200 item per bulan, yang terdiri dari mini album, scrapbook, hanging, kaleng-kaleng, note book, agenda, dll, yang berdasarkan pada teknik scrapbooking. “Pembuatan scrapbooking itu tidak salah atau benar, tapi itu tergantung kreativitas, jika sudah kehabisan ide, ujung-ujungnya saya pasti bertanya pada om google,” papar wanita bernama lengkap Karinka Ngabito.
Untuk bahan dasar yang digunakan Karinka, merupakan import, karena baginya kualitas sangat penting. Juga untuk supply bahan-bahan, Karinka bekerjasama dengan gudangnya langsung yang terdapat di Bandung. Untuk produk produksi Karinka terdapat di showroom nya yang berlokasi di mal Kota Kasablanka, Jakarta. Karinka juga sering mengikuti beberapa bazar untuk mempromosikan karya nya, selain itu juga menggunakan media jejaring sosial.
Hikmahnya saat ini bagi Karinka, dirinya bisa berkecimpung di bidang yang disukainya, selain itu memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk mengurus keluarga. Tetapi walaupun produksi dikerjakan di rumah, tetap profesionalitas, di mana jam kerja Karinka diatur mulai pukul 9 atau 10 pagi hingga pukul 5 atau 6 sore hari. Untuk stok barang di showroomnya, Karinka bisa mencapai 100 item. Juga untuk pesanan customize, untuk kado ulang tahun, pernikahan, atau moment berharga lainnya mencapai hingga 8 pesanan per minggu. Tak heran omzet yang mampu dijaring Karinka hingga 8 juta per bulannya. “Ke depannya saya ingin membuka workshop dan art and craft center,” ungkap wanita berdarah Jawa ini.
(vem/ims/rsk)